"Assalamualaikum WW" Mudah-mudahan bisa membantu,.....
Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari : 1.Pajak Daerah Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaran pemerintah Daerah dan Pembangunan Daerah. Jenis-jenis Pajak Daerah yang berlaku diantaranya terdiri dari : - Pajak Hotel. - Pajak Restoran - Pajak Hiburan. - Pajak Reklame. - Pajak Penerangan Jalan (tdd PPJ PLN dan PPJ Non PLN/Genset) - Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C. - Pajak Parkir. - Pajak Sarang Burung Walet. 2. Retribusi Daerah Retribusi Daerah adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk Kepentingan orang pribadi/badan. jenis-jenis Retribusi Daerah yang berlaku diantaranya terdiri dari : - Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) - Retribusi Ijin Gangguan (HO) Dasar Hukum : 25 Tahun 1998 tentang Retribusi Izin Gangguan A. PENGERTIAN : 1. Izin Gangguan adalah Izin yang diberikan bagi Tempat Usaha yang dapat menimbulkan dapat bahaya, kerugian dan gangguan dan tercemarnya lingkungan, dikecualikan kepada Tempat Usaha yang lokasinya telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah; 2. Retribusi Izin Gangguan digolongkan sebagai Retribusi Perizinan Tertentu; 3. Perizinan Tertentu sebagaimana dimaksud pada point 5 berupa Retribusi Izin Undang-undang Gangguan sedangkan perusahaan yang tidak menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan masyarakat serta kelestarian lingkungan tidak dipungut retribusinya dan harus mendapat izin Tempat Usaha dari Kepala Daerah; 4. Setiap orang pribadi atau badan yang mendirikan atau memperluas tempat usahanya dilokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan, tidak termasuk tempat usaha yang lokasinya telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah, diwajibkan memiliki Izin Gangguan dan Izin Tempat Usaha; 5. Bagi setiap orang pribadi atau badan yang sudah membuat Dokumen AMDAL diwajibkan untuk mengajukan Izin Gangguan. 6. Izin Gangguan berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang apabila memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah; 7. Bagi setiap orang pribadi atau badan yang mendirikan, memperluas atau mendaftarkan ulang di mana usahanya mempunyai dampak penting terhadap lingkungan diwajibkan melengkapi : a. Dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bagi usaha yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan. b. Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) bagi usaha yang tidak mempunyai dampak penting terhadap lingkungan. Dalam rangka pengawasan dan pengendalian setiap permohonan untuk pendaftaran ulang dilakukan pemeriksaan kelapangan oleh Tim Peneliti yang ditunjuk oleh Kepala Daerah. B. OBJEK, SUBJEK DAN WAJIB RETRIBUSI 1.Objek Retribusi adalah pemberian izin tempat usaha kepada orang pribadi atau badan dilokasi tertentu yang menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan; 2.Dikecualikan dari obyek retribusi adalah tempat usaha yang lokasinya telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah; 3.Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh izin gangguan; C. DASAR PENGENAAN, TARIF dan CARA PERHITUNGAN 1. Tingkat Penggunaan Jasa diukur berdasarkan luas ruang tempat usaha dan indeks lokasi serta indeks gangguan; Indeks lokasi ditetapkan sebagai berikut : Lokasi di Jalan Negara, Indeks : 5 Lokasi di Jalan Propinsi, Indeks : 4 Lokasi di Jalan Kabupaten, Indeks : 3 Lokasi di Jalan Desa, Indeks : 2 Indeks gangguan ditetapkan sebagai berikut : Intensitas gangguan besar / tinggi indeks: .5 Intensitas gangguan sedang indeks: .3 Intensitas gangguan kecil indeks: .2 Tarif digolongkan berdasarkan luas ruang tempat usaha; 2. Besarnya tarif sebagaimana dimaksud pada point 7 adalah sebagai berikut : a. Untuk Luas ruang s.d 100 m2 Rp.500,-/m2 b. Untuk Luas ruang di atas 100 m2 Rp.250,-/m2 Retribusi yang terhutang dihitung dengan mengalikan dengan tarif sebagai berikut : a. 100 m2 x indeks lokasi x indeks gangguan x Rp.500,- b. Selebihnya x indeks lokasi x indeks gangguan x Rp.250,- - Retribusi Ijin Trayek - Retribusi Ijin Pembuangan Air Limbah - Retribusi Ijin Usaha Perdagangan - Retribusi Ijin Usaha Industri - Retribusi Ijin Pengeboran dan Pengambilan ABT - Retribusi Ijin Usaha Sarana Pariwisata - Retribusi Ijin Pengusahaan Obyek/Daya Tarik Wisata - Retribusi Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) - Retribusi Ijin Usaha Jasa Wisata - Retribusi Ijin Usaha Jasa Konstruksi - Retribusi Ketenagakerjaan - Retribusi Pendaftaran Perusahaan (TDP) - Retribusi Pelayanan Kesehatan - Retribusi Pelayanan Kebersihan - Retribusi Pelayanan Pemakaman/pengabuan Mayat - Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP/AKta Catatan Sipil - Retribusi Parkir - Retribusi Pasar - Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor - Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Retribusi Terminal - Retribusi Penyedotan Kakus - Retribusi Rumah Potong Hewan - Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga 3. Laba Usaha Daerah 4. Lain-lain PAD yang Sah Wassalam Anaswir ====================================================================== On Thu, 24 Feb 2005 11:30:47 +0700 "Ravelino Wisata Tour & Travel" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Kok ambo ambiak kesimpulan saketek dari beberapa Pandapek nan di > sampaikan di palanta ko, mako untuk pengertian Pajak iyo alah jaleh, > tapi nan pengertian retribusi iyo alun bisa ambo memahami, karano > nampaknyo indak jauah beda pengetiannyo jo Pajak. > > Sebagai suatu masukan, pernah suatu kali dalam dengar pandapek tahun > 2002 dengan Menteri Pariwisata Seni dan Budaya Waktu Itu Bp.I Gede > Ardika, dimano beliau wakatu itu manyampaikan baraso pengertian > Retribusi itu adolah : Iyuran Wajib yang harus dibayar masayrakat > kepada pemerintah, apabila pemerintah menyediakan fasilitas atas objek > yang dikenakan retribusi tersebut. Wakatu itu beliau memberikan > contohnya adolah PASAR" Misanyo pasa tampek urang mangaleh, dimano > walaupun awak punyo took / kios di pasa tu awak wajib mambayia > retribusi pasa, sabab pasa itu sendiri yang manyadiokan pemerintah. ( > Baa Pandapek siding rantau net tantang pengertian nan diberikan dek > Bp.I Gede Ardika Ko ?) Kok lai ado nan labiah memahami pengertian > istilah ko, mungkin dari Terminology bahaso Hukum, iyo ambo mohon bana > disampaikan pandapeknyo di lapau awak kok, kok buliah sekalian jo > refrensinyo. > > Sudah itu, ciek lai nan ingin juo ambo ketahui pengerti istilah HO, > kecek urang HO itu sendiri singkatan dalam bahaso Belanda yang juga > menyangkut hukum dan peraturan yang pernah di kaluakan dek Pemerintah > Belanda tahun 1923, yang secara awamnya diartikan undang-undang > gangguan. Nan ambo ingin bana ketahui apo bana dan sabana - bananyo > pengertian HO tersebut dan apo sajo nan kriterianyo HO tersebut > dikenakan kapada masyarakat atau perusahaan. > > Sajak adonyo otonomi daerah, banyak bana perda-perda nan dikaluakan > dek pemda nan nampaknyo hanyo untuk mamcari PAD, tetapi memberatkan > masyarakat, mungkin keberatan masyarakat adolah karano kurang > pengetahuan masyarakat, atau mungkin juo karano pemda terlalu pintar > sahinggo membodoh-bodohi masyarakat. > > Apobilo misanyo masyarakat awak memahami dengan jelas terminology dari > sesuatu kato atau kalimat yang digunakan pemerintah dalam suatu perda, > mungkin masyarakat bisa manarimo perda nan dikaluakan pemda, kalau > memang alasannyo tapek dan istilah nan digunokan tapek , tapi kalau > alasan indak tapek dan istilah nan digunokan indak tapek, tantunyo > masyarakat bisa menyampaikan keberatan. ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________