--- Sutan Sinaro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > --- Rahima <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Allah berfirman yang artinya : " Sesungguhnya > Allah > > menerima (mengampunkan dosa semuanya), kecuali > dosa > > Syirik. ". > > Dari sisi AlQuran saja sudah jelas perkataan yang > > diatas bertentangan dengan firman Allah. Allah > > mengampunkan dosa semuanya, kecuali dosa syirik. > Itu > > saja. > > Mengenai bukunya nanti saya lihat lagi judul dan > pengarangnya. Jawaban dik Rahima mungkin tepat, tapi > persoalannya sekarang, apakah ketiadaan niat itu, > ataupun keredhaan memakai undang-undang selain > undang- > undang Allah itu tidak termasuk dalam kategori > syirik > ?.
Da Sutan, syirik yang dimaksudkan ayat diatas adalah syirik mensekutukan Allah dengan yang lainnya, dengan arti kata syirik yang besar.benar-benar meyakini ada tuhan yang lain selain Allah. Tuhan itu dua atau lebih. Riya juga termasuk syirik, tapi bukan syirik besar seperti yang dimaksudkan diatas, riya termasuk syirik kecil, yang masih mengharapkan pujian atau sanjungan dan tidak ikhlas dalam beramal, namun bukan ini yang dimaksud ayat dimana Allah tidak mengampunkannya. Yang tidak diampunkan Allah adalah syirik besar itu tadi. Jadi sangat tidak tepat, kalau kita katakan orang yang tidak ada niat dihatinya untuk mendirikan negara Islam termasuk dosa besar. Ngak ada dalil dalam AlQuran ataupun hadist yang mengatakan hal ini. Ngeri kita kalau memvonis sesuatu yang tidak ada landasannya dalam AlQuran dan hadist. Sekarang saya balik bertanya sama da Sutan, adakah ayat atau hadist yang mengatakan bahwa tidak adanya niat seseorang untuk mendirikan negara Islam termasuk dosa yang tidak bisa diampunkan? Dalam surat Al Maidah kalau saya tidak salah sekitar ayat 44-47(silahkan dilihat AlQuran, sekarang saya lagi ngak bisa pegang AlQuran), dikatakan, bahwa siapa-siapa yang tidak berhukum dengan hukum-hukum yang diturunkan Allah mereka termasuk : " Orang kafir, orang dzalim, dan orang fasiq ". Jadi disini yang dimaksudkan, bahwa ketika kita dihadapi suatu masalah hukum, maka kita mengembalikannya pada hukum yang diturunkan oleh Allah ta'ala. Misalkan ada yang membunuh orang dengan sengaja, maka hukumannya adalah bnuh juga, kecuali kalau dimaafkan oleh keluarga yang terbunuh. Ada hukumnya dalam AlQuran. Pencuri dipotong tangannya( tapi bukan sembarang pencuri, karena Islam menetapkan syarat-syaratnya, dulu sudah pernah dibahas, ngak sembarangan, ada orang mencuri seekor ayam karena kelaparan, lantas potong tangan. mencuri pencil teman, potong tangan,..dst..dst..? Wah,.bisa dianggap kejam ajaran islam kalau begitu, bisa lari malah orang dari kita, kalau kita terlalu keras, bisa-bisa ngak bertangan kebanyakan orang kalau sedikit-dikit potong tangan. > > > Soal dosa, itu urusan Allah semata. Namun ketika > > ditanya rasulullah SAW. Apa itu dosa? Rasulullah > > menjawab : Maahaaka bihi shadruka"( apa yang > dengan > > dosa itu hati kamu bergerak,merasa tak enak dengan > > perbuatan tidak baik itu). > > Dosa mmang urusan Allah swt., tapi kan sudah > ada garis panduan, kalau tidak tentu tak ada gunanya > petunjuk Iyah,.karena itulah kita bisa mengatakan ini berdosa atau tidak, karena panduan tersebut. Ini dosa diampunkan atau tidak. Panduan itulah yang bisa kita jadikan pegangan. Sekarang adakah panduan yang mengatakan suatu dosa yang tidak bisa diampunkan kalau seseorang tidak berniat untuk mendirikan negara islam? Kalau ada,.silahkan dikemukakan dalil tersebut. > > > Jadi saya kira, belum tentu suatu dosa, apabila > > seseorang itu ngak ada niat untk mendirikan negara > > islam, apalagi sampai tak diampunkan, > > Memang ujungnya akan ke sana bila definisi syirik > itu sendiri belum jelas. Nggak apalah, nanti kita > bahas. > > > Sekarang kita lihat lagi, bagaimana dengan suatu > > bangsa yang tak menjalankan undang-undang > islam..?. > > Jawabannya, jelas kita salah dan berdosa, bila > > Undang-undang Islam tak kita jalankan. > > Laa ... ini, berdosa ?,... > Lalu dosanya ?, masuk kategori tak terampunkan > atau tidak ?. (membuat undang-undang tandingan > selain undang-undang Allah ?). Ayat surat Al Maidah yang saya sebutkan diatas sudah menjelaskannya. > > > Sekarang kita lihat lagi realita hidup dinegara > kita > > yang mana campur aduk antar islam, Nasrani, Hindu, > > Budha, dan entah apa lagi. Bagaimana jalan yang > > baik, apa yang harus kita lakukan > > dalam situasi semacam ini? > > Dulu Rasulullah saw. juga hidup dalam keadaan > seperti itu kalau nggak salah yaa dik Rahima ?. > Ada Paganisme, Yahudi, Zoroaster, Majusi, dan > sebagai > nya. Tapi sejarah memperlihatkan tak ada kata > kompromi > kompromi. Ndak bisa di Mekah, hijrah ke Madinah, > yang didirikan adalah Negara Islam. Di sekeliling > mereka waktu mula pertama juga ada Yahudi dan > Nasara. > Gimana tu dik Rahima ?. hehehe...coba deh da Sutan bayangkan, bisa ngak berapa persen ummat islam di Indonesia yah,.80, atau 88, atau 98 %, semuanya hijrah dari Indonesia, hijrahnya kemana..? ke Amrik,.? ke Saudi Arabia..? hehehe..kalau bisa silahkan aja. ( hehehe,..saya ngebayangi kalau ummat Islam berbodnong-bondong hijrah mencari tempat yang aman untuk mendirikan negara Islam, gimana repotnya begitu ). Coba deh da Sutan memberikan solusi yang terbaik untuk ini, apakah hijrah atau bagaimana? > > > Apakah kita ngotot, untuk menghukum manusia sesuai > > ajaran kita? > > Bisa-bisa perang negara kita. > > Aii, ini bukan Negara Islam cara begini. > Dik Rahima tahu, dalam negara Islam yang didirikan > Rasulullah saw, Rasulullah menghukum orang Yahudi > dengan Taurat iya kan ?. jadi maksud da Sutan gimana, kita dirikan Indonesia ini dengang negara Islam, trus mengenai hukumnya sesuai dengan hukum masing-masing agama..? Wah,.silahkan aja kalau bisa, siapa yang mau melaksanakannya..pemimpin kita..? > > > Untuk saat sekarang ini menjaga keamanan dan > > keselamatan jiwa sekian banyak manusia diutamakan. > > Indonesia itu sebenarnya negara berlandaskan > apa,..? > > Islamkah,.atau apa..? itu dulu yang perlu > > diperjelas. > > kalau negara Islam, maka hukum Islam harus tegak > > disana, dari setiap sisi dan sudutnya. > > Inilah masalahnya, Indonesia adalah negara kita. > Kita mau membiarkan dan kita juga termasuk dalam > orang-orang yang berdosa ?. Apa kita ndak mau > tegakkan > negara Islam yang diredhai Allah ?. Siapa sih yang tidak menginginkan negara islam ini tegak, bukan di Indonesia saja tapi kalau bisa diseluruh jagad alam raya ini. Tapi sekali lagi tak segampang yang dibayangkan, dan tak segampang membalikkan telapak tangan. > Dengungan ini belum pernah terdengar semenjak saya > dilahirkan di Indonesia. Entah karena ide Nasakom > akibat kekalahan piagam Jakarta, atau p4 nya > Soeharto, > semua rakyat Indonesia tiada yang berani. Mungkin > karena takut. Tapi kalau takut terus menerus, kapan > jadinya. Dan sangat disayangkan, pada saat sekarang > ini, partai-partai Islam tiada yang berani > mengangkat > muka mengatakan "kami mau negara Islam", karena itu > satu-satunya yang dapat menyelamatkan bangsa dari > malapetaka Allah. Dan ingatlah kalau bala Allah itu > datang, dia tidak menimpa orang yang jahat-jahat > saja > diantara kita. Iyah benar, " Dalam surat Al Anfal disebutkan : " Takutlah kamu akan malapetaka dari Allah yang tidak menimpa kaum yang dzalim saja, tapi bisa menimpa semua orang.." saya ngak tahu, kenapa negara Indonesia bukan negara islam, karena saya belum lahir ketika itu, saya lahir yah,.sudah begini negaraku( hehehehe ) Mengenai partai-partai Islam, jangan tanya saya da Sutan, kenapa mereka begini dan begitu, karena saya tidak masuk partai manapun, tapi saya selalu mendukung partai yang mendekati kearah Islam yang lebih baik. Saya bukan orang partai, jadi ngak bisa menjawab itu. Saya orang islam, rakyat biasa saja, yang berusaha menjalankan Islam semampu saya. > > > Kalau Indonesia bukan negara islam, tetapi negara > > campur aduk agamanya, maka bagi yang beragama > Islam, > > ikuti hukum-hukum Islam. Toleransi ANTAR UMMAT > > BERAGAMA, bukan TOLERANSI AGAMA. > > Praktek semacam ini sudah basi dik Rahima. Basi atau masih segar, saya ngak tahu, yang jelas saya sampaikan apa yang saya fahami dari ajaran islam ini. tapi kalau ditanya mana ikan yang segar dan mana yang sudah lama, saya bisa jawab. Mana nasi yang sudah basi atau nasi baru matang, saya bisa cium. Oh..ini mah,.nasi basi,.ini nasi enak..(hehehe). Kalau > dibandingkan Indonesia zaman dulu dan sekarang, > kita akan geleng-geleng kepala. > Sudah tak dapat disangkal lagi, budaya barat yang > nota bene Yahudi atau Nasara menjadi budaya anak > muda > sekarang. Kalau dik Rahima berjalan ke pelosok kab. > Padang Pariaman, mungkin menggigil lutut melihat > ting- > kah polah anak mudanya bahkan orang tua. > Dan ini memang sudah target musuh-musuh Islam. > Ketika seorang paderi (missionaris) ditanya tentang > kristenisasi. "bagaimana keberhasilan tuan > mengkristen > kan orang-orang Indonesia". Jawabnya, "Oo itu tidak > penting, yang penting perangai mereka sudah menjadi > perangai orang-orang kristen". Iyah,..saya tahu itu salah satu dari agenda Yahudi. atau Orientalis. Tapi itukan sebenarnya tergantung pribadi, keluarga dan masyarakat Islam itu sendiri? Gampang dipengaruhi apa kagak? So pasti bukan sekedar tugas ulama saja, tugas komponen yang ada. yah ayahnya,.yah ibunya,.anaknya pemimpinnya, masyarakatnya pemuka agama dan semuanya. > Toleransi sudah nggak laku rasanya untuk menaikkan > citra Islam dik Rahima. Da Sutan, dalam Islam kita diajarkan untuk berbuat baik pada semua ummat manusia. Rasulullah baik pergaulannya dengan Yahudi dan Nasrani, dengan tanpa mengorbankan aqidah Islam. lakum dinukum waliyadin, dalam masalah agama ini. Tapi dalam masalah pergaulan, kita dilarang berbuat jahat pada siapapun, kecuali kalau memang mereka telah memerangi kita. lain lagi halnya, Allah berfirman : Waqootilulladziina yuqaatiluunakum, dan perangilah orang-orang yang memerangi kamu ". Dan janganlah kamu melampauai batas. Mereka sekarang memerangi kita dengan pemikiran, maka kita harus pandai pula memerangi mereka dengan pemikiran juga. > > > Kalau kita punya niat ikhlas untuk menjadikan > > Indonesia itu menjadi negara islam, sangat bagus > > sekali, dan diharapkan masing-masing kita punya > niat > > untuk itu dan lambat laun, biar lambat asal > selamat > > kata orang. Jangan keburu-buru, karena kita harus > > menyadari kekuatan agama lain dinegara kita. > > Bukannya jatuh jadi kewajiban dik Rahima ?, Hmmm,..sebagai seorang wanita apalagi seorang ibu ada ketentuan dalam berjihad ini didalam islam, saya kira da sutan lebih tahu akan hal ini. > karena di atas tadi sudah dikatakan berdosa bila > tidak ?. > Kekuatan agama yang lain, memang harus disadari, > tapi tiada ketakutan untuk mencari ridha Allah, > iya kan ?. Siyasah memang perlu, tapi ketakutan > harus dibuang jauh-jauh mengingat hari akhirat, > betul > nggak ?. Iyah, betul, tapi jangan terbawa emosi dan buru-buru. > > > masing-masing kita berusaha untuk menjalankan > > hukum-hukum islam dinegara ini, > > Masing-masing ?. > Kalau masing-masing tentu tidak sampai kepada hukum > yang kolektif seperti jinayat atau hudud misalnya. > Kalau Munakahat yaa oke-oke saja, tapi apa kita > ndak kena di kalimat "mengamalkan sebagian dan > membuang > sebagian" ?. Yang saya maksudkan masing-masing kita adalah person-person kita sellau berusaha untuk menjalankan ajaran islam ini. Ngak ada kaitan dengan mengamalkan sebahagian dan membuang sebahagian. Manusia itu selalu berusaha kearah yang lebih baik dan menuju keridhaan Allah SWT, tapi tak segampang yang dipikirkan dan diucapkan untuk menjalankannya. > > dan bisa mampu > > mendirikan negara Islam yang sebenarnya, tapi > > kapankah > > semua ini bisa terjadi? > > Jawabannya, Allahu a'lam, > > manusia berencana dan berusaha Allah jua yang > > Memang Allah yang tahu kapan bisanya, tapi minimal > ada tekad, iya nggak ?. Kalau tidak, adakah arti > dari > semua amalan kita, kalau akhirnya nanti kita tidak > termasuk orang yang memikirkan ummah dan tak akan > diterima dalam golongan Nabi saw. ?. Iyah,.makanya kita memikirkannya, tapi jangan bertindak tanpa perhitungan. Jangan-jangan, karena semangatnya kita menembak segala arah, peluru habis, lawan tak mati-mati juga, kita bisa kalang kabut.(hehehe...). nah,.peluru lawan masih banyak,.Sudah deh,.kita yang bisa-bisa mati terkapar. Allhua'lam bisshawab. wassalam. Rahima, > > Iko dulu, ambek ditambah dulu. > > Wassalam > > St. Sinaro > > > > __________________________________ > Yahoo! Mail Mobile > Take Yahoo! Mail with you! Check email on your > mobile phone. > http://mobile.yahoo.com/learn/mail > > _____________________________________________________ > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, > silahkan ke: > http://rantaunet.org/palanta-setting > ------------------------------------------------------------ > Tata Tertib Palanta RantauNet: > http://rantaunet.org/palanta-tatatertib > === message truncated === __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com _____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________