baiklah kalau memang Ridha tidak tahu waktu spesifiknya tidak apa, mudah²an ambo bisa mendapatkan jawaban di tempat lain.
cuma ayat 5:49 yg Ridha tampilkan, jelas bahwa ".. "Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. ".. jadi apa² perkara yg diputuskan itu kudu/harus menurut apa yg diturunkan ALLAH kan. sudah jelas hukum untuk pezina ditulis 100 kali dera, mengapa menjadi rajam??? bukankah ini menyimpang dari ayat ALLAH? menyimpang nggak ini menurut Ridha? saya tidak mengatakan nabi Muhammad s.a.w menentang hukum ALLAH, itulah makanya saya ingin tahu apa ayat ini turun sebelum kejadian atau sesudah. jadi dari sini kita akan tahu duduk perkaranya. ini perlu ke hati²an dalam kita mempelajari perbuatan nabi. saya tidak sedikit pun ragu akan terlindungnya nabi dari perbuatan salah dalam perkara hukum, karena ketika beliau hendak menjatuhkan hukuman dan ternyata keliru, kontan akan diperbaiki/ditegor ALLAH. (ini pemahaman saya) baiklah karena Ridah telah memberikan contah soal pencurian dan hukum potong tangan sbg ganjarannya, saya mempunyai pandangan juga. pencurian tidak harus terjadi bila masyarakatnya telah melaksanakan shalat dan zakat secara sejalan tapi bila sebaliknya akan terjadi kekacauan. mencuri adalah perbuatan buruk yg akan terus berulang dan mencuri adalah mengambil hak milik orang lain dan merugikan tentunya. pengadilan akan membuktikan: mengapa dia mencuri dan untuk apa. orang yg ternyata terbukti oleh pengadilan mencuri karena gagal bekerja; gagal berusaha dan mencuri untuk menyambung hidup, tentunya pengadilan Islam tidak akan menjatuhkan hukum potong tangan karena dimasa depan orang tsb akan tidak berguna dalam kehidupannya yg mana sebelumnya dia telah berusaha. namun bagi orang yg ternyata mencuri karena keserakahannya; korupsi; menyelundup dll utk menjadi lebih kaya, orang demikian pantas dipotong tangannya karena dia merusak perekonomian. Ridha ini memberikan contoh menyembelih ikan sebelum mati apa itu perbuatan yg sebenarnya atau main²? jangan sampai kita dikatakan orang bulan dgn mencari leher ikan untuk disembelih. selama bangkai ikan itu tidak berbau ketika dimasak maka ikan tadi di kategorikan tayib untuk dimakan. struktur tubuh ikan berbeda dgn hewan lainnya, dimana ikan ketika mati maka darahnya akan berkumpul di jantungnya dan mudah dibuang, hanya tersisa sedikit dibeberapa bagian badannya dibandingkan hewan lain yg mati secara tidak wajar, maka darahnya akan tertimbun banyak. makanya ummat Islam dan Yahudi memegang keras peraturan cara penyembelihan hewan dimana darah yg keluar harus banyak. itu se dulu Ridha, hari lah malam juo dan kuok lah gadang ko ha, bisuak awak sambuang lai, kok masi ado nan disampaikan. wassalam, boes ----- Original Message ----- From: "Ahmad Ridha" <[EMAIL PROTECTED]> > > > > > "Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang > diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan > berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan > kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika > mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka > ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah > kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya > kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik." (QS. al-Maa-idah 5:49) > > > Jika kita ambil beberapa poin dari ayat-ayat itu dan juga yang telah lalu: > - Allah mewajibkan Rasul-Nya untuk menyampaikan syari'at yang benar > - Allah memerintahkan manusia (termasuk Rasulullah) untuk mengikuti > hukum yang diturunkan Allah > - Allah memberikan pengajaran terbaik kepada Rasul-Nya agar dapat > menjelaskan al-Qur'an dan memberikan keputusan yang adil > - Allah menjadikan ketaatan kepada Rasul-Nya sebagai ukuran ketaatan > kepada-Nya > - Allah menjadikan putusan Rasul-Nya untuk menyelesaikan perselisihan > - Allah menjadikan kerelaan terhadap putusan Rasul-Nya sebagai bukti > keimanan > - Allah mencela orang-orang yang berpaling dari perintah Rasul-Nya > - Allah menjadikan ketaatan kepada Rasul-Nya sebagai sebab diberikannya > rahmat > - Allah menjelaskan bahwa Rasulullah menyuruh amal yang ma'ruf, melarang > yang munkar, menghalalkan yang baik dan mengharamkan yang buruk > - Allah melarang manusia (termasuk Rasulullah) untuk menghalalkan dan > mengharamkan sesuatu secara dusta > - Allah mengharamkan membunuh jiwa tanpa haq > > > Allahu Ta'ala a'lam. > > Mohon maaf jika kurang berkenan. Kebenaran hanyalah dari Allah sedangkan > kesalahan datang dari diri saya sendiri dan syaithan. Semoga Allah > memberikan petunjuk kepada kita semua. > > Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, > > -- > Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim > (l. 1980M/1400H) > > > > > _____________________________________________________ > Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: > http://rantaunet.org/palanta-setting > ------------------------------------------------------------ > Tata Tertib Palanta RantauNet: > http://rantaunet.org/palanta-tatatertib > ____________________________________________________ > > _____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________