Kayak gak tau aja, sekarang kan lagi musim berlomba-lomba bikin Project biar 
bisa dapat ngeruk uang Rakyat. Pengen jadi pejabat di indonesia ini kan 
Modalnya besar banget, kalo di banding gaji gak mungkin balik modal. Jadi kalo 
udah jadi pejabat ya harus ngamuk begitu. Jadi pejabat kan rata2 pada pengen 
tambah kaya, memang tidak Semua sih. Maaf kalo yang merasa tidak begitu jangan 
tersinggung tapi kalo yang merasa begitu cepatlah kembali ke jalan yang benar. 
Thnks

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: ltomjo...@yahoo.com
Sender: pelaut@yahoogroups.com
Date: Mon, 24 Jun 2013 03:47:58 
To: <pelaut@yahoogroups.com>
Reply-To: pelaut@yahoogroups.com
Subject: Re: [pelaut] Potret sekolah pelayaran negeri di Indonesia

Itulah gun,.. Malah sekolah2 pelayaran yang sudah berdiri puluhan tahun dan 
sudah meluluskan banyak pelaut tangguh malah di tutup dengan alasan tidak 
memenuhi standard, kenapa gk di bantu biar bisa standard tp malah ditutup dan 
membuka skolah baru,..!!

Powered by Telkomsel BlackBerry®



-----Original Message-----

From: Andi Thole <a.thol...@yahoo.com>

Sender: pelaut@yahoogroups.com

Date: Mon, 24 Jun 2013 09:50:00 

To: pelaut@yahoogroups.com<pelaut@yahoogroups.com>

Reply-To: pelaut@yahoogroups.com

Subject: [pelaut] Potret sekolah pelayaran negeri di Indonesia



Selamat pagi semua....



Pemerintah sekarang makin banyak membangun sekolah maritim/pelayaran negeri 
baru.

Katanya untuk memenuhi kebutuhan pelaut di dunia internasional.

Benarkah.....???



Beberapa hal yang mungkin ironis:

1. Perusahaan-perusahaan pelayaran Internasioanl besar makin banyak membangun 
Training Center mereka sendiri di Filipina.

    Itu artinya mereka semakin lebih percaya dan mengharapkan banyak pada 
pelaut Filipina.

2. Perusahaan-perusahaan itu sudah merambah ke sekolah swasta di Filipina, yang 
mana bahkan sudah memberikan ikatan dinas sejak masuk jadi taruna.

3. Makin banyak/marak ijasah ASPAL keluaran Diperla Indonesia.

    Pejabat disana bukannya tidak tahu, tapi memang tutup mulut karena mereka 
dapat jatah dari itu.

    Tahukah anda, seorang pejabat di Diperla bisa memperoleh pendapatan/setoran 
50juta dalam 1 hari ?????????? (mungkin lebih)

    Maka jangan heran kalau pejabat berlomba-lomba / bersaing untuk mendapat 
jabatan puncak

    UUD = Ujung-Ujungnya Duit.

4. Wisuda di beberapa sekolah pelayaran negeri agak aneh.

    Contohnya di BP3iP.

    Kok ada ya, siswanya BELUM LULUS (masih mengulang mata ujian) sudah 
di-wisuda.

    Itu kan sama artinya bahwa Sekolah = Formalitas.

    Bagaimanapun, sebodoh atau sepintar apapun, akan lulus juga.

    Lha nyatanya, masih mengulang ujian kok diwisuda duluan. Berarti kan sudah 
PASTI lulus.

5. Rasa solidaritas antar siswanya sangat tinggi.

    Coba lihat beberapa waktu lalu, dimana seorang pengawas ujian di BP3iP 
dikeroyok oleh siswa/peserta ujian (kelas ANT-1)

    hanya karena mau memerika kertas contekan/"kerpekan", hingga harus 
dilarikan ke Rumah Sakit.

    Coba lihat juga, siswa di tiap kelas harus iuran "dana operasional" minimal 
5juta/orang, untuk "emergency".

    "Emergency" di sini maksudnya : kalau sewaktu-waktu oknum pengajar minta 
jatah, ketua kelas tinggal transfer.

    Kalau ada siswa yang tidak setor, akan dikucilkan, dan jangan harap mau 
lulus murni.

6. Banyak pengajarnya justru minim/sedikit pengalaman berlayar, bahkan ada yang 
hanya pengalaman Cadet.

    Jangan terkecoh dengan gelar Captain, Master Mariner, MPd, MT, dll, di nama 
para pengajar itu.

    Banyak di antara mereka yang dapat gelar itu tanpa pengalaman.

    Bagaimana caranya?? Ya beli ijasah ASPAL tadi......

    Ada juga yang dapat gelar sarjana tanpa duduk di universitas, alias 
nembak/beli ijasah.

7. Sekolah-sekolah pelayaran negeri baru dibangun untuk menambah 
pendapatan/setoran ke pemerintah pusat,

    bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan jumlah pelaut.

    Ada istilah SUSU TANTE di lingkungan sekolah pelayaran negeri.

    SUSU TANTE = Sumbangan Sukarela Tanpa Tekanan.

    Ini adalah setoran yang diberikan dari tiap-tiap sekolah/unit ke pemerintah 
pusat (Diperla/Pusdiklat/Badan Diklat).

    Ini juga berkaitan dengan kuota kelulusan/ijasah yang akan diberikan dari 
pusat.

    Makanya di Administrasi sekolah itu, ada istilah "Buku Besar" dan "Buku 
Kecil",

    itu untuk membedakan dana yang riil (nyata) dan laporan fiktif.

    Susu Tante tadi akan disetorkan tanpa adanya kuitansi, yang tentunya tidak 
akan dimasukkan dalam catatan administrasi.

    Kalau ada kuitansi/bukti setor, ya siap-siap aja sama KPK, hehehehe.......



Itulah sebagian fakta yang tak tertulis. Sepertyi HANTU. Ada tapi tidak 
terlihat...

Kasihan para taruna itu, bayar sekolah mahal-mahal, dipakai untuk SETOR ke 
atas......



Memang susah negeri ini..........





[Non-text portions of this message have been removed]







[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

1.      Moderator tidak bertanggung jawab atas kebenaran isi dan/atau identitas 
asli pengirim berita.
2.       ATTACHMENT akan dibanned, krmkan ke pelaut-owner atau upload ke FILE.
Yahoo! Groups Links





------------------------------------

1.      Moderator tidak bertanggung jawab atas kebenaran isi dan/atau identitas 
asli pengirim berita.
2.       ATTACHMENT akan dibanned, krmkan ke pelaut-owner atau upload ke FILE.
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/pelaut/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/pelaut/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    pelaut-dig...@yahoogroups.com 
    pelaut-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    pelaut-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to