Semoga Tuhan memberikan petunjuk kepada kita dan menunjukkan keadilan
kepada seluruh bangsa kita tercinta ini.
Amin.

bRidWaN wrote:
>
> Bung Blucer dan Rekan Permias@ lainnya,
> Betul kata anda, kita tidak diajarkan kekerasan
> oleh Agama, juga oleh Orang Tua kita masing-masing.
> Justru kita diajarkan untuk hidup dalam kedamaian.
>
> Berikut saya forwardkan berita dari Radio Nederland
> hanya untuk informasi saja.
>
> Salam,
> bRidWaN
>
> ------------
> >>* PIHAK CENDANA MEMBANTAH TELAH MENDALANGI KERUSUHAN AMBON DAN KUPANG
> >>
> >>Drs. Rusdy Muchtar dari LIPI mengatakan kepada pers Jakarta, jelas ada
> >>pihak yang memanas-manasi keadaan di Ambon. Sampai dimana keterlibatan
> >>militer di Ambon ?
> >>Kedamaian yang meliputi nusantara selama bulan Ramadan, meskipun
> >>terganggu dengan perkembangan di Aceh kini jelas diragukan
> >>kelestraiannya. Di Jakarta para pejaba tinggi, pemuka agama dan
> >>pemimpin-pemimpin suku berturut-turut mengeluarkan statement mengimbau
> >>masyarakat khususnya di Maluku agar tenang dan tidak menimbulkan perang
> >>saudara. Hal itu dinyatakan pejabat Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia
> >>(MUI) KH Ali Yafie. Sekretaris Jenderal Persekutan Gereja-Gereja di
> >>Indonesia (PGI) maupun para pemimpin masyarakat Maluku di Jakarta
> >>menyatakan keheranan mereka bagaimana mungkin hubungan harmonis antar
> >>agama di Maluku yang sudah berlangsung ratusan tahun tiba-tiba bisa
> >>retak karena soal sepele.
> >>Meski Kapolri Letjen Polisi Rusman Hadi menyatakan bahwa kejadian di
> >>Ambon Maluku merupakan kriminal murni, namun Nuku Sulaiman, tokoh pemuda
> >>dari Maluku Utara berpendapat bahwa tentaralah yang berada di belakang
> >>kerusuhan SARA itu. Pendapat ini pun diaminkan banyak pihak yang melihat
> >>bagaimana hal itu sudah disinyalir Majalah Tajuk yang mengutip seorang
> >>perusuh di Kupang. Insiden Kupang direkayasa, demikian pula Ambon.
> >>Dikemukakan antara lain bahwa rencana kerusuhan Ambon direncanakan di
> >>Hotel Cemara Jakarta oleh para pendukung kelompok Cendana.
> >>
> >>Menurut Tajuk pertemuan dipimpin oleh SS, seorang wartawan harian
> >>terkenal di Jakarta. Di situ dibicarakan soal kerusuhan berskala
> >>nasional. Dana disediakan oleh SH, keluarga mantan presiden Soeharto.
> >>Menurut seorang saksi yang dikemukakan Majalah Tajuk sasaran berikutnya
> >>adalah Alor dan Ambon. Seorang provokator memang tertangkap di Alor tak
> >>lama setelah insiden Kupang. Karena itu Majalah Tajuk yang mengutip
> >>laporan suatu tim tehnis menduga insiden Kupang adalah bagian dari
> >>skenario konflik di tingkat elit nasional untuk membenturkan umat Islam
> >>dengan warga Kristen. Edisi Majalah Tajuk nomor 24 ini beredar seminggu
> >>sebelum peristiwa di Ambon.
> >>
> >>Namun baik Sugeng Suparwoto maupun Siti Hardiyanti Rukmana dan mantan
> >>KSAD Hartono membantah keterlibatan mereka dalam persiapan aksi-aksi
> >>kerusuhan itu. Namun demikian ada juga yang berani mengakui keterlibatan
> >>anggota-anggotanya. Ini diakui seorang tokoh ormas pemuda kepada
> >>kalangan wartawan ibu kota. Yang terbakar kan hanyalah gedung-gedung
> >>ibadah saja, katanya. Dan ini gampang dibangun kembali, ujar pendukung
> >>Soeharto itu dengan enteng.
> >>
> >>Tanggap 16 Januari yang lalu sebenarnya Kapolri Rusman Hadi meramalkan
> >>bahwa pasca Ramadan nanti keadaan Kamtibmas akan kian memanas.
> >>Perkiraannya itu didasarkan pada dua agenda politik yang akan digelar
> >>tahun ini, Pemilu dan Sidang Umum. Sementara itu tokoh-tokoh pemuda
> >>Maluku di Jakarta melihat kejadian di Ambon itu menunjukkan adat pela
> >>telah melemah atau oknum-oknum provokator itu terlalu kuat.
> >>
> >>Seperti diketahui menurut pers ibukota dalam peristiwa Kupang ada
> >>indikasi bahwa sejumlah oknum aparat keamanan terlibat. Pejabat ketua
> >>umum MUI Kyai Haji Ali Yafie pun berkomentar di televisi bahwa agama
> >>dikorbankan untuk kepentingan sesaat. Ada yang mengkambing-hitamkan
> >>agama, katanya. Iapun menyatakan para pemimpin agama samasekali tidak
> >>bisa bayangkan bagaimana mungkin pertikaian agama bisa terjadi di
> >>Maluku. Iapun bertanya mengapa baru sekarang terjadi.
> >>
> >>Sementara ini 4.000 pengungsi telah dievakuasi dan 22 orang telah
> >>tewas. 3 masjid dan 3 gereja terbakar. 100 orang luka-luka.
> >>Kerusuhan sudah menjalar ke pulau Seram dan Sanana. Potensi
> >>kerawanan memang ada dimana-mana. Perusuh-perusuh terlatih dari
> >>Jakarta pun sudah menyebar ke seluruh Nusantara. Harian Manado
> >>Post pun memberitakan mengenai kerusuhan di Kakas pada hari
> >>Minggu dan di Bolaang Mongondow hari Senin lalu bersamaan dengan
> >>peristiwa Ambon.
> >>
> >>Namun perkelahian antar warga di Kakas - Minahasa dan Poyoa Besar -
> >>Bolaang Mongondow, tidak sempat menyebar. 11 orang tertembak di
> >>Kakas dan diungsikan ke rumah sakit Bethesda Tomohon. Sedangkan
> >>di Poyoa Besar, 9 rumah dibakar. Perkelahian di Poyoa Besar dimulai
> >>ketika Tony Kapoyos dicegat dan dipukul oleh Poping dan Santo.
> >>Maka terjadilah pertarungan antar warga Poyoa dan desa Tabang,
> >>dan 9 rumah dibakar serta 18 rumah dirusak secara total.
> >>
> >>Di Minahasa yang terjadi adalah perkelahian rakyat desa Tonelet
> >>dan Pakeletan. Entah dari mana massa tiba-tiba muncul dengan
> >>membawa senjata-senjata berkaliber 4,5 milimeter. Maka jatuhlah
> >>korban di antara rakyat sesama Sulawesi Utara itu.
> >>
> >>Sementara ini diberitakan bahwa di perbatasan Minahasa - Bolaang
> >>Mongondow diadakan pemeriksaan bis-bis yang akan masuk kabupaten
> >>Minahasa. Sedang kapal-kapal yang tiba di Bitung diperiksa pula
> >>karena dikuatirkan para provokator akan menyusut terus ke Menado.
> >>Sebagian pemuda gereja di Menado pun ikut menjaga masjid-masjid
> >>di sana. Sebaliknya pemuda masjid menjaga gereja-gereja Menado.
> >>
> >>Tetapi sebagaimana dikatakan seorang penduduk Menado, bagaimana kita
> >>bisa mencegah masuknya orang-orang berdasi yang mendarat dengan kapal
> >>terbang dari Jakarta? Kini apapun yang dikatakan para pejabat pemerintah
> >>namun sulit untuk membantah pendapat masyarakat umum bahwa ada pejabat-
> >>pejabat tinggi sengaja melakukan kekacauan di propinsi-propinsi.
> >>Bukankah jika sepertiga wilayah Nusantara sudah kacau, keadaan darurat
> >>militer atau SOB sudah dapat dicanangkan, ujar seorang pengamat.
> >>
> >>Yang juga banyak dipertanyakan orang saat ini ialah apa saja yang
> >>dibicarakan Try Sutrisno, Wiranto dan Soeharto dalam dua pertemuan
> >>di Cendana menjelang lebaran?
> >>
> >>-----------------------------------------------------------------------
> >>Radio Nederland Wereldomroep, Postbus 222, 1200 JG Hilversum
>
> At 15:08 21/01/99 -0500, Blucer Rajagukguk wrote:
> >Hati-hati dengan berita ini.
> >Pengadu dombaan antara Islam dan Kristen dimulai lagi.
> >Kepada seluruh orang beragama, waspadalah!!
> >Dalam agama Islam maupun Kristen tidak diajarkan kekerasan.
> >Hanya orang-orang yang berniat buruklah yang mau mengadu
> >domba kedua agama samawi ini.
> >Kepada para pemimpin agama maupun orang-orang yang
> >bertaqwa kepada Tuhan. Marilah kita ikut serta aktif
> >untuk ikut menenangkan keadaan dan memberikan nasehat
> >kepada teman dan saudara kita untuk tidak termakan
> >perangkap yang jahat ini.
> >peace.
>
> >Priyo Pujiwasono wrote:
> >> FYI..
> >> dari seorang teman.
> >> Salam prihatin...,
> >> ~yo
> >> ---------- Forwarded message ----------
> >> Date: Thu, 21 Jan 1999 08:57:10 +0100
> >> From: Hafit Isandono
> >> Subject: ambon terbakar
> >>
> >> Berita dari pk-timur@:
> >>
> >> Kesucian Iedul Fitri ternoda . Kamis 21 Januari Pk. 12.00 Saya
> >> mendapat berita dari Posko Keadilan - DPW P. Keadilan Propinsi
> >> Maluku sbb:
> >> Kamis (21/1)  subuh hari kerusuhan antar warga di Ambon semakin
> >> menggila. Kampung muslim Wailete diserbu oleh orang-orang dari Kampung
> >> Hatiwe Besar. Akibatnya Wailete rata dengan tanah. Kedua  kampung itu
> >> sebenarnya satu desa hanya beda dusun. Penduduk Wailete tidak mengira
> >> mereka akan diserang dari belakang dan dari samping sehingga mereka
> >> lengah dan tidak mampu menghalau para perusuh?. Serangan mendadak itu
> >> terjadi tadi subuh Pk.05.00  dan mereka menyatakan dengan terang
> >> "besok kita akan kembali menyerang".
> >> Dalam kerusuhan itu 6 orang muslim tewas dan 100 lebih luka-luka.
> >> Seorang ketua RT Wailete tubuhnya dicincang-cincang mengenaskan.
> >>
> >> Para perusuh itu menggunakan panah-panah api dan bertindak brutal.
> >> Main bakar dan bumi hangus. Kaum muslimin di kampung-kampung sekitar
> >> Wilete sudah
> >> mengungsikan kaum wanita dan anak-anak di Kompi C733 dan pos-pos
> >> keamanan terdekat. Sementara itu, dilaporkan ada beberapa titik api
> >> berkobar di kota
> >> Ambon. Sepanjang jalan warga masyarakat bersiap-siap untuk menghadapi
> >> para perusuh. Kaum muslimin keluar dari rumah masing-masing membawa
> >> parang dan senjata seadanya untuk membela diri.
> >>
> >> PK. 12.05 siang waktu Ambon -  dilaporkan di Desa Airmata China ada
> >> warga terbakar sebanyak 35 orang (muslim). Sampai Pk. 13.00 masih
> >> banyak korban
> >> yang belum terevakuasi dari Airmata China.  Diisukan  Airpam (air
> >> minum) di desa Airmata China tersebut diracuni.
> >>
> >> Di Kota Ambon sendiri sudah ribuan ummat Islam berkumpul di Masjid Al
> >> Fatah. Di kota ini Korban terakhir meninggal 21 orang luka-luka 96
> >> orang,  Ummat
> >> Islam posisinya hanya bertahan dan berdoa. Mereka setia dengan ikatan
> >> perjanjian damai dengan pihak Nasrani. Penyerangan terencana dan
> >> terorganisir dilakukan oleh pihak Kristen.
> >>
> >> Ketua Dewan penasihat P. Keadilan Ust. Abdul Aziz Arbi sudah ada di
> >> Masjid Al Fatah bersama ribuan Ummat Islam. DPW. Keadilan siaga I  ---
> >> Dalam kejadian di Ambon kemarin itu Rumah Wakil Ketua DPW partai
> >> keadilan Bpk Budi Santoso habis terbakar....
> >>
> >> Sementara itu transportasi dan akomodasi di kota Ambon sudah lumpuh.
> >> Karena Ambon merupakan Pulau kecil sulit bagi Ummat Islam meloloskan
> >> diri ke tempat lain.... Mohon seluruh Ummat islam mendoakan
> >> saudara-saudaranya di Ambon.
> >>
> >> Para ikhwah yang ingin mengakses berita dari Partai keadilan bisa
> >> menghubungi Posko Keadilan 0911- 378842
> >> Untuk mengirim bantuan dana No rekening pada BCA Ambon a/n Ahmad Zaki:
> >> 0440071830, dan H. Muhammad Kasuba : 0440190456
> >>
> >> Wassalamu Alaikum Wr, Wb.
> >>
> >> Ahnuur

Kirim email ke