Kalau penyadapan telpon itu memang benar, ABRI benar2 kebobolan atau memang
(oknum) ABRI yang ada dibelakang semua kerusuhan belakangan ini ? ABRI yang
terdidik baik tentang security, diperlengkapi dengan wewenang dan peralatan,
serta organisasi intelijen, masih belum mampu mengungkap dalang atau aktor
dibelakang kerusuhan yang beruntun terjadi, kini bahkan percakapan telpon
RI-1 bisa disadap (mudah-mudahan tidak benar, sebagai warga negara RI, malu
saya mendengar skandal serupa ini)

Oh ABRI ku, inilah akibat dikau terlalu serakah berdwifungsi. Akibatnya
tugas utama kedodoran. Bisa dimaklumi karena perwira2 terbaik ABRI habis
tersedot fungsi sosial-politik.

Ada yang punya forward transkrip dari majalah PANJI atau merdeka nggak ya,
soalnya saya cari, sudah kehabisan. Pengen tahu juga apa isinya.


-----Original Message-----
From: Blucer Rajagukguk <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 19 Februari 1999 4:06
Subject: Re: Kostrad Terlibat?


>Maafkan jika kata-kata saya sangat kasar.
>Mengacu kepada laporan Munir yang sangat dikenal obyektif maka saya
>mengutuk para perusuh yang berjiwa binatang agar terkena balasan yang
>lebih sadis dan melihat keluarganya mati terbakar dan teraniaya oleh
>orang lain, sehingga merasakan betapa sakitnya dibakar dan dianiaya
>serta tidak berdaya melihat keluarga dibantai.
>
>Andrew G Pattiwael wrote:
>>
>> Penculikan Aktivis = Aparat Terlibat (Koppassus)
>> Penembakan Trisakti = Aparat Terlibat (Polri)
>> Kerusuhan Mei = Aparat Terlibat (Prabowo & Cs.)
>> Penembakan Atmajaya = Aparat Terlibat
>> Ambon Berdarah = Siapa ?
>>
>> Saya melihat untuk ke masa depan, profil ABRI mungkin tidak akan
>> dibutuhkan lagi. Semua kekerasan selalu berujung pada ABRI, entah itu
>> Oknum, Aktif, Elite, dll.
>>
>> ABRI diciptakan untuk memberikan RASA AMAN, tetapi peran ABRI sekarang
>> justru Menciptakan TERROR dan KEKACAUAN.
>>
>> Hanya anda-anda semua yang dimasa depan dapat menentukan perlu tidaknya
>> kita semua untuk mempertahankan Kekuatan Pertahanan
>>
>> Andrew Pattiwael
>> (Calon pengangguran jika ABRI dibubarkan) :)
>> *************************************************************************
>> Munir SH: Aparat Terlibat
>>                           Kerusuhan Ambon
>>
>>                           detikcom, Jakarta-Inilah temuan terbaru Kontras
>> (Komisi
>>                           untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan)
>> tentang kasus
>>                           Ambon, 19-23 Januari 1999 lalu. Lewat
>> koordinatornya, Munir
>>                           SH, Kontras menemukan keikutsertaan aparat
>> keamanan dalam
>>                           kerusuhan tersebut. Munir juga membenarkan
>> adanya preman
>>                           dari Jakarta yang didatangkan untuk mengobarkan
>> kerusuhan
>>                           tersebut.
>>
>>                           Keterangan Munir disampaikan pada wartawan di
>> kantor
>>                           Kontras, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis
>> (18/2/1999).
>>                           Menurut Munir, aparat ikut bergabung dengan
>> massa dalam
>>                           kerusuhan dengan mengenakan pakaian sipil dan
>> mengenakan
>>                           sorban putih. Senjata mereka juga dibalut
>> sorban putih.
>>                           Diperkirakan aparat itu berasal dari kesatuan
>> Kostrad.
>>
>>                           Selain itu, Munir juga menyatakan, kerusuhan
>> Ambon tidak bisa
>>                           dijauhkan dengan peristiwa bentrokan yang
>> terjadi pada 3
>>                           Maret 1995 maupun pada 21 Pebruari 1996.
>> Pertikaian ini
>>                           berhasil diselesaikan.
>>
>>                           Pertikaian besar meledak kembali pada 15
>> Januari 1999. Di
>>                           Desa Dobo, Ambon, terjadi perkelahian
>> antarkelompok yang
>>                           mengatasnakaman agama. Hal yang sama juga
>> terjadi juga di
>>                           wilayah Wailete dan Bak Air.
>>
>>                           Pada pertengahan Januari ada isu konflik
>> antaragama dan
>>                           bahaya saling menyerang antarkelompok agama.
>> Isu itu beredar
>>                           melalui selebaran yang berisi informasi yang
>> kian mempertajam
>>                           sentimen agama. Selain itu, Kontras juga
>> menemukan bukti
>>                           adanya pengerahan massa dari luar daerah Ambon,
>> menjelang
>>                           tanggal 19 Januari.
>>
>>                           Sedang kronologi peristiwa Ambon 19-23 Januari
>> 1999 temuan
>>                           Kontras adalah sbb:
>>
>>                           Kerusuhan meletus di 3 wilayah sekaligus
>> simpang tiga antara:
>>                           Batu Merah, Amantelu dan Galugggung, jalan
>> depan gereja Silo
>>                           dan daerah Rajali.
>>
>>                           Perkelahian preman di simpang tiga antara
>> ketiga daerah itu
>>                           justru tidak berhubungan dengan pertikaian
>> antarkelompok
>>                           agama yang telah terjadi sebelumnya.
>>
>>                           Di kalangan Kristen muncullah isu ada gereja
>> yang dibakar. Di
>>                           kalangan Islam ada isu masjid Al Fattah juga
>> dibakar. Padahal
>>                           tidak ada kebakaran pada obyek yang disebutkan.
>>
>>                           Kerusuhan 19 Januari lantas menyebar dan
>> melibatkan massa
>>                           besar di berbagai tempat. Antara pukul
>> 15.30-16.45 WITA di
>>                           Silo, kosentrasi massa mencapai 5.000-6.000
>> orang . Mereka
>>                           berdatangan akibat adanya isu akan mendapat
>> serangan dan
>>                           terjadi pembakaran gereja.
>>
>>                           Kosentrasi massa juga di daerah Mahardika,
>> Rijali, Waringin,
>>                           Kudamati, Arsarobar, Waehaum, dsb. Mereka
>> berusaha
>>                           mempertahankan gereja yang dihormati umat
>> Nasrani setempat.
>>
>>                           Sedang pada 20 Januari, berkembang isu Masjid
>> Al Fattah
>>                           dibakar. Akibatnya, reaksi massa dari Hila
>> secara serentak
>>                           berjalan ke Ambon. Mereka lantas terseret dalam
>> kerusuhan
>>                           dan penyerangan.
>>
>>                           Menurut Munir, laporan yang diterima Kontras
>> menunjukkan,
>>                           ada kelompok asing yang mempengaruhi akselerasi
>> massa
>>                           dengan bantuan alat komunikasi massa berupa
>> HT,HP
>>                           (handphone), dan senjata api. Aparat terlihat
>> memberi pasokan
>>                           senjata tajam pada massa.
>>
>>                           Pengrusakan terjadi secara bergelombang.
>> Uniknya, provokasi
>>                           dilakukan dengan menggunakan kata-kata dan
>> istilah yang tidak
>>                           lazim digunakan di Ambon. Seperti menggunakan
>> kata Nasrani,
>>                           dan bukan Srani, kata umum yang dipakai untuk
>> menujukkan
>>                           kaum Kristen. Juga ditemukan selebaran
>> berbahasa Arab yang
>>                           ditulis dengan tidak benar.
>>
>>                           Sementara itu, di Ambon sendiri, situasi belum
>> bisa dianggap
>>                           pulih benar. Kamis dinihari, terjadi pelemparan
>> bom rakitan
>>                           sendiri pada beberapa tempat ibadah tertentu.
>> Pelemparan bom
>>                           itu dilakukan warga Desa Batu Merah dari atas
>> bukit ke desa di
>>                           sebelahnya.
>>
>>                           Pelemparan itu dibalas dengan warga yang
>> menjadi korban.
>>                           Bentrokan tidak bisa dihindarkan. Aparat
>> keamanan berusaha
>>                           meredam pertikaian dengan melepaskan tembakan.
>> Belum
>>                           diketahui dengan tepat berapa orang yang
>> menjadi korban
>>                           dalam peristiwa itu. Seorang ibu diketahui
>> mengalami luka
>>                           tembak di leher dan sedang dirawat di Unit
>> Gawat Darurat di
>>                           salah satu rumah sakit di Ambon.
>>
>>                           Hingga kini, situasi Ambon dan sekitarnya terus
>> diguncang
>>                           berbagai pertikaian kecil. Terakhir, bentrokan
>> terjadi di Pulau
>>                           Haruku, Maluku Tengah.
>

Kirim email ke