...

Saya mah tidak dukung YLKI...waktu beras naik, pupuk naik, telur naik,
YLKI ada dimana?
Perasaan yang diurus YLKI cuma tarif telepon, pam, sama listrik. Koq
kelihatannya cuma sekumpulan orang pembela orang kaya.

Saya mendukung telkom untuk melihat kembali Tarif Lokal 3 nya. Sebenarnya
kan ini yang jadi inti permasalahan. Secara ekstrim hanya orang cikokol di
Tangerang yang menelpon orang di Karawang Bekasi yang terkena Lokal 3. Atau
orang di Cinere menelpon orang di Cilincing. Tapi sebenarnya kan pemakaian
secara mayoritas kan terjadi dipusat bisnis jakarta. Lagipula mana ada kota
yang lebih besar dari 30 km kecuali di Jakarta. Jadi kota - kota lain kan
sebenarnya tidak terkena peraturan ini. Koran dan YLKI aja yang memblow up.
Naik rata-rata 24% buat kelangsungan hidup telkom mah nggak apa-apa.
Daripada Telkom mati terus ada orang Singtel yang beli Telkom, terus malah
jadi naik 50% lebih ruwet lagi masalahnya. Nanti malah dibawa kesidang WTO.

Kalau peraturan ini tidak dilihat (bagi Lokal 3) ... untuk selanjutnya yang
mau cari pacar, sebaiknya ditanya dulu "eh tinggal nya dimana?", "Pulangnya
searah nggak jalannya dengan saya, biar irit jalannya, kan banyak macet"
he...he.....

Gimana Bang YW....saya koq malah membela telkom ya....hidup telkom.... :-)

Hadeer

Yw: Saya sih no comment, lah. Soalnya ini lebih ke masalah
    politik dari pada masalah telekomunikasi.

    Anyway soal tarif itu mau naik atau enggak, either way
    saya setuju aja. Soalnya biar pun tarif naik, gaji saya
    toh tetep, he, he, he... ;-)

Kirim email ke