Yth Mas Efron,

Sayang, yang anda tahu tentang bagaimana 'ketidak beruntungannya' mereka
masih sedikit sekali.

Saya sarankan anda untuk bisa berdiskusi langsung dengan Dede Oetomo
<[EMAIL PROTECTED]> untuk mengenal sedikit 'dunia lain' mereka. Beliau
orang yang terbuka, cukup matang dan berpendidikan baik, dan mudah diajak
berkomunikasi tanpa gampang tersinggung.

Saya sendiri baru bisa ngerti 'masalah' mereka setelah beberapa tahun
terlibat dalam beberapa penelitian HIV/AIDS dan penyakit kelamin di
Indonesia dan belajar Epidemiology HIV/AIDS di US serta bertemu dengan
beberapa kelompok Gay, Lesbian, 'banci', dan para penderita HIV/AIDS.

Saya mohon maaf tidak bisa menerangkan lebih detil hal tsb kepada anda dan
teman-teman karena saya merasa belum 'capable' untuk itu.

Selamat mendapatkan 'ilmu' baru.

Salam,
Budi Haryanto

At 10:55 AM 4/5/99 +0700, you wrote:
>Dalam sebuah siaran radio swasta di Jakarta diberitakan kelompok hombreng
>Gaya Nusantara bergabung dengan PRD. Dengan bangga Dede Oetomo, Ketua
>hombreng, mengatakan bahwa hanya PRD yang memperjuangkan hak-hak (asasi)
>mereka.
>
>Yang menjadi pertanyaan saya: hak apakah itu? Hak-hak (asasi) hanya melekat
>kepada orang waras. Selama orang itu waras ia berhak memperjuangkan
>hak-haknya tanpa mengganggu hak-hak orang lain. Menjadi hombreng bukanlah
>hak yang diberikan Tuhan (jika manusia masih mengakui kemaujudan Tuhan).
>Manusia diciptakan sebagai pria dan wanita (banci adalah kelainan seks
>karena fisik dan hormonal). Secara kodrati juga manusia berkembang biak
>karena ada perkawinan (pria dan wanita).
>
>Kaum hombreng adalah pria sejati bukan banci. Mereka secara sadar melawan
>kodratnya. Jadi di sini tidak ada hubungannya sama sekali dengan hak asasi.
>Melawan kodrat sudah merupakan pelanggaran HAM. Jadi untuk apa
>memperjuangkan hak-hak para kaum hombreng karena memang tidak waras. Yang
>bisa kita lakukan adalah memperjuangkan untuk memulihkan kesadaran mereka
>agar tidak melawan kodrat.
>
>Mari kita diskusikan!
>
>Efron
>

Kirim email ke