>JR : Sebenarnya kasusnya sama seperti di negara kayak US sini, kaum
>minoritas harus dilindungi dan yang melindungi adalah hukum.

I see..... Well, hukum juga yang menentukan, mengatur manusia untuk
berhubungan satu dengan yang lain. Saya tidak paham bagaimana US membentuk
konstitusinya, tapi sepahaman saya, konstitusi di US itu tidak
berdasar/memihak satu golongan pun.

>     Mereka punya hak dan kewajiban yang sama di mata hukum, meskipun
>dalam prakteknya masih juga ada perbedaan, tapi saya kira ini
>menyangkut manusiannya.

Hak dan kewajiban yang sama di mata hukum, beserta implementasi hukumnya
itu yang menentukan. Berangkatnya sudah setara, itu sudah baik, semua pihak
punya kesempatan yang sama...... apakah itu pria atau wanita, ataukah
pejabat atau rakyat biasa.

>     Soal "ancaman" sebenarnya tidaklah ada, asal masing-masing saling
>menghormati dan tidak intervensi dalam masalah religi.

Well, tidak ada yang perlu dilindungi, dong. Kalau yang lemah otomatis
dilindungi oleh yang kuat itu memang wajar. Motivasi yang berbeda,
dilindungi supaya kerdil terus, atau dilindungi supaya bisa tumbuh menjadi
setara atau pengimbang. Perlindungan terhadap suatu kelompok tertentu,
secara spesifik disebutkan, sebenarnya tidak perlu ada kalau memang
bahaya/ancaman/iminen itu tidak ada.

>     Silakan yang beragama Kristen menjalankan agamanya dengan
>baik. Demikian pula yang beragama lain.
>     Setiap agama mengajarkan agamanyalah yang paling benar, padahal
>kebenaran hakiki ada di tangan Allah. Di dalam Islam sendiri
>mengajarkan bahwa hanya Allah yang berhak menentukan apakah
>seseorang termasuk kafir/tidak.

Iya, Tuhan juga enggak pernah bilang sama saya, Dia beragama apa..... Dia
juga enggak pernah memaksa saya untuk harus ikut Dia..... Cuman orang aja
yang suka maksa-maksa.....

>>
>    Sejarah juga membuktikan ketika Islam berkuasa di Spanyol, maka
>Islam, Christian, dan Jewish hidup rukun berdampingan. Dan     silahkan
>buka buku Max I Dimont. He said that the Islam were even     more
>tolerant of other people's religions than the roman.
>    Demikian juga kondisi sekarang : di Irak,     Palestina, Mesir,
>Siria, dan juga Jordania, they live side by side.
>
>    So Please don't make absurb conclution.
>

Absurd? boleh saja dalam pandangan anda. Kalau tidak ada sebab khusus, atau
hal perlu diperhatikan, kan tidak perlu disebutkan khusus. Berpikiran
sederhana, dan logis selalu diklaim oleh semua orang. Kalau memang benar
ada kondisi yang anda sebutkan di atas, dan memang diterima oleh semua
orang, tentunya keadaan itu akan tetap ada dan berlangsung sampai sekarang,
misalnya Islam berkuasa di Spanyol. Orang Spanyol akan mempertahankan
keberadaan Islam di negerinya, karena memang merasa lebih baik dengan
keadaan tersebut. Jika roman diminati oleh orang, maka roman itu akan tetap
ada sampai sekarang........

Kalau kondisi di Irak, Palestina, Mesir, Siria, Jordania memang yang
diinginkan oleh banyak orang tentunya orang akan berbondong-bondong datang
ke negeri itu. Kok pada ramai-ramai datang ke US?

Saya tidak membela atau anti terhadap suatu sistem tertentu, hanya berusaha
jujur kepada diri sendiri (Tentunya berdasar kepentingan saya). Misalnya,
saya merasakan mendapatkan kepastian hukum yang lebih baik di US, daripada
di Indonesia (sifat dasar manusia itu sama, tetapi tata cara bernegara
berbeda...)

Apakah negara Islam sesuai dengan azas Demokrasi? Jawabannya terserah anda
masing-masing deh, terserah bagaimana mendefinisikan demokrasi dan
Islam.....dan jujur kepada diri sendiri.

T

Reply via email to