Pernyataan ini menurut saya bukan cuma gertak sambal atau sekedar
menakut-nakuti. Berdasarkan temuan independen beberapa saat yang
menyatakan 24 of 48 partai sebenarnya satu sekoci dan punya hubungan
erat dengan 'orang lama' saya kira potensial terjadi. Dana pak Harto dan
keluarga serta pengikut yang tidak sedikit dari sipil dan militer memang
bisa saja membuat persoalan yang serius pada pemilu nanti. Bukti
sebenarnya sudah ada dengan tidak jelas dan terarahnya tindakan
pemerintah terhadap banyak kerusuhan yang terjadi dari pertengahan Mei
s.d. Sambas. Dan kekuatan pak Harto ditambah lagi dengan dugaan Gus dur
serta melempemnya tindakan presiden Habibie dan jaksa agung terhadap
beliau. Ini semua menunjukkan bahwa ada kekuatan yang tidak terkendali
atau tidak mampu dikendalikan oleh pemerintahan yang sekarang.
Hanya kekuatan rakyat, doa rakyat dan anugerah Tuhan sajalah yang mampu
menyelamatkan bangsa kita dari musibah yang lebih parah. Semoga para
pemimpin yang ada dijalan kebenaran lebih logis dan realistis untuk
melihat kemungkinan tsb dan mau bersatu dan berkorban demi menghindari
rakyat dan bangsa dari musibah ini.
peace.

Andrew G Pattiwael wrote:
>
> Begini saja....Apakah Bapak President (bekas) merasa bertanggung jawab
> selama negara ini dipimpin oleh beliau, bangsa ini belum pernah diajari
> kehidupan demokrasi yang sesungguhnya?
> Terserah beliau mau ngomong apa dengan harian dari Jepang, namun
> pernyataan beliau tentunya akan kembali lagi pada apa yang telah beliau
> perbuat dan warisan yang kita terima dari pemerintahan beliau.
> Itu saja....kembalikan lagi pernyataan ini kepada beliau....Apa yang
> pernah Bapak persiapkan untuk kami, dalam menghadapi Pemilu Yang Jujur
> Dan Adil ? saya rasa pertanyaan ini tentunya akan kena dan menjadi tameng
> bagi kita dalam mencounter pernyataan beliau di harian jepang tersebut.
>
> Andrew Pattiwael
>
> Suara Merdeka
> ********************************************************************************
> Soal Ramalan Pemilu Mundur
>
>  Soeharto Menakuti Rakyat
>
>  YOGYAKARTA - Pernyataan mantan presiden Soeharto bahwa pemilu bakal
>  mundur, menurut pengamat politik yang juga Rektor UGM Prof Dr Ichlasul
> Amal MA,
>  merupakan upaya menakut-nakuti rakyat. Di samping itu, ucapan mantan
> orang
>  terkuat yang merasa masih mempunyai dukungan militer, hanyalah impian.
>
>  "Tak ada nada mengancam dari kata-kata Pak Harto tapi menakut-nakuti.
> Soal
>  dukungan militer itu hanya impian dia,'' ujarnya usai memberi materi
> dalam diskusi
>  "The American Political System: Democracy and Elections'' di kampus
>  Pascasarjana UGM, kemarin.
>
>  Dia justru mempertanyakan kalau benar mendapat dukungan, militer yang
> mana dan
>  apakah militer itu mendapat dukungan rakyat. "Kalau militer itu tidak
> memperoleh
>  dukungan rakyat, ya sama saja.''
>
>  Seperti diberitakan harian ini kemarin, harian Jepang Yomuri Shimbun
>  memberitakan mantan presiden Soeharto tidak yakin pemilu dapat
> berlangsung
>  demokratis. Menurut dia, 48 parpol belum mempersiapkan diri secara
> memadai.
>  Bahkan, dia merasa tak yakin pemilu akan jurdil. Dia menilai pula
> sejumlah kerusuhan
>  di berbagai daerah karena ulah politikus yang mengambil kesempatan untuk
>  kepentingan pribadi.
>
>  Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rudini menanggapi pernyataan itu dengan
>  lapang dana. Menurutnya, pernyataan Pak Harto itu sebagai cambuk KPU
> untuk
>  bekerja keras mewujudkan terlaksananya pemilu yang demokratis jujur dan
> adil.
>  Rudini juga tidak melihat motif politik di balik ucapan Pak Harto yang
> pernah
>  memimpin negara selama 32 tahun itu.
>
>  Yang dikemukakan mantan presiden RI kedua itu berdasarkan pengalaman dia
> yang
>  pernah memimpin negara ini selama 32 tahun. Sebab, dalam pemilu akan
> terjadi
>  tarik-menarik berbagai kepentingan, baik partai politik peserta pemilu
> maupun pihak
>  lain.
>
>  Di tempat terpisah Wakil Ketua KPU Adnan Buyung Nasution menyayangkan
>  pernyataan Pak Harto itu. "Tidak perlu dilayani, ucapan Pak Harto yang
>  memancing-macing itu,'' kata Buyung.
>
>  Ikut Mendorong
>
>  Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Bali mengatakan,
>  sebagai seorang negarawan seharusnya Soeharto ikut mendorong untuk bisa
>  terwujudnya pemilu yang jurdil.
>
>  Sebab, lanjut Mega, kalau kita berbicara alam reformasi, maka tujuan
> dari tahapan
>  reformasi itu salah satunya adalah harus ada pemilu yang dilaksanakan
> dengan jujur
>  dan adil, karena di dalam pemilu yang jurdil hak serta kedaulatan rakyat
> itu akan
>  tercermin dengan baik. Lebih, lebih, tambah Mega, pemilu yang akan
> datang memiliki
>  makna yang sangat strategis bagi bangsa Indonesia.
>
>  Ketua Umum DPP Partai Nasional Indonesia Front Marhaen, H Probosutedjo,
> menilai
>  wajar bila pernyataan Soeharto mendapat reaksi keras. "Sebagai warga
> negara,
>  Soeharto berhak mengemukakan pendapatnya. Karena sebagai warga negara
> yang
>  baik, ia punya pemikiran. Jadi jangan ditafsirkan yang macam-macam,''
> ujarnya di
>  Yogyakarta, kemarin.
>
>  Pernyataan Soeharto tersebut juga mendapat tanggapan dari Wahana
> Lingkungan
>  Hidup Indonesia (Walhi) DIY. Dalam pernyataan pers yang diterima kemarin
> petang
>  disebutkan, dengan pernyataan tersebut Soeharto ingin memberi kesan bahwa
>  pemilu yang berlangsung pada masa Orde Baru adalah pemilu yang berjalan
> jurdil.
>
>  "Padahal pemilu pada masa Orde Baru sangat kental dengan ketidakadilan
> dan
>  kecurangan,'' kata Ketua Walhi DIY Dadang Juliantara.
>
>  Dosen Ilmu Politik Fakultas Hukum UKSW Salatiga Jefferson Kameo SH LLM
>  berpendapat, Soeharto sudah menjadi warga negara biasa. "Sebaiknya dia
> lakukan
>  cooling down. Jangan lagi mencampuri masalah reformasi. Sebab, salah
> satu tujuan
>  reformasi adalah mereformasi dirinya dan para pengikutnya,'' katanya.
>
>  Sementara itu, Ketua Komisi Pemberdayaan Pemilih (KPP) Eep Saefulloh
> Fatah
>  mengatakan, pesimisme mantan presiden Soeharto tentang terlaksananya
> Pemilu
>  1999 merupakan tantangan bagi rakyat Indonesia.
>
>  Pengamat Politik LIPI, Syamsudin Haris, menduga pernyataan mantan
> presiden
>  Soeharto itu sebagai langkah untuk mengambil untung. ''Dia ingin
> mengambil untung
>  dengan upaya menggagalkan atau setidaknya menunda pemilu,'' katanya.
>
>  Senada dengan Syamsudin, Guru Besar Krimonologi FISIP UI Prof Dr Ronny
>  Nitibaskara mengatakan, Pemilu 1999 akan terlaksana sesuai dengan
> rencana.
>  ''Meskipun dengan angka kriminalitas kampanye yang tinggi,'' katanya.
>
>  Menurut mantan anggota DPR/MPR Ir Tadjuddin Noersaid pernyataan Soeharto
>  merupakan cerminan bahwa mantan presiden itu perlu berkomunikasi dengan
> rakyat.
>  Karena itu DPR harus tanggap dengan memberikan kesempatan kepadanya untuk
>  berbicara di lembaga legislatif itu.
>
>  Menurut Ketua Komisi I DPR RI Aisyah Amini dan Ketua DPP Partai Golkar
> yang juga
>  anggota Komisi VIII DPR RI Dr Marwah Daud, pernyataan Soeharto itu
> menunjukkan
>  pola pikir dengan paradigma lama dan tidak sesuai dengan semangat
> reformasi.
>
>  Tanggapan di Jateng
>
>  Pernyataan mantan presiden Soeharto juga mendapat tanggapan dari sejumlah
>  pimpinan parpol di Jateng. Ketua DPW PPP Jateng HA Thoyfoer MC dan Ketua
>  DPW PAN Ir Hadi Pranoto AR MM mengajak semua komponen pendukung reformasi
>  untuk bersatu dan menyamakan langkah demi suksesnya Pemilu 1999.
>
>  Sedangkan Ketua DPD Partai Golkar Jateng Moch Hasbi merasa tidak yakin
> pemilu
>  berlangsung tidak jurdil. Sebab menurutnya, jumlah pengawas pemilu saat
> ini tidak
>  terbatas dari dalam negeri, tetapi juga dari asing.
>
>  Thoyfoer mengimbau tiap-tiap pihak bersedia mengorbankan kepentingan
> golongan
>  yang sempit demi kepentingan yang lebih besar.
>
>  Sementara itu Hadi Pranoto berpendapat, siapa saja boleh komentar
> termasuk
>  tukang becak sekalipun. Karena itu bila ada komentar seperti diungkapkan
> Soeharto,
>  hendaknya justru dijadikan pemicu untuk meningkatkan kinerja dalam
> menyukseskan
>  Pemilu 1999.
>
>  Secara terpisah, Direktur LBH Semarang Andik Hardiyanto SH menjelaskan,
> yang
>  dapat menggagalkan pemilu yakni bila KPU bubar dan terjadi kerusuhan yang
>  berpengaruh terhadap peta politik secara nasional.
>
>  Ketua DPP Partai Golkar H Agung Laksono mengatakan pemilu kali ini,
> justru akan
>  berlangsung jurdil. Kendati demikian, dia tidak mempersoalkan pernyataan
> Soeharto
>  karena yang penting bagi dia pemilu dapat berlangsung lancar. Mengenai
> tendensi di
>  balik pernyataan Soeharto, dia menyatakan tidak tahu. (D19,sgt,am,A2,
>  D10,B15,ant-50c,k)

Kirim email ke