Saya setuju dengan pendapat bung Jaya dkk yang menkritik mbak MS sebanyak
mungkin. Supaya parpol yang ada itu berada tetap pada relnya.
Memang sekarang ini masa transisi dari masa super liberal ke demokrasi,
wajar kalau Saya masih kurang dewasa.
peace
KT
-----Original Message-----
From: FNU Brawijaya <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thursday, April 29, 1999 7:20 PM
Subject: Re: Bukalah matamu Wahai yang langganan Permias list


>Sebetulnya balasan yang sangat reaktif dari para pendukung MS dan PDI-P-nya
>di milis ini merupakan cerminan dari para pendukung di tanah air. Tapi kita
tidak
>dapat mengeluh, memang baru segitu taraf kita. Istilah "pasrah bongkokan",
>"hidup mati nderek Sukarno", "Suharto Bapak pembangunan, ataupun "Super
Genius
>Suharto" merupakan simbol ketidak-kritisan masyarakat kita (yg terakhir
juga demi
>ABS). Ini sikap yang sangat berbahaya dan tidak sesuai untuk menjamin
proses awas
>mengawasi.
>
>Coba tengok lagi bagaimana rakyat RI membutakan diri pada saat Sukarno
>berkuasa. Bahkan sampai sekarangpun masih ada yg memuja-muji secara tidak
>proporsional. Mungkin kalau terjadi di abad pertengahan, Sukarno sudah
dijadikan
>salah satu "saint". Sikap kultus individu yg merepotkan ini sebetulnya
hendak dikoreksi
>di jaman ORBA. Cuman dasar masyarakat kita ini bisa ngomong tapi nggak tahu
>mengimplementasikan, hasilnya adalah pengalihan kultus individu dari
Sukarno
>ke Suharto. Saya sudah pernah cerita (kali ada yg ingat lalu protes kok
ngulang
>cerita mulu) saat masih mahasiswa baru, saya tanyakan hal ini. Saat itu ada
penataran
>P4 dan sedang membicarakan masyarakat kita di jaman ORLA yg mengultuskan
>Sukarno. Saat saya mempertanyakan lha bapak-bapak penatar ini yg minta kita
>nggak mengultuskan seseorang kok malah mengkultuskan Suharto. Waktu itu
tidak
>ada jawaban....langsung ..."next question..?".
>
>Sebetulnya di milis ini ada juga kelompok yg tidak anti dan tidak dukung
MS.
>Contohnya saya. Saat ini 3 point yg Bung sebutkan sebagai serangan thd MS
>memang yg paling vital. Tidak ada yg mengkianati Budiman. Dia orang di luar
>PDI-P. Dia adalah pendiri dan ketua PRD. Apakah PRD mendukung PDI-P?
>Tidak...sama sekali tidak.... Mereka kan sebetulnya membonceng ketenaran
>PDI pimpinan MS. Pendekatan sosialisme PRD tidak pas dengan pendekatan
>PDI-P, jadi wajar saja bila MS tidak menunjukkan sikap berlebihan thd
Budiman.
>
>Nah, PAT itu justru salah satu insan manusia yg menganut paham "pasrah
>bongkokan, mati hidup nderek Sukarno". Ini kan repot kalau sudah pakai
>kultus individu begini. Jadi proses "mengingatkan, mengawasi" tidak ada.
>Semua yg keluar dari mulut Sukarno adalah kebenaran mutlak yg harus
>diturut. Hal ini juga terjadi di jaman Orba. Antara lain yang jelas
terlihat mata
>adalah bagaimana Abdul Gafur mencium tangan Suharto di bandara, juga
>sebutan SGS dari BJH..... Tidak ada itu "Pak Harto yg begitu tidak baik",
>semua perkataan Suharto adalah kebenaran. Itu adalah suatu titah yang
>harus dilaksanakan tanpa perlu ditimbang-timbang lagi.
>
>Sayangnya ratusan kali kita diingatkan agar jangan mengultuskan, agar kita
tetap
>kritis, hasilnya begini lagi. Nah, yg ditunjukkan oleh pendukung PDI-P di
milis
>inilah yang mencerminkan bagaimana ketidakdewasaan para pencoblos
>secara umum. Hal ini juga terjadi pada pendukung partai lain, cuma memang
>secara umum baik di milis ini maupun di tanah air (yg tercermin dari
tingkah
>saat parade), para pendukung PDI-P inilah yg punya sikap fanatisme
berlebihan.
>
>Sikap defensif tanpa mengungkapkan point-point positif yang potensial dari
>MS itulah yang justru makin buat susah. Yg beginian yg mengobarkan rekan-
>rekan lainnya untuk makin mengejar dg pertanyaan lain (jadi ada yg memang
>anti, dan ada yg niatnya kritis).
>
>Wah, sudah panjang...padahal belum selesai....stop dulu ah.
>
>Salam,
>Jaya
>
>
>'---------------------------
>Ramadhan Pohan wrote:
>
>> Salam!
>> Saya masih belum mengerti apa yang "ngeri" dari perdebatan soal Mega.
Yang
>> pasti dari kubu PDI-P sangat  reaktif. Cenderung mencari pembenaran
>> dibandingkan kekuatan argumen. Saya sama sekali belum menemukan jawaban
>> analitis ataupun argumen yang berbobot dari kubu PDI-P. Semuanya seperti
>> "fanatik bongkokan". fanatisme membabi-buta yang sangat amat mengibakan.
Ini
>> mental budak yang harus diberangus. Sebagai seorang pengagum nasionalisme
>> Bung Karno, saya menyesalkan munculnya "kecengengan" dan fanatisme yang
>> buta-naif di kubu PDI-P di milis tersayang ini.
>>
>> Begitu juga dari kubu anti-Mega, saya pun belum menemukan sama sekali
>> serangan baru. Yang dipersoalkan dari sosok Mega-- dari kubu di milis
ini--
>> cuma  soal tidak inteleknya Megawati  melulu, soal boncengnama ayahnya
melulu
>> atau kenaifan 'budaya timur'nya. Mana yang baru?. Ketidakdekatan Mega
dengan
>> mahasiswa atau intelektual di perkotaan, misalnya, ini khan menarik
diangkat
>> ke permukaan. Kenapa orang di sekeliling Mega tak menyadarkan Mega?
>>
>> Saya terus menunggu-nunggu. Soal kedekatan Megawati dengan "dunia
kasakten",
>> misalnya. Ini juga menarik. Tapi belum dibahas tuh. Pramoedya Ananta Toer
>> mencela Megawati yang "banyak dimanja Soeharto dan Orde Baru" dan
menghianati
>> Budiman Sudjatmiko-- juga tak muncul dalam perdebatan.
>>
>> Saya bisa menyusun sekian potensi kekuatan PDI-P, sebaliknya juga sederet
>> kelemahannya. Tetapi saya masih terpaku pada fungsi netral saya-- sebagai
>> 'swinging voter'-- di milis ini. Siapa yang menang, pasti akan dapat satu
>> suara dari saya. Ayo dong, mana argumen dahsyat kalian?  Tunjukkan bahwa
>> kalian orang-orang pilihan dari PDI-P dan pembahas jempolan anti-Mega.
>>
>> Tak ada yang menakutkan dari perdebatan. Selama tidak ada  pemasungan
>> gagasan, mari terus berolah pikiran.  Ejakulasi dini politik mesti
>> dihindarkan jauh-jauh dari milis ini, menurut saya. Belum apa-apa kok
sudah
>> puas-- eh "keluarnya" malah ketakutan segala.
>>
>> Ayo kawan, asah terus pedang gagasan kalian.
>>
>> salam,
>> ramadhan pohan
>>
>> # # # #
>> In a message dated 4/29/99 5:41:59 AM !!!First Boot!!!, [EMAIL PROTECTED]
>> writes:
>>
>> <<
>>  > Jadi, maksud loe kirim email ini apaan Boy?
>>  >
>>  > Ya..gue sih pengennya kalo debat ya jangan gontok
>>  > gontokan gitu lah...ngeri
>>  > men...
>>  > dan untuk menghormati kaum permias beneran yang mo
>>  > final...mbok ya dikurangi
>>  > debat nya...kalo boleh....kalo kedua belah kubu
>>  > masih mo debat ampe
>>  > pemilu..ya ane mending stop bentar langganan list
>>  > nya.
>>  >
>>  >
>>  > Boy >>
>
>--
>               \\\|///
>             \\  - -  //
>              (  @ @  )
>------------oOOo-(_)-oOOo-----------
>FNU Brawijaya
>Dept of Civil Engineering
>Rensselaer Polytechnic Institute
>mailto:[EMAIL PROTECTED]
>--------------------Oooo------------
>           oooO     (   )
>          (   )      ) /
>           \ (      (_/
>            \_)

Kirim email ke