Bangsa kita sudah lama belajar memenggal mas. Banyak tentara yang hobinya 
mengumpulkan kuping para korbannya sampai
setengah karung lebih. Kurang lebih ini menunjukan bahwa bangsa kita bisa cepat 
berubah dari bangsa yang ramah dan penuh
toleransi menjadi bangsa yang barbar dan penuh kebencian serta kesadisan.
Karena itu sudah tugas kita bersama untuk tidak bosan-bosannya menyuarakan persatuan 
dan toleransi antar masyrakat. Sifat
rasialis lewat suku, ras ataupun agama yang cukup terbentuk dibanyak kelompok, 
pembuatan partai politik dengan berdasarkan
agama, pada dasarnya adalah penciptaan rasialisme disatu bidang. faham Hitler akan 
kebesaran ras Aria, ataupun pengkultusan
Paus oleh bangsa Eropa dimasa lalu, serta dikotomi antara Islam dan non-islam yang 
makin merebak dinegara kita memiliki
fundamental yang sama disatu sisi, yaitu penciptaan rasialisme. Tanpa kita sadari, 
kualitas kehidupan bermasyarakat menjadi
mundur.
    Pemikiran pribadi ini hanya saya tujukan demi kepentingan bangsa saja, tanpa 
bermaksud untuk memojokan golongan tertentu.
Saya yakin bahwa setiap anggota masyarakat menginginkan kehidupan yang tentram dan 
sejahtera, yang sayangnya hal ini belum
bisa dilaksanakan sampai sekarang, karena harta rakyat banyak dikantongi oleh golongan 
tertentu saja. Saya pikir solusinya
hanya mendapatkan presiden yang bisa mewakili semua golongan, bertindak demi 
kepentingan rakyat dan tidak terlibat jauh dengan
KKN. Hal ini harus dibarengi oleh pembentukan lembaga-lembaga tinggi negara (MPR/DPR, 
MA, Bepeka, DPA) yang juga
anggota-anggotanya adalah orang berprestasi dan mengetahui jelas bidangnya, sehingga 
memang mampu menjadi alat kontrol
pemerintah sebagai penyambung mata, telinga dan mulut rakyat. Konsep ini perlu 
diciptakan dengan menghapus segala macam
diskriminasi disegala bidang. Tetapkan hukum anti-diskriminasi dan laksanakan tanpa 
kecuali. Tidak ada Indonesia-Jawa,
Indonesia-Batak, Indonesia-Cina, Indonesia-Sulawesi, Indonesia-Arab ataupun lainnya. 
WNI adalah manusia Indonesia yang punya
hak dan kewajiban sama, dan semuanya harus diperlakukan sama dibidang hukum. Tidak 
perlu ada pengkutipan 3% Indomesia-Cina
penguasa ekonomi ataupun Indonesia-Arab yang rata-rata sangat kaya, sebagai alasan 
untuk mendiskriminasi suatu kelompok
masyarakat dibidang pendidikan atau lainnya. Selain sensus yang sangat diragukan 
keabsahannya, juga hal ini merupakan praktek
diskriminasi, yang tentunya akan dibarengi oleh kehidupan kelompok yang ekslusif 
(penciptaan pemisahan masyarakat).
    Jika pemerintahan yang baru mampu untuk menciptakan hal ini, maka saya percaya 
dengan bantuan Allah yang Maha Kuasa,
bangsa kita akan terlepas dari image bangsa barbar menjadi bangsa yang dihormati dan 
disegani karena prestasi dan
kerukunannya.
peace.

FNU Brawijaya wrote:

> Hmm.... cukup lama berhibernasi....
> Sekedar oleh-oleh... buat yang mau belajar memenggal...
> Buat acara kurban atau apa ... Cukup batang kayu sebagai alas,
> lalu golok, dan silakan cari korbannya. Anak kecil juga boleh.
> Nanti hasil penggalannya dapat dipake apa saja.... Kita kan
> kreatif. Misal dijadikan bola sepak seperti yg katanya pernah
> disiarin Maria Reza dari CNN (ane sendiri nggak nonton siarannya).
>
> Kebetulan gambar ini belum pernah saya lihat dan baru dapet.
> Nah, inilah yg dapat dilakukan oleh orangutan berkedok manusia.
> Saya pikir 2 anak kecil. Ternyata 2 orang, ibu dan anak....
> Anaknya perempuan.... (Kalau ibunya jelas juga perempuan, ndak
> perlu disebut lah). Kelihatannya anak yg belum nyampe 10 tahunan.
> Silakan lihat dg seksama deh.... itu dilakukan di pinggir jalan....tuh
> aspalnya kelihatan, marka jalan juga kelihatan. Blood-nya juga masih
> belum kering. Lalu apa fungsi 3 tongkat itu buat apa ya? Buat mukulin
> sebelum dipenggal?
>
> Yang jadi pertanyaan saya, ini dokumentasi oleh siapa sih?
> Oleh wartawan? Oleh pelakunya sebagai kenang-kenangan?
>
> --
> Salam,
> Jaya
>
> --> I disapprove of what you say, but I will
>     defend to death your right to say it. - Voltaire
>
>                \\\|///
>              \\  - -  //
>               (  @ @  )
> ------------oOOo-(_)-oOOo-----------
> FNU Brawijaya
> Dept of Civil Engineering
> Rensselaer Polytechnic Institute
> mailto:[EMAIL PROTECTED]
> --------------------Oooo------------
>            oooO     (   )
>           (   )      ) /
>            \ (      (_/
>             \_)
>
>                                                   
>------------------------------------------------------------------------
>  [Image]

Kirim email ke