Weh...lah...Mas Blucer nih gimana? Saya 'kan udah dari tadi bangun. Justru
Mas Blucer yang akan tidur..he...he..he...:-)

Ngomongin PKP yang (katanya) bentukan ABRI apa iya nggak salah. Soalnya PKP
itu 'kan P(artai) K(alah) P(erang).  ABRI selalu bilang 'kan nggak pernah
kalah, kecuali ABRI yang di PSSI.

Efron

-----Original Message-----
From:   Blucer Rajagukguk [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, 03 June, 1999 9:15 AM
To:     [EMAIL PROTECTED]
Subject:        Re: PDI-P, CIA, MOSSAD

Lagu lama mulai dikumandangkan. Karena rakyat sudah jenuh dengan janji-janji
yang tidak menjadi kenyataan, intel asing jadi sasaran. Sadar sajalah,
Golkar
memang sudah banyak ditinggalkan, ABRI melalui PKP membentuk partai sendiri,
Kosgoronya Mien Sugandhi juga lepas, belum kader-kader muda Golkar dan Adi
Sasono. Kerusuhan dari pertengahan Mei, kasus Trisakti sampai Sambas tidak
jelas
perusuhnya, kenapa intel asing disalahkan.
Bangun, bangun mas. Lembaran sejarah baru akan dimulai, yang lama mundur
sajalah
apalagi jelas sudah tidak sanggup melawan benang kusutnya KKN yang juga
menjerat
diri sendiri.

Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote:

> Setiap akan beroperasi, Jim Phelps (dari Mission: Impossible) selalu
> mendapat pesan,"Jika misimu gagal dan ada anggotamu tertangkap, Menteri
Luar
> Negeri (AS) akan menyangkal kegiatanmu".
>
> Efron
>
> -----Original Message-----
> From:   FNU Brawijaya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent:   Wednesday, 02 June, 1999 21:27 PM
> To:     [EMAIL PROTECTED]
> Subject:        PDI-P, CIA, MOSSAD
>
> Hehehe.... ini dia cerita makin asyik. Namanya gosip, makin
> digosok makin sip... Silakan mbaca berita dari Hilversum ini....
> Ada suntikan 70 juta USD buat PDIP, sampe Mossad turun
> tangan lho.... Ini bukan singkatan Mohamad Sadikun tetangga
> ane, tapi itu Israel punya bakin....hehehe.....
>
>                   Dapatkah Campur Tangan Intel Asing
>                   menjatuhkan Posisi Habibie?
>
>                   Sejumlah pejabat pemerintahan Habibie mulai
>                   bingung. Perkembangan politik yang terjadi saat
>                   ini ternyata di luar perkiraan mereka. Para
>                   pendukung Habibie mulai meninggalkan putra
>                   Gorontalo ini. Rekan Syahrir melaporkan dari
>                   Jakarta:
>
>                   Bukan hanya menteri dan gubernur yang mulai
>                   siap-siap ganti warna bendera, tetapi juga para
>                   camat dan lurah ramai-ramai pindah ke PDI
>                   Perjuangan, PAN, PKB atau PPP. Yang lainnya,
>                   yang ragu-ragu, cukup memilih partainya Adi
>                   Sasono, yaitu Partai Daulat Rakyat. Jika Habibie
>                   masih menang mereka masih masuk hitungan,
>                   pikir mereka.
>
>                   Hanya sebagian orang Sulawesi Selatan saja yang
>                   masih sepenuhnya mendukung Habibie. Bahkan
>                   PKB-nya Gus Dur di Ujung Pandang mencalonkan
>                   Habibie sebagai Presiden. Pengamat politik dan
>                   staf Presiden Habibie, Dewi Fortuna Anwar,
>                   mengakui Partai Golkar kian mengahadapi
>                   tantangan sengit dari partai-partai lain. Ia sadar
>                   Partai Golkar mungkin tidak akan keluar sebagai
>                   pemenang pemilu 7 Juni nanti.
>
>                   Seorang pembantu Presiden Habibie berpendapat
>                   bahwa maju pesatnya pendukung PDI-Perjuangan
>                   disebabkan curahan dana yang besar dari luar
>                   negeri untuk partai ini. Paling tidak dana yang
>                   tersedia bagi Megawati ada sekitar 70 juta US
>                   dolar, katanya. Kalangan intel nasional yang kini
>                   dikuasai Habibie menuduh pihak intelijen luar
>                   negeri, khususnya Amerika Serikat, bermain di
>                   Indonesia untuk menjatuhkan Habibie. Di
>                   antaranya dengan menciptakan
>                   kerusuhan-kerusuhan.
>                   Tetapi Dubes Amerika Serikat di Indonesia
>                   Stapleton Roy mengatakan kepada mingguan Panji
>                   Masyarakat, "Kami melawan segala bentuk tindak
>                   kekerasan yang terjadi dalam proses politik. Tidak
>                   ada sebuah negara pun yang bisa menjalankan
>                   proses politik, termasuk penyelenggaraan pemilu,
>                   bila tindak kekerasan terus terjadi. Konsep
>                   demokrasi adalah peduli atau menaruh perhatian
>                   terhadap pendapat orang lain, meski pendapat itu
>                   berbeda. Serta respek terhadap hak-hak orang
>                   lain untuk menyatakan kehendak politik mereka
>                   secara bebas. Dan kemudian kita harus menerima
>                   hasil-hasilnya". Menjawab pertanyaan mengenai
>                   kecurigaan bahwa setiap kali ia bertugas di suatu
>                   negara terjadi kerusuhan di negara tersebut,
>                   Stapleton Roy membantahnya dengan
>                   mengatakan, "Di sebagian besar negara tempat
>                   saya bertugas tidak mengalami masalah apa-apa.
>                   Di Cina saya bertugas dari 1991 hingga 1995. Dan
>                   tidak ada pemerintah yang jatuh saat itu. Tragedi
>                   Tien An Men dilakukan sendiri oleh rakyat Cina,
>                   dan bukan pemerintah Amerika". Ia secara tegas
>                   mengatakan bahwa Amerika tidak pernah ikut
>                   campur soal hubungan dalam negeri Indonesia.
>
>                   Panjimas yang menghubungi seorang pejabat intel
>                   menulis, Amerika Serikat dan Inggris serta Israel
>                   termasuk agresif menggalang kekuatan di
>                   kalangan partai-partai. Ia yakin agen-agen mereka
>                   sudah membina orang-orang di sekitar calon
>                   pemimpin bangsa tertentu. Pembuktiannya
>                   memang sulit sekali karena para intel luar negeri
>                   bekerja dengan cara sistim sel yang tertutup. Tapi
>                   indikasinya bisa terlihat. Partai yang dahulu kecil
>                   tiba-tiba bisa menjadi besar. "Dananya dari
>                   mana?", tanyanya penuh selidik. "Sejarah
>                   membuktikan, jatuhnya Soekarno dahulu karena
>                   ikut campurnya Amerika. Sejarah kini berulang",
>                   ujarnya.
>
>                   Yang membuat negara-negara Barat
>                   berkepentingan terhadap suatu negara adalah
>                   besarnya penduduk yang beragama Islam. Setelah
>                   runtuhnya komunis, Islam merupakan musuh
>                   bersama Amerika, Israel, Inggris dan
>                   negara-negara Barat lainnya. Tetapi bagaimana
>                   dengan Jerman? Menurut Panji Masyarakat,
>                   agen-agen Israel berada di Indonesia selain untuk
>                   mengusahakan Indonesia membuka hubungan
>                   diplomatik dengan negara itu, juga untuk
>                   membendung ekspansi ekonomi Jerman. Habibie
>                   dekat dengan Jerman sehingga peranan Jerman di
>                   Indonesia mulai menguat. Apalagi menurut sumber
>                   lain, keluarga Habibie dipercayai para pengusaha
>                   Jerman untuk menunjuk di sektor mana sebaiknya
>                   para pengusaha Jerman itu melakukan investasi.
>
>                   Jerman dan Israel adalah musuh bebuyutan
>                   sehingga keterlibatan bank-bank Jerman di
>                   Indonesia dianggap perlu untuk dihalang-halangi.
>                   Menurut Panji Masyarakat, Habibie yang condong
>                   ke Jerman tentu menjadi musuh berat Israel.
>                   Mereka tentu tidak menghendaki Habibie yang naik
>                   kelak. Sebagai rekan bersekutu, CIA tentu akan
>                   berdiri di posisi yang sama dengan Mossad.
>                   Demikian Panji Masyarakat yang menggali
>                   bahan-bahannya dari pejabat intel negara. Tetapi
>                   banyak pengamat di Jakarta yang meragukan
>                   pendapat ini. Pengamat Indonesia Daniel Lev tak
>                   percaya agen asing berperan. Mereka hanya
>                   memikirkan utang dan pasar di Indonesia,
>                   katanya.
>
> --
> Salam,
> Jaya
>
> --> I disapprove of what you say, but I will
>     defend to death your right to say it. - Voltaire
>
>                \\\|///
>              \\  - -  //
>               (  @ @  )
> ------------oOOo-(_)-oOOo-----------
> FNU Brawijaya
> Dept of Civil Engineering
> Rensselaer Polytechnic Institute
> mailto:[EMAIL PROTECTED]
> --------------------Oooo------------
>            oooO     (   )
>           (   )      ) /
>            \ (      (_/
>             \_)

Kirim email ke