Kalau begitu status uang yg. diterima Andi Ghalib itu bagaimana? kan uang
para pengusaha yg. notabene uang mereka sendiri?


> ----------
> From:         Yusuf-Wibisono[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent:         10 June 1999 12:35 PM
> Subject:      Salah Kaprah, Pak (Re: PDI P = GOLKAR :-)
>
> Yw: Wah, ini salah kaprah...
>     Pengertian money politics itu ada dua jenis:
>
>     1. 'Bagi-bagi' duit milik partai/simpatisan sendiri
>        Ini kurang etis, but who cares. Wong duit, duit
>        mereka sendiri, mau buat ngeriting rambut kek,
>        apa kek... suka-suka aja.
>
>     2. 'Bagi-bagi' duit milik rakyat! (Berupa dana JPS,
>        fasilitas milik negara, anggaran negara, etc,
>        baik sumber sendiri maupun sumber hutang).
>        Nah, ini baru masalah ya etis, ya kriminal.
>        Misalnya: partai xxx, membagi duit JPS (ie.
>        milik rakyat),...
>
>     Pelanggaran no. 2 ini jelas banget lebih berat
>     dari yg no. 1. Silakan dikomentari, deh...
>
>     ;-)
>
>
> At 12:23 PM 6/10/99 +0700, you wrote:
> >>>>
>
>
> PDI Mega Terlibat Politik Uang di Jakarta Timur
> Reporter Hestiana Dharmastuti
>
> detikcom, Jakarta-Bukan cuma Golkar dan Partai Daulat Rakyat (PDR) yang
> banyak dilaporkan organisasi pemantau pemilu telah melakukan money
> politics. Bahkan PDI Perjuangan pun dilaporkan melakukan hal yang sama di
> Jakarta Timur.
>
> Adanya praktek haram itu ditemukan Unfrel (University Network for Fair dan
> Free Election) pimpinan T Mulya Lubis. Temuan itu disampaikan oleh relawan
> Unfrel bernama Dicky Hardianto yang bertugas memantau Pemilu 7 Juni 1999
> di
> perumahan AL di TPS 20 Jl Usman Harun RT 01/RW 05 Kecamatan Makassar,
> Jakarta Timur.
>
> Dicky melaporkan temuannya dalam selembar surat yang kemudian dikirimkan
> lewat faksmili ke kantor pusat Unfrel, Jl Borobudur, Jakarta Pusat.
> Reporter detikcom berhasil mendapatkan faksimili itu bersama wartawan
> Rakyat Merdeka, Suara Bangsa, Sinar Pagi, dan Bali Post.
>
> Menurut Febi Adamsyah, Koordinator Humas Unfrel, faks itu masuk ke kantor
> pusat Unfrel pukul 15.12 WIB, Rabu (09/06/1999). Faks itu ditujukan pada
> Divisi Pengaduan Unfrel attn Bapak Agung Supriyo/Daris, hal pengaduan
> money
> politics PDI Perjuangan. Demikian bunyi surat yang ditulis Dicky, relawan
> Unfrel yang berkode 089 ini:
>
> Ass. Wr. Wb.
>
> Saya mengadukan pelanggaran Pemilu 7 Juni kemarin. Di TPS 20 Jl Usman
> Harun
> RT 01 RW 05 Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, telah
> terjadi praktek money politics yang dilakukan PDI Perjuangan (membagikan
> uang Rp 10 ribu) oleh simpatisan atau pengurus PDI Perjuangan di daerah
> setempat dari purnawirawan AL kepada beberapa tukang ojek untuk mendukung
> PDI Perjuangan pada pemilu kemarin.
>
> Pelanggaran ini cukup menarik karena ini memberi jawaban mengapa di
> pemukiman ABRI, PDI Perjuangan menang. Bahkan di tempat itu adalah bekas
> kediaman KSAL.
>
> Terimakasih atas perhatiannya, saya mengharapkan Anda melakukan
> investigasi
> dan melaporkan ke masyarakat demi tegaknya demokrasi di Indonesia.
>
> Wassalam,
> Dicky Hardianto (089)
>
> Febi sendiri mengaku belum melakukan investigasi ulang terhadap laporan
> itu. Akan tetapi kemenangan PDI Perjuangan di kawasan ABRI memang cukup
> unik. Sebab di beberapa perkampungan sejenis, Golkar tetap nomor satu.
> Misalnya di TPS di perumahan Paspampres (Pasukan Pengawal Presiden) di
> Kramat Jati, Jakarta Timur, Golkar tetap unggul.
>

Reply via email to