Duh dik Boy(saya panggil adik aja ya karena pasti masih jauh lebih mudah dari
aku),

Kok gitu gitu amat mental anak anak Permias, mudah berputus asa dan menutup
diri.

Boy secara pribadi saya tidak ada niat buruk kepada Permias. Sejak awal justru
saya ingin mencoba, bagaimana reaksi kalian. Lagi pula saya jelaskan bahwa apa
yang saya lontarkan seluruh informasinya adalah benar, nggak ada bohongnya,
cuma caranya saja yang salah, terlalu emosi.

Boy dan adik adik Permias lainnya, justru kalian harus menyadari bahwa ini
sudah jamanya keterbukaan dimana mana sudah buka buka, kok malah kalian mau
menutup diri. Seharusnya dengan apa yang saya lakukan ini kalian harus
menyadari agar tidak terpancing emosi oleh berbagai pihak justru kalian harus
waspada, bukannya malah menutup diri. Sepertinya kalian ini generasinya
Suharto deh (sorry hanya julukan) habis tidak mau dengar atau lihat sesuatu
yang nggak indah, maunya yang indah indah melulu.

Kalau kalian mau mencekal saya, atau saya tidak boleh menulis di sini, boleh
boleh aja, lagi pula cuma dalam minggu ini saya ada waktu, setelah itu saya
sibuk lagi(kalau kalian ngikutin saya  jarang nulis cuma kadang kadang). Saya
pun nggak sempat baca email dari permias yang  kadang sampai ratusan , karena
dalam beberapa hari tidak sempat buka email, akhirnya paling banter langsung
masuk tong sampah. Karena memang tidak ada waktu.

Cuma jangan berlaku ekslusif. Kalian mendapat informasi dari rekan rekan
setanah air dari seluruh pelosok dunia. Tapi itu semua hak kalian ini ruang
kalian  mungkin rekan rekan non Permias bisa bikin ruang pertemuan lainnya
yang bersifat internasional, tapi yang rugi adalah kalian sendiri. Kalian
adalah mahasiswa yang seharusnya peka akan situasi sosial, sudah bukan
waktunya lagi menutup diri atau menjaga jarak dengan kenyataan. Kalau kalian
menutup diri seperti itu begitu kalian lulus dan terjun ke dalam masyarakat
kalian akan kaget ternyata masyarakat jauh lebih beragam dari yang kalian kira
bahkan ada yang lebih jahat dan lebih buruk. Baru mendapat email yang aneh
sedikit sudah kalang kabut, apalagi kalau di dalam kehidupan ketemu hal yang
lebih aneh lagi mungkin pada ngacir.

Kalian harus tegar, kalian adalah putra putri harapan bangsa (kalau kalian mau
pulang ke Indonesia dan mengabdi di sana, makanya Indonesia nggak mau maju ,
kebanyakan intelektualnya menutup diri sih (nggak tahan banting).

Saran saya kalem aja, jangan terbawa emosi dengan segala sesuatu yang ada di
hadapan kalian. coba cerna segala informasi yang anda dapatkan sebaik baiknya.
Dalam era informasi seperti ini hanya orang orang bijak dan mawas diri lah
yang selamat.

Semoga kalian sukses
Yuni

 


Boy anderesta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Kepada Administrator mailing list,

Saya ingin mengusulkan agar Permias@ ditutup untuk umum. Beberapa teman teman
yang saya hubungi di 12 state setuju kalau di Permias@ ini lebih banyak orang
iseng dan sampah nya daripada informasinya. Bahkan yang saya baca dulu
disini, Dubes kita sendiri sampai ( mungkin ) berpendapat yang sama kalau di
mailing list ini lebih banyak junk nya dibanding kegunaannya.

Jadi dengan menutup mailing list ini, bisa dipastikan bahwa yang memiliki
akses ini hanya mahasiswa. Kalau Administrator dan Permias lokal yang lain
setuju dengan ide saya, mudah mudahan mailing list ini bisa lebih berkualitas
biarpun kuantitasnya mungkin jauh lebih sedikit daripada sekarang ini.


Terimakasih,

Boy


____________________________________________________________________
Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.

Kirim email ke