In a message dated 6/17/99 1:51:48 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

> Kalau memang benar Milist Permias akan tertutup bagi Mahasiswa Non-US,
>  dan bagi yang bukan Mahasiswa, Mendingan walk out dari sini, Tidak ada
>  lagi namanya Kebebasan mengeluarkan pendapat (yg tercantum dalam UUD 1945)
>  dan Permias sudah mulai menerapkan sistim DISKRIMINASI disini.
>  Salam Permias
>
>  Demokrasi Mengeluarkan Pendapat dan Tanpa Diskriminasi
>
>
>  Andrew Pattiwael
>  Box 618
>  Norwich University
>  Northfield, VT 05663

Irwan:
Bung Andrew, sebenarnya titik masalahnya bukan pada
kebebasan mengeluarkan pendapat atau tidak. Setiap milis
saya yakini punya aturan yg bisa berbeda yg seharusnya memang
dituruti oleh anggotanya.
Contohnya saja di milis saham dimana saya menjadi penjaga
gawangnya disana. Saya sudah tetapkan aturan main bahwa
milis tersebut khusus untuk bincang2 seputar saham atau hal2
yg diperkirakan bisa mempengaruhi pergerakan harga saham.
Kalau disana tiba2 ada yg membicarakan tentang pertandingan
NBA atau nomor Metromini, ya jelas saja langsung saya larang.
Tentunya kita ngga bisa bilang bahwa saya telah membatasi
kebebasan orang mengeluarkan pendapat toh.....:)

Jadi intinya dalam kasus milis permias ini adalah aturan mainnya
gimana. Karena setahu saya milis permias telah ditetapkan
menjadi milis terbuka, baik untuk anggota dan topiknya, makanya
kita harus siap menerima segala macam topik oleh segala
macam lapisan masyarakat. Walau demikian, saya perhatikan
admin juga menerapkan aturan agar para anggotanya menggunakan
bahasa2 yg masih bisa diterima dan masih masuk dalam
etika permilisan. Mleset2 sedikit, ya buru2 ada yg negur.
Jadi bagi saya pribadi, bebas sebebas2nya itu sebenarnya
juga ngga ada. Aturan dimana2 tetap saja ada. Jadi, baiknya
kita ikuti saja aturan tersebut. Mudah2an ada setuju
dalam hal ini.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu

Reply via email to