Siapapun yang jadi pemimpin perlu dikoreksi dan diberi kritikan yang
berbobot. jangan asal bapak senang modelnya Binagraha. Sampai Babe kita
lupa sudah kebanyakan harta dan bilang enggak punya sesenpun. Beri
kesempatan pada Mega seperti banyak rakyat mempercayai dia. Dengan
sistem yang baik dan kontrol yang dinamis dari masyarakat, maka
Indonesia akan cepat menjadi besar.
Yang sekarang terjadi khan banyak orang yang korup atau malas, atau
goblok tetapi mendapat jabatan dan fasilitas. Karena takut irama
reformasi benar-benar dimainkan oleh Mega dan timnya dan melibas mereka,
buru-buru mengeluarkan segala jurus untuk menghalangi cita-cita
reformasi.
Sukseskan Pemilu juga hormati hasil Pemilu. Dengan hati yang bersih dan
kekompakan, saya yakin bangsa kita akan segera mendapat perubahan segar
untuk rakyat dan bangsa.

Irwan Ariston Napitupulu wrote:

> In a message dated 6/24/99 2:23:12 AM Eastern Daylight Time,
> [EMAIL PROTECTED] writes:
>
> > bagaimana jika pada pemerintahan baru nanti merupakan "golkar II"?
> >  Artinya, pada saat Megawati menjadi presiden.
> >
> >  salam
> >  FRAREV
>
> Irwan:
> Saya akan nulis di permias untuk menumbangkan
> Megawati.
> Karenanya, sejak semula saya terus konsisten untuk
> mengajak agar kita tetap melakukan kontrol.
> Itulah sebabnya saya bingung melihat rekan2 yg
> belum apa2 udah antipati terlebih dahulu dengan
> Megawati. Belum ketahuan gimana dianya
> memimpin pemerintahan, eh udah pada dijegal.
>
> Lalu, kenapa saya ngga memberlakukan sama
> dengan Habibie, membiarkan dia memerintah dulu
> nanti dikontrol?
> Pertama, karena dia sudah punya record kepemimpinan
> yg ngga bagus selama menjabat sebagai presiden
> khususnya dalam penanganan kasus2 korupsi dan KKN.
> Soal ekonomi pun bisa dibilang sangat lambat sekali.
> Baru akhir2 ini rupiah bisa menguat dan indeks saham
> naik, itupun bukan karena Habibie, tapi lebih kepada
> kepercayaan yg mulai tumbuh setelah melihat
> partai2 reformis mendapat tempat di hati masyarakat,
> walau sayang akhir2 ini terlihat mulai pecah kekuatannya.
> Hal ini mengakibatkan indeks saham tertekan kembali.
> Mudah2an para tokoh partai reformis segera menyadari
> dan segera mempererat kerjasama sebelum semuanya
> terlambat. Yang lebih berat lagi kalau hal tersebut
> akhirnya berubah menjadi people power atau pun
> perpecahan wilayah di Indonesia. Cara2 berpikir Golkar
> yg saya lihat masih terus tumbuh adalah dengan
> menciptakan sentimen2 SARA seperti:
> Muslim vs Non muslim.
> Jawa vs non Jawa
> yg kesemuanya hanya mengarah ke perpecahan saja.
> Politik memang kotor dan kejam, tapi tolong jangan
> kotori niat tulus rakyat dengan kepentingan2 pribadi
> atau pun kelompok. Hargai niat tulus dan sederhana
> dari rakyat. Sudah terlalu lama rakyat menangis,
> jangan biarkan mereka menangis lebih lama lagi.
> Saatnya rakyat bersatu menumbangkan rejim penghisap
> kesejahteraan rakyat.
>
> jabat erat,
> Irwan Ariston Napitupulu

Kirim email ke