Hehehe.... ini baru seru, tentara AS mau masuk ke Indonesia... Saya jadi ingat Sudan, pertama-tama dielu-elukan kedatangannya. Habis itu baru dilempari batu. Tapi sudah terlambat.... harga diri sudah terinjak, lalu urusan dalam negeri sudah dianggap urusan AS sendiri. Modusnya ya sama, jadi anggota pasukan perdamaian. Nah, sudah puas saudara-saudara? Nanti langkah berikutnya adalah pendirian bar-bar untuk melapaskan penat dan lelah anggota pasukan. Kan kasihan, mereka datang itu tidak ada untung apa-apa... Wong urusan negara lain kok...jadi ya murni untuk membantu demi kemanusiaan. Habis itu perlu dibangun komplek hiburan semacam panti pijat, mulai dari pijat jasmani sampai pijat gembira. Weh, jadi inget Vietnam, dan Thailand yg dapet serempetan rejeki. Jadi ingat pula Philipina dengan berbagai bar dan hiburan lainnya, termasuk monkey-monkey yg dipajang di depan bar atau tempat usaha itu. Yah lumayan, untuk mendapatkan dollar yg susah, bisa juga juwalan bir dan gincu plus kringet....endak perlu tuh ekspor non migas.. Yak, jual saja semua, kalau sudah tidak ada yg dijual ya jual saja negorone dewe.... hehehe... Gratis kok, wong milik bersama... -- Salam, Jaya