Di manakah letak kesalahan sumbangan Lippo kepada PDIP kalau memang itu ada?
Memang sudah ada aturan untuk membatasi jumlah sumbangan
perseorangan/kelompok. Kalau Lippo melampaui batas itu berarti
pelanggarannya hanya itu saja. Nggak usah dicari-cari yang lain.

Memang AR bukanlah malaikat tapi seorang machiavelis, oportunis, dan
primitif.

Efron

-----Original Message-----
From:   bRidWaN [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, 27 August, 1999 6:57 AM
To:     [EMAIL PROTECTED]
Subject:        Re: [Kuli Tinta] MEGA & LIPPOGATE

..
Rekan Yth.,

Saya agak terkejut juga mendengar kasus ini, setelah
AR "menghembuskannya" beberapa waktu yang lalu.

Saran saya agar kasus ini jangan ditutupi samasekali,
dan langsung dibuka secara transparan.
Semoga pihak PDIP mau bergaya kali ini (tidak seperti
Partai lain), untuk malah membukanya secara pro-aktif.

Dan seandainya memang ada kesalahan, agar diakui
secara jujur saja. Tidak ada gunanya menutupi 'bangkai'.


Hanya yang saya herankan, mengapa AR mau membukanya
sambil menunggu 'waktu' yang tepat.
Kalau mau buka, ya buka saja dong !!


   Satu lagi :
   AR ini mau berjuang untuk kebenaran atau mau
   mencari popularitas politik, atau mau membalas
   kasus Baligate ?



Salam,
bRidWaN

At 02:58 AM 8/27/99 +0700, Abdullah Hasan wrote:
>Bila Mega Tersangkut Lippogate
>Gus Dur Jadi Capres Terkuat
>Reporter: Hestiana Dharmastuti
>
>detikcom, Jakarta- Situasi politik dalam negeri memang sukar ditebak.
>Peluang Mega untuk duduk sebagai presiden yang besar, saat ini diperkirakan
>akan terganjal. Ini ada kaitannya dengan adanya dugaan PDI Perjuangan
>terlibat skandal dengan Bank Lippo, sebagaimana Golkar terlibat dalam
>Skandal Bank Bali. Dan bila itu terjadi, maka peluang Gus Dur sebagai
>presiden akan sangat besar.
>
>_Bila Mega dan Lippo terlibat skandal, maka Gus Dur adalah satu-satunya
>calon presiden yang memungkinkan,_ analisis pengamat politik Andi Alfian
>Mallarangeng dalam sebuah diskusi tentang poros tengah di Jakarta Design
>Center, Jl S Parman, Jakarta Barat, Kamis (26/8/1999).
>
>Tampilnya Gus Dur, selain karena terganjalnya Mega dalam Lippogate, juga
>bila Habibie terganjal akibat Baligate. _Akibat Baligate bisa saja Golkar
>tiba-tiba tidak mencalonkan Habibie atau Habibie mengundurkan diri. Ini
akan
>membuat poros tengah yang mencapreskan Gus Dur tambah solid,_ ujar
>Mallarangeng. Karena itulah Mallarangeng menilai bahwa potensi poros tengah
>di SU MPR mendatang sangat tergantung pada situasi yang berkembang.
_Sesuatu
>dapat terjadi sehingga poros tengah wajar muncul dalam sistem politik yang
>modern,_ sambung wakil pemerintah di KPU ini.
>
>Mallarangeng sendiri menilai potensi poros tengah untuk menang cukup besar.
>_Kalau poros tengah benar-benar solid, kursi mereka melampau kursi PDI
>Perjuangan dan Golkar,_ kata Mallarengeng. Dalam perhitungan, poros tengah
>memang mengantongi 170 kursi lebih. PDI Perjuangan ada 154 dan Golkar 120
>kursi. Munculnya poros tengah pun dianggap Mallarangeng sebagai sesuatu
yang
>wajar. _Itu harus dainggap sebagai sesuatu yang etis karena kita tidak
>menerapkan sistem parlementer atau presidensial murni,_ jelas Mallarangeng.
>
>_Saya melihat apa yang dilakukan oleh Amien Rais,Hamzah Haz, dan Gus Dur
>serta rekannya yang lain di poros tengah adalah sesuatu yang modern. Mereka
>selalu melihat peluang-peluang yang ada,_ tutur Mallarangeng. Meski
>demikian, pria berkumis itu tidak menampik adanya kerapuhan di poros
tengah.
>_Karena mereka gabungan beberapa parpol dan punya spektrum ideologi yang
>berbeda,_ alasan Mallarangeng.
>
>Perpecahan Internal Parpol Menguntungkan
>
>Lebih lanjut Mallarangeng menilai bahwa indikasi perpecahan yang ada di
>tubuh partai politik justru menguntungkan partai itu sendiri. Dia menunjuk
>perpecahan PAN yang menghadirkan konflik Amien Rais dan Faisal Basri dan
PKB
>yang terjadi antara Gus Dur dan Matori Abdul Djalil.
>
>_Saya melihat konflik itu justru menguntungkan parpol itu sendiri karena
itu
>memberi peluang bagi parpol untuk dapat melihat ke kiri dan kanan. Dan itu
>wajar dalam situasi yang cair ini. Mereka masih melihat peluang yang ada,_
>kata dosen Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) ini.
>
>Dia bahkan menilai bahwa dukungan Matori pada Mega adalah sesuatu yang
>terlalu dini. _Padahal sesuatu kan masih dapat berubah. Kalau terjadi
>perubahan drastis dalam konstelasi politik misalnya Habibie dengan Baligate
>dan Mega dengan Lippogate, ini semua bisa merubah konstelasi politik,_ ujar
>Mallarangeng.
>
>Mallarangeng menilai bahwa aksi dukung-mendukung akan lebih mengena kalau
>dilakukan pada Oktober nanti, yaitu pas SU MPR. _Pada pertengahan Oktober
>baru ada kristalisasi dukungan. Jadi sekarang kita nikmati dulu yang ada
>karena masih terlalu dini semua,_ demikian Mallarangeng.
>
>
>
>
>
>
>
>
>______________________________________________________________________
>Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI
>dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
>Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
>Keluar: [EMAIL PROTECTED]
>
>Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>

Kirim email ke