Seperti gampang diduga, tidak ada berita ini
di SMH, CNN, atau ABCNews. Yang ada adalah berita
di bawah ini (di CNN). Ini menunjukkan kepongahan Interfet
tunggangan Aussie dengan berani-beraninya menerobos
masuk ke Markas pasukan unyil. Ini namanya nggak
sopan. Kan masih terikat perjanjian. Mestinya 20 orang
ini langsung di-dor saja di tempat.

Dari paragraf kedua sih mengesankan mereka diusir dari
markas pasukan unyil dengan paksa.

                Witnesses said the gunfire
                came as Indonesian troops
                drove by in trucks. Lt. Col.
                Peter Welch, an Australian
                battalion commander, said
                the militias were responsible
                for the shooting.

                About 20 Australian troops
                rushed inside an Indonesian
                military compound to
                investigate another shooting
                incident, and were later seen
                departing the building with
                Indonesian forces close
                behind them.

---------------------------
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Pasukan PBB Aniaya 8 Anggota PPI Manatuto Satu Tewas (fwd)
>Date: Thu, 23 Sep 1999 07:27:09 -0400
>
>Dari www.kompas.com
>
>Pasukan PBB Aniaya 8 Anggota PPI Manatuto Satu Tewas
>
>Atambua, NTT, Antara
>
>Pasukan PBB di Timor Timur (Interfet) menganiaya delapan anggota Pasukan
>Pejuang Integrasi (PPI) "Mahadomi" dari Kabupaten Manatuto, sekitar 66
>km timur kota Dili, sehingga satu tewas akibat dibakar dan dua lainnya
>belum ditemukan.
>
>Komandan PPI "Mahadomi", Filomeno Antonio Britto, di Atambua, Kamis
>mengatakan, delapan anggotanya yang dianiaya di Kompleks Dermaga
>Pelabuhan Dili sejak Senin (20/9) sore, masing-masing Lino Soares,
>Antoninho Soares, Marcelino de Jesus, Gregorio Soares, Matias Soares,
>Alberto, Domingos dan Olementino.
>
>Clementino tewas setelah diguyur dengan bensin kemudian dibakar di
>tempat terbuka di dermaga tersebut oleh anggota pasukan PBB asal
>Australia. Sedangkan dua lainnya yakni Alberto dan Domingos hingga kini
>belum diketahui nasibnya.
>
>Lima anggota lainnya berhasil meloloskan diri dari Dermaga Dili dan
>kemudian menumpang truk milik TNI dari Batalyon 744 yang bermarkas di
>kota Dili menuju ke perbatasan di kota Atambua Kabupaten Belu Provinsi
>Nusa Tenggara Timur.
>
>Lima orang itu tiba di Atambua pada Rabu (22/9) sekitar pukul 24.00 WITA
>dengan wajah yang babak belur serta pakaian berlumuran darah.
>
>"Anggota kami dari Manatuto dengan mobil 'turun' ke Dili tanpa membawa
>senjata. Tetapi di tengah jalan mobil rusak sehingga memutuskan masuk ke
>Makorem. Dari Korem kemudian disarankan ke pelabuhan agar bisa
>dievakuasi dengan kapal laut," katanya didampingi lima saksi dan
>sejumlah anggota Mahadomi lainnya tatkala ditemui di salah satu rumah
>penduduk di kota Atambua.
>
>Tetapi ketika memasuki pelabuhan, sejumlah anggota Dewan Nasional
>Perlawanan Timor Leste (CNRT) memberitahu kepada anggota pasukan PBB
>yang berjaga di tempat tersebut sambil menuduh mereka sebagai pembunuh,
>pembakar rumah penduduk dan penjahat perang.
>
>Diikat Interfet
>Anggota pasukan PBB itu kemudian menangkap, mengikat, menginjak-injak
>dan memukuli delapan orang tersebut. Tindakan itu dilakukan selama dua
>hari satu malam, dan Clementino kemudian dibakar hidup-hidup sambil
>disaksikan sejumlah anggota kelompok pro-kemerdekaan yang ada di sekitar
>dermaga tersebut.
>
>"Mereka itu yang melakukan semua ini kepada anak buah saya dan
>orang-orang CNRT telah menjadi mata-mata mereka," ujarnya dengan nada
>tinggi.
>
>Ketika peristiwa itu terjadi, anggota Mahadomi tidak menggunakan atribut
>atau senjata api milik kelompok tersebut namun hanya mengenakan pakaian
>sipil.
>
>Filomeno segera menyampaikan laporan kejadian tersebut kepada Panglima
>PPI, Joao Tavares, dan Bupati Manatuto Vidal Domingos Doutel Sarmento.
>Hingga kini pihaknya masih menunggu perintah pimpinan untuk mengambil
>langkah dalam menanggapi perlakuan anggota pasukan PBB tersebut.
>
>"Kami tidak akan mundur satu langkah pun menghadapi pasukan PBB, kami
>siap menghadapi mereka. Pasukan PBB sama saja dengan UNAMET (Misi PBB di
>Timtim) yang tidak netral," katanya.
>
>Ia mengutuk keras tindakan pasukan PBB tersebut karena terbukti tidak
>netral dalam melaksanakan misinya di Timtim.
>
>Sebanyak 431 anggota Mahadomi saat ini telah berada di perbatasan di
>Atambua, sedangkan sekitar seratus orang lainnya masih berada di kota
>Manatuto bersama sekitar 600 warga setempat lainnya, yang hendak
>mengungsi ke perbatasan.
>
>Sementara saksi Lino Soares mengatakan, ketika memasuki kawasan Dermaga
>Dili, mereka langsung ditangkap, diborgol dan dibawa ke salah satu
>ruangan kotor di tempat tersebut, selanjutnya dianiaya oleh satu regu
>pasukan PBB.
>
>"Orang-orang CNRT berteriak-teriak mencaci maki kami di depan anggota
>pasukan PBB," katanya dalam bahasa daerah Timtim, Tetun.
>
>Rencananya, delapan orang itu akan diangkut ke Hera Kecamatan Dili
>Timur, sekitar 15 kilometer timur kota Dili, tetapi seorang pimpinan
>pasukan PBB di tempat itu melarang sehingga dibawa kembali masuk
>pelabuhan, demikian Lino Soares.

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke