Lho kok gitu ya? Hehehe....

Inikah sang intelektual ternama? Yang sering muncul di seminar-seminar?

Baru saya bilang rasist sudah dibilang kata-kata tidak terhormat. Yang mana
yang lebih tidak terhormat dengan mengatai semua orang yg tidak sependapat
dengan sebutan nafas busuk dasamuka? Yang tidak sejalan dengan pemikiran CW
lalu mewarisi doktrin Suharto? Yah, sudah lah...;) Kalau begitu sejak
sekarang saya akan menentang CW ah.

Ngomong-ngomong emang ada yang nyamain CW dengan Salman Rushdi? Saya nggak
pernah menyinggung soal si geblek Salman Rushdi tuh?


+anjas

---------------------------
>From: "Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" <[EMAIL PROTECTED]>
>Reply-To: Indonesian Students in the US <[EMAIL PROTECTED]>
>To: [EMAIL PROTECTED]
>Subject: Dari CW untuk Jupri
>Date: Thu, 30 Sep 1999 10:39:53 +0700
>
>Dari CW untuk diforward ke permias@.
>
>Efron
>
>
>         Sent:   Thursday, 30 September, 1999 8:43 AM
>         To:     [EMAIL PROTECTED]
>         Subject:        Re: Dari CW
>
>         Saya tidak akan melayani polemik yang berbau preman pakai memaki
>maki pribadi
>         dengan kata kata yang tidak terhormat. Itu adalah bagian dari
>nafas
>busuk
>         Dasamuka yang saya tentang, dimana saja dan oleh ras siapa saja
>termasuk Cina
>         Beijing yang membantai mahasiswa di Tiananmen juga berbau busuk
>dan
>harus
>         dilawan. Konspirasi pembantai mahasiswa Tiananmen dan pembantai
>mahasiswa
>         Trisakti, Semanggi I/II harus dilawan seperti orang melawan
>Hitler,
>jadi
>         Hitler Jiang Zemin dan HItler Jakarta juga harus dilawan secara
>total.

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke