At 01:07 PM 10/3/99 EDT, Irwan Ariston Napitupulu wrote:
>Tampaknya skenario berjalan mulus.
>Hasil pemilihan ketua MPR berakhir sudah.
>Amien Rais terpilih menjadi ketua MPR. Selamat.
>Walau sebenarnya saya sayangkan posisinya
>tidak di DPR seperti yg saya bayangkan sebelumnya.
>Menurut saya, tenaga Amien Rais jauh lebih dibutuhkan
>pada posisi menjadi ketua DPR ketimbang ketua MPR.
>
>Dari hasil perhitungan yg bisa dilihat di:
>http://www.detik.com/berita/199910/19991003-2346.htm
>Tampaknya jelas kini, suara TNI bisa menjadi penentu
>kedua kelompok. Akankah TNI nantinya meminta porsi
>wapres? Tampaknya kemungkinan ini menjadi besar sekarang.
>
>Selain itu saya amati, ada pula kemungkinan paket pasangan baru:
>Habibie-Amien Rais
>Habibie-Hamzah Haz
>Akbar Tandjung-Amien Rais
>Akbar Tandjung-Hamzah Haz.
>
>Kunci dari siapa yg nantinya akan diajukan
>oleh Golkar untuk menjabat menjadi presiden
>menurut saya tergantung dari diterima atau tidaknya
>laporan pertanggungjawaban Habibie oleh kelompok
>poros tengah khususnya PAN (Amien Rais).
>Bila diterima, tampaknya paket Habibie-Amien Rais
>akan lebih kuat.
>Pencalonan Gus Dur sebagai capres dari porost tengah
>seperti sejak semua sudah diduga menurut saya
>hanyalah akan menjadi bagian dari manuver politik.
>Sayang sekali, orang sekaliber Gus Dur sampai tidak
>sadar akan strategi2 politik ini.
>
>Bila nanti Golkar berhasil merangkul suara TNI, maka
>bersiap2lah menerima Indonesia dipimpin kembali
>oleh Golkar.
>
>jabat erat,
>Irwan Ariston Napitupulu


Lae,
Saya tetap berpikir bahwa Gus Dur sudah memperhitungkan
ini semua. Beliau sudah mencium bahwa Ketua MPR harus
dilepas karena AR akan disokong oleh Gokar. Hal ini
sekaligus untuk melihat suasana voting sehingga
beliau bisa memprediksi hal-hal selanjutnya.

Yang dikhawatirkan AR (sebagai kebiasaan) akan merasa
berhutang budi pada Golkar. Dan karena ahirnya bisa
menjadi "orang nomor satu", seperti diduga beliau akan
memberikan dukungannya kepada Capres dari Golkar.
Dan ini memang sesuai dengan niat awal Poros Tengah.

Persoalannya adalah, apakah Habibie akan tetap
menjadi Capres pada Rapim Golkar ?

Kalau jawabannya : 'ia', maka selesai-lah sudah.....:(


Salam,
bRidWaN

Kirim email ke