Temen-temen,

Tempo terbaru (7 Nopember) memuat satu-satunya sosok
kabinet, Alirahman - Sekretaris Negara. Diakui banyak
kalangan yang belum mengenal beliau. Ingat dalam
diskusi oleh majalah Panji minggu lalu, ketua MPR pun
belum mengenal beberapa menteri kabinet -- juga Uni
Lubis, moderatornya yang menanyakan pada Yusuf Faishal
siapa sebenarnya Alirahman.

Seingat saya, pada waktu seminar nasional Permias di
Fort Lauderdale tahun 1997, Alirahman (AR) juga hadir
dan aktif berdiskusi.

Lebih jauh, Tempo juga menyajikan betapa sederhana dan
religiusnya beliau: mengenakan sepatu Dexter yang
dibeli cuma US$17 saat Christmast sale 19 tahun yang
lalu -- dan senantiasa melakukan ibadah dan zikir.

Namun, apa memang demikian yang mewarnai keseharian
beliau. Dari ngobrol dengan beberapa teman, nampaknya
tidaklah demikian.

Ketika misih menjabat Kepala Departemen Pertanian di
Bappenas, AR sering masuk surat kaleng (isu KKN dan
wanita). Menteri saat itu (Ginanjar) segera
menonaktifkan dan beberapa bulan kemudian diangkat
sebagai direktur pusdiklat OTO Bappenas. Selama di OTO
pun pengaruhnya di sektor pertanian masih kuat.
Terakhir, bersama Taufik (Rahman) -- yang kini
ajudannya, AR terlibat kasus komitmen proyek di Jatim
dengan sebuah kontraktor ternama. Lagi-lagi,
peringatan administratif pun diberikan kepadanya.
Bahkan Taufik pun dikembalikan ke Setneg.

Lalu gimana manuver AR ke posisi kabinet...? Saya kira
dimulai dengan perkenalannya dengan Taufik Rahman
(TR). TR kala itu adalah seorang 'pesuruh' di setneg.
Kerna mengemuka (sebagai penerima yayasan bea siswa
supersemar) dan aktifis NU, kemudian ditarik Ginanjar
ke Bappenas. Kelengketan AR dan TR ternyata kerna
kesamaan hobinya (sebagai calo proyek).

Menjelang SIUM lalu, AR mendirikan LSM (madani..?).
Melalui LSM itu pula AR mengendorse sebuah kelompok
(mahasiswa) di Washington DC untuk menulis surat ke
Presiden Clinton guna menyetujui pencalonan Gus Dur.
Di samping itu, sebagaimana disebutkan Tempo, dengan
kewenangannya di Bappenas AR juga telah membantu para
santri belajar ke luar negeri. Saya dengar, asisten
Gus Dur yang biasa pake' blangkon -- Al Zastrow pun
disekolahkan di UI oleh AR.

Apa ambisi AR berikutnya..!? Siapa yang tahu...?
Melihat perkembangan Bappenas (institusinya dulu), AR
berperan besar dalam mereposisi Bappenas hingga berada
setingkat di bawah menteri. Phase berikutnya Bappenas
akan berada di bawah Presiden -- dan di sini AR bisa
'menguasai' Bappenas -- termasuk menyingkirkan
orang-orang yang dulu 'mengusilinya'.

Begitulah... Walaupun saya yakini semua hal tersebut
belum tentu benar..., namun nggak ada salahnya kita
bersikap kritis dan saling share info.  Tujuannya
adalah agar Kabinet kita ini sedapat mungkin diisi
oleh orang-orang benar-benar kredibel dan mementingkan
rakyat banyak -- termasuk para pegawai negeri Deppen
dan Depsos yang saat ini sedang resah.

Salam,

Kris.







=====

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com

Reply via email to