You miss the point.

Perhatikan attachment Kompas tersebut yang menceritakan ketenangan, tidak
ada was-was dari umat nasrani katholik yang sedang merayakan misa natal, dan
mereka memarkir kendaraan nya di Mesjid Istiqlal yang sedang memperingati
Nuzulul Quran.

Kenapa mereka begitu tenang dan tidak mempunyai was - was ?

Saya kutip lagi ya :

=======================
....Shanti, warga Kelapagading, Jakarta Utara, bersama ibunya dengan tenang
berjalan memasuki halaman Istiqlal. Tangannya menenteng Injil di atas kepala
berlindung dari rintik hujan. Keduanya menuju mobil yang diparkir di halaman
Istiqlal.

"Sama sekali saya tidak khawatir, walaupun di luaran banyak cerita soal
kerusuhan antaragama. Saya tiap tahun Natalan di Katedral sini, dan tiap
kali pula memarkir mobil di tempat parkir masjid ini," tutur Shanti. Bahkan,
kata Shanti, "Kalau di Ambon ada kerusuhan, itu 'kan di Ambon," ujarnya.
Shanti berharap perdamaian yang mesra kembali menerpa wilayah yang saat ini
kalut itu.

Johannes, jemaah yang lain, mengungkapkan hal senada. Dia bahkan
menambahkan, masyarakat yang masih rukun tanpa memandang agama dan
keyakinannya jauh lebih banyak dibanding yang bermusuhan. "Contohnya di
Tanjungpriok, Jakarta Utara. Di situ juga ada masjid dan gereja
berdampingan. Sampai sekarang umat di dua tempat itu terus tetap rukun,"
ujarnya.

Sementara Dicky, warga Galur, Jakarta Pusat, yang baru selesai mengikuti
peringatan Nuzulul Quran menilai, wajar bila pelataran parkir Istiqlal juga
digunakan warga yang hendak beribadah di Katedral. "Pelataran di sini 'kan
luas. Wajar kalau kita juga beri bagi warga yang hendak ke gereja," ujarnya.

Dicky, Johannes, dan Shanti, tampaknya memiliki perasaan yang sama mengenai
malam yang diwarnai hujan rintik-rintik tersebut. Di kawasan itu, mereka
justru bisa melihat sendiri bahwa kehidupan umat beragama masih tetap subur
dan harmonis.

"Saya tidak setuju kalau permusuhan bahkan kerusuhan yang muncul disebabkan
keyakinan yang dianut. 'Kan di Al Quran pun disebutkan, Bagimu agamamu,
bagiku agamaku. Jadi ya toleransi itu seharusnya bukan hal aneh," tambah
Basyir, seorang warga Muslim yang lain .............

==========================

Perhatikan bagaimana "big brother" Jakarta memberikan kedamaian dan jaminan
ketenangan kepada "little brother"nya. Nah ini lo yang saya kepingin dari
"big brother" Ambon ke "little brother" nya.

Simple kan

Soe

Kirim email ke