Misalkan ada orang menghujat tulisan tentang "X" dengan "caci-maki dan
sikap sinis" kepada si penulis A.
     "Caci-Maki & sikap Sinis" tampak pada komentar dia di mana di dalamnya
banyak kalimat  cacian, amarah, dan benci.
     Mulanya si A sewot juga. Tetapi karena komentarnya itu sangat
inspiratif ia justru gembira. Malah si A mengucapkan terima kasih. Pasalnya
dengan bermodalkan komentar dia itu si A optimis bisa menghasilkan tulisan
baru dalam bentuk "anekdot".
     Si A pun optimis bawa tulisan barunya itu akan dimuat pada salah satu
media cetak serta akan memperoleh honor Rp. 80.000
     Yang menjadi pertanyaan : apakah si A masih harus minta izin kepada
pencaci/pemarah/pembenci tersebut?
     Kira-kira apakah si penghujat itu akan memberi izin?


Salam,

Nasrullah Idris

Kirim email ke