Biang kerok Aussie ternyata hendak ditentang di PNG. Bila PNG dengan jumlah
tentara yang dikebiri cuman sekitar 4000 orang saja mau memberontak, maka
kenapa Gus Dur mau-maunya sowan ke Howard itu? (Ini angka benar nggak sih).

Aussie yang nyata-nyata hendak menjadikan dirinya deputi koboi texas kok
dikasih hati. Kepentingan dan keuntungan politik apa yang dapat diperoleh
dari Aussie? Paling cuma bualan bahwa Aussie sudah minta majikannya
mendukung RI. Apa sih dukungan AS kepada RI? Apa untungnya buat rejim Gus
Dur? Apa sudah sedemikian frustasikah Gus Dur sehingga minta perlindungan AS
dan Aussie? Saya pikir tindakan Gus Dur ini seperti halnya tindakan
Amangkurat I. Sama juga dengan raja Bugis yg minta bantuan Belanda
menggempur Gowa, dlsb... banyak sekali contohnya.

Bila raja-raja ini menyerahkan diri menjadi begundal Belanda, maka Gus Dur
hendak menyerahkan diri menjadi begundal kaum imperialis yang baru saja
bangkit dari kubur setelah tidur lama berkat tindakan Hitler. Suatu ironi
memang....:)

Dulu mereka merampok dengan alasan mencari rempah-rempah. Sekarang mereka
hendak merampok lagi dengan alasan HAM, demokrasi, dan reformasi lainnya.
Alasan apa lagi sih sampai Aussie mengocok-ocok PNG? Kan mereka yg sudah
dari awal menyetirnya. Kok masih bilang perlu reformasi lagi segala?

Ini satu pertanyaan saya nih: "Mengapa PNG nggak pernah akur dengan negara
Asia?" Kenapa cuma seperti tetangga yg tinggal di kondo sehingga cuma saling
sapa basa basi?

Yak Gus Dur, jadikanlah RI seperti PNG yg memang dari lahir sudah
direncanakan sebagai boneka Aussie. Biarpun bonekanya lebih besar dari yang
mainin, tak apa pula lah. Bukankah Cina juga pernah dimainin Jepang?

Saya rasa kunjungan Gus Dur malah diharapkan oleh saingan politiknya. Biar
turunnya makin cepet.


Anjasmara

-------------------------
Jumat, 23 Maret 2001, 12:31 WIB

Diakhiri, Pemberontakan Tentara Papua Nugini
Sydney, Jumat

Tentara Papua Nugini mengakhiri pemberontakan mereka kemarin usai bertemu
Perdana Menteri Sir Mekere Morauta. Dengan kesepakatan itu, berakhirlah
krisis politik di negara tetangga Indonesia tersebut.
Aakan tetapi, tentara menyampaikan sebuah petisi yang meminta Morauta
mengusir Bank Dunia dan mengurangi apa yang mereka sebut
campur tangan berlebihan Australia dalam masalah dalam negeri
Papua Nigini.

Morauta telah memberikan amnesti kepada pemberontak dan memenuhi
tuntutan mereka yang membatalkan rencana untuk mengurangi separuh
jumlah Angkatan Bersenjata menjadi 2.000 personil.
Morauta dalam sebuah pernyataan mengatakan tentara yang
memberontak setuju menyerahkan kembali senjata yang mereka ambil
dari sebuah gudang senjata di barak utama negara itu setelah satu
minggu konflik dengan pemerintahnya.

PM Papua Nugini itu mengatakan ia menyatakan kegembiraannya
atas pulihnya ketertiban, khususnya keputusan tentara untuk mulai
menyerahkan senjata, kata kantor berita Reuters.

Tapi pernyataan itu tidak mengatakan kapan hal ini akan
dilakukan atau kapan Morauta akan menanggapi tuntutan baru, yang
dibuat tentara dan ditujukan terhadap tekanan asing bagi reformasi ekonomi
di negara Pasifik Selatan yang miskin itu.

Protes-protes tentara yang didukung mahasiswa dipusatkan pada
usaha reformasi oleh Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional dan didukung
Australia, penyumbang bantuan utama dan penasehat militer negara itu.

(Ant/prim)
_________________________________________________________________
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com

Reply via email to