Rekan-rekan Yth.,
 
Satu langkah maju lagi telah kita capai dalam rangka PERANG melawan KLB DBD.
Berdasarkan print-out dari diskusi tentang Penanganan Kedaruratan KLB DBD versus Pencegahan Jangka Panjang Kejadian DBD melalui PSN di milis kita ini (yang melibatkan rekan Dono dan Saya), Dr. Togi dari Dinkes DKI mengundang saya untuk menjadi nara sumber intern pada diskusi Perang Melawan Nyamuk Aedes di Dinkes DKI 24-3-2004 kemarin.
 
Saya juga nggak sempat nanya ke Dr. Togi, dari mana fotocopy-an tulisan di milis itu. Yang penting, setelah sekitar 3 jam saya menjadi pembicara tunggal pada diskusi yang dipimpin oleh Dr. Aida (Kasubdin KesMas Dinkes DKI), disepakati segera dilaksanakan Program 'Perang melawan Nyamuk Aedes aegypti di DKI' dalam rangka mengurangi KLB DBD dengan fokus kegiatan utama adalah PENGASAPAN dan PENYEMPROTAN untuk membunuh NYAMUK DEWASA. Saya juga ceritakan apa yg telah dilakukan oleh ILUNI FKMUI dalam menanggulangi KLB DBD di DKI sebulan ini.
 
Kegiatan Program tersebut akan meliputi:
1. Pemetaan alamat penderita DBD saat ini menurut wilayah Kelurahan se DKI
2. Diidentifikasi konsentrasi terbanyak dari penderita DBD saat ini menurut wilayah Kelurahan atau RW tsb.
3. Dipetakan radius 400 - 500 m dari pusat konsentrasi alamat penderita DBD saat ini yg terbanyak tsb (target fogging).
4. Dilakukan koordinasi dengan wilayah-wilayah administratif yg termasuk dlm wilayah target fogging.
5. Persiapan lapangan di wilayah-wilayah target fogging termasuk penyuluhan masyarakat dan press conference.
6. Dilakukan serempak Fogging (dengan Swing Fog dan ULV) mulai pukul 07.30 sampai 09.00 pada wilayah target.
7. Kegiatan ini akan dilakukan minimal 3 siklus dengan interval 7 hari.
 
Perlu diingat bahwa Program ini bertujuan untuk MEMUTUSKAN rantai penularan PENDERITA DBD dengan NYAMUK DEWASA Aedes aegypti dalam SITUASI KLB.
Program ini juga akan diikuti oleh penggerakan PSN yang melibatkan masyarakat umum.
 
Akhirnya, Pemerintah dan Dinkes DKI 'terbangun' untuk berangkat ke medan perang.
Sayang......, telah sekian ribu keluarga tercerabut hati, perasaan, dan ekonominya karena ada anggota keluarganya yang menderita DBD, dan sekian puluh keluarga diantaranya telah pilu dan luluh perasaannya karena harus kehilangan orang yang dicintai......
 
Padahal, sebenarnya penyakit ini TIDAK SULIT DICEGAH.
 
Salam,
Budi Haryanto
 

Kirim email ke