Mas Listy, Pada jaman Belanda dulu boleh dikata produksi minyak di Cepu yang ditangani oleh BPM/Shell paling besar di Indonesia. Setelah dinyatakan sumur Cepu tidak menguntungkan lagi, Pertamina menggunakan tempat itu untuk sekolah tenaga ahli perminyakan. Sedang penduduk dibiarkan mengusahakan ladang minyak di hutan jati, minyak disana banyak kandungan air, lilin (wax) dan belerangnya.
Setelah cukup lama ladang Cepu dinyatakan kering, pada tahun 1980an Pertamina menerima penawaran Tommy Suharto yang bertindak sebagai calo, yang katanya akan mengelola pengusahaan secondary recovery. Lantas Tommy menjual konsesi ke Exxon. Tahu-tahu, pada tahun 2001 Exxon membikin kejutan. Mereka menemukan sumur lagi, dibawah sumur yang disedot oleh BPM dulu. Deposit minyaknya bukan main-main, 600 juta barrel minyak mentah, atau senilai US $ 20 milyard (kalau dengan harga minyak mentah yang melonjak sekarang sampai US 46 per barrel, nilainya jauh lebih besar lagi). Kalau sumur Cepu diusahakan, bakal mendongkrak pendapatan negara dari minyak sekitar 15%. Indonesia tidak perlu ikutan dengan seruan OPEC tanggal 11 Februari 2004 untuk mengurangi produksi minyak. Soalnya, produksi minyak Indonesia sudah dibawah quota yang disetujui bersama oleh OPEC. Kalau investasi untuk kegiatan mencari ladang baru tidak ada lagi, dikuatirkan Indonesia tidak lama lagi akan menjadi net-importer minyak. Tahun ini, pendapatan negara dari minyak diperkirakan akan turun 25%. tahun lalu, Indonesia menghasilkan 1.1 juta barrel crude per hari, padahal di APBN dianggarkan 1.27 juta barrel crude per hari. Perlu diketahui, bahwa menurut kontrak bagi hasil (production sharing) yang berlaku selama ini, pemerintah tidak ikut menanggung biaya eksplorasi. Artinya, kalau sebuah perusahaan minyak gagal menemukan sumur (dry well) perusahaan itu yang akan rugi atau bangkrut. Kalau berhasil, yang dibagi adalah hasilnya antara negara dengan perusahaan minyak (dulu jaman Ibnu Sutowo pelit sekali untuk perusahan asing 85/15 sekarang 65/35). Aneh, dulu perusahaan minyak asing dipeliti, tapi mereka senang berusaha disini, sekarang ketentuan dilonggarkan mereka pada ogah-ogahan. Mari kita kaji, mengapa perusahaan minyak asing yang masih bercokol disini berpikir dua tiga kali sebelum mengeluarkan biaya untuk eksplorasi. Bahkan ada 3 perusahaan minyak Amerika yang angkat kaki dari Indonesia: Devon Energy, Kerr-McGee dan Occidental petroleum. Pertama, otonomi daerah telah menyebabkan dua lapis perundingan dan biaya untuk pusat dan daerah. Diatas bagi hasil yang telah disepakati, perusahaan akan memberikan lagi 15% hasil minyak kepada daerah, Riau misalnya. Kedua, Pemda dan masyarakat daerah semakin nekad sekarang. Mereka menuntut agar perusahaan mempekerjakan putra daerah. Bahkan penduduk Riau nekad membakar kendaraan Caltex dan membakar sumur minyak mereka yang sebenarnya milik Indonesia juga. Caltex, yang menghasilkan separuh minyak Indonesia, sering kehilangan alat-alat yang mahal ditempat terpencil. Ketiga, dan ini tak kalah pentingnya, modal asing khawatir dengan tidak menentunya kepastian hukum. Misalnya, Caltex yang berpegang pada kontrak yang lama, tiba-tiba pada tahun 2001 diberitahu bahwa untuk selanjutnya kontrak diserahkan kepada Pertamina dan Pemda. Kontrak Exxon sendiri di Cepu berdasar kesepakatan lama akan berlaku sampai tahun 2010, tapi tahu-tahu sudah diputuskan. Untung Mobil, Caltex dan Exxon cukup mengelus dada saja, kalau mereka menuntut Indonesia di pengadilan arbitrase seperti Karaha Bodas, bagaimana? Terpaksa Indonesia akan rugi, bukan? Jadi Mas, kita jangan terlalu terbawa arus semangat para pseudo-nasionalis yang sebenarnya ada udang di balik batunya. Mereka, para birokrat dan politisi yang akan untung, tapi Indonesia jadi buntung. Salam, RM --- Listy <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >>>alhamdulillah.. berita bagus.. > >>>mudah2an menular ke tambang2 yg lain.. > >>>untuk dikelola oleh putra-putri ibu pertiwi.. > >>>bangkitlah bangsaku.. jayalah negeriku.. > >>>insya Allah.. > > http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=477 > <http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=477&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&pared_id=316170&patop_id=W16> > &_dad=portal30&_schema=PORTAL30&pared_id=316170&patop_id=W16 > <http://www.bisnis.com/> > Rabu, 25/08/2004 14:56 WIB > Kontrak operasi Exxon di Cepu tak diperpanjang > oleh : Diena Lestari > > > JAKARTA (Bisnis): Direktur Pertamina Widya Purnama > menegaskan BUMN itu tidak akan memperpanjang kontrak > operasi ladang Cepu, Jateng, yang saat ini > dioperasikan Exxon Mobile. > > > "Keputusan ini sangat penting karena justru akan > menguntungkan republik ini,"ujarnya dalam rapat > dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR hari ini. > > > Menurut dia, kontrak yang dilakukan Pertamina harus > memuat tiga hal. Pertamina harus mendapat untung; > negara harus untung dan mitra juga harus untung. > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been > removed] > > ___________________________________________________________ALL-NEW Yahoo! Messenger - all new features - even more fun! http://uk.messenger.yahoo.com ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi.4t.com *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/