Senin, 11 Okt 2004,
Uji Kelayakan Menteri
courtesy:
http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=134489

Sepintas, rencana presiden terpilih Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) melakukan semacam uji publik para
calon menterinya memberikan nilai tambah bagi
kredibilitasnya.

Uji publik -yang baru pertama dilakukan- itu terkesan
sebagai jawaban atas tuntutan pemilih yang memenangkan
dirinya dalam pemilu lalu agar pemerintahannya sesuai
keinginan rakyat. Ada transparansi dan akuntabilitas
publik.

Namun, uji publik tersebut juga terkesan berlebihan.
Mengapa? Sebab, begitu presiden terpilih melalui
pemilu, dalam sistem presidensial, wewenang memilih
(mengangkat) dan memberhentikan menteri menjadi hak
prerogatif presiden.

Tidak ada lagi pihak mana pun yang bisa mempengaruhi
presiden. Bahkan, parlemen sebagai representasi
perwakilan rakyat tidak bisa mempengaruhi presiden
untuk mengangkat atau memberhentikan menteri.

Apalagi, dalam sistem presidensial, calon presiden
-pada saat yang bersangkutan maju ke arena pemilu-
telah memiliki tim ahli kampanye serta ahli strategi
untuk memenangkan pemilu. 

Termasuk, dalam hal ini, calon presiden telah memiliki
orang-orang kepercayaan yang bakal dijagokan sebagai
menteri jika terpilih atau memenangkan pemilu.

Kalau kemudian SBY masih harus melakukan uji publik,
muncul kesan bahwa dia tidak memiliki orang-orang yang
benar-benar bisa dipercaya untuk dijadikan menteri.

Atau sebaliknya, jika SBY telah memiliki orang-orang
yang dijagokan sebagai menteri, uji publik untuk
memilih calon-calon menteri hanyalah kamuflase. Hanya
formalitas. Sebab, uji publik itu sekadar dilakukan
untuk menambah kepercayaan publik pada
pemerintahannya. 

Seolah-olah, untuk memilih menteri pun, SBY perlu
terbuka kepada rakyat dan ingin memperoleh masukan
dari rakyat. Padahal, yang sebenarnya terjadi, dia
sudah memiliki jago sendiri.

Kabarnya pula, saat ini SBY kebanjiran lamaran untuk
menjadi menteri. Beberapa media mengabarkan, untuk hal
itu, kalangan dekat SBY perlu melakukan seleksi. 

Benarkah? Sulit dibuktikan. Tetapi, kalau benar
-banyak orang yang melamar menjadi menteri-,
lagi-lagi, hal tersebut mengindikasikan bahwa SBY
terlalu terbuka yang sesungguhnya hal itu menabrak hak
prerogatifnya sebagai presiden. 

Atau, jangan-jangan orang-orang yang melamar menjadi
calon menteri itu hanya iseng. Sebab, tidaklah
proporsional jika jabatan-jabatan menteri harus
diperebutkan melalui uji publik.

Kita perlu mencegah agar jangan ada salah kaprah yang
berlebihan. Misalnya, jangan terlalu tertutup,
sehingga menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan. 

Namun, sebaliknya, jangan terlalu terbuka
berlebih-lebihan yang seolah-olah dengan terbuka itu
sudah menjalankan amanat rakyat. Padahal, yang
sesungguhnya ditunggu rakyat adalah satu: hasil kerja
pemerintah yang konkret, jujur, dan rasional.


=====
Faruq Saniyasnain


        
        
                
___________________________________________________________ALL-NEW Yahoo! Messenger - 
all new features - even more fun!  http://uk.messenger.yahoo.com


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to