Saya hanya lihat realitas, saya peduli amat dengan budaya daerah anda atau siapa pun 
juga. Tapi, kalau sampai mematikan budaya lain di Indonesia ini dan mengerdilkannya 
menjadi wayang dan tempe, tentu saya sebagai orang Indonesia akan marah besar.
 
Lihat saja GAM, kenapa mereka bisa sangat anti-jawa, atau daerah-daerah lain yang 
pribuminya tertekan dan terdesak oleh pribumi import( dari pulau lain). Sebagian tiada 
kuasa untuk memberontak seperti orang Aceh ini jadi hanya bisa menangis dan marah.
 
Majapahit, itu dia. Para pemimpin keturunan Jawa berpikir Indoensia ini Majapahit yang 
daerah-daerah lain adalah jajahannya, dan ini sesat dan menyakitkan. 
 
Contoh: di Lampung, bahasa Lampung sudah punah kini orang Jawa bermudik tidak hanya ke 
Jawa juga ke Lampung.
 
Ini sudah seperti kanker. 
 
Mungkin pemerintahan yang baru harus memperhatikan hal ini, bahwa setiap suku bangsa 
di Indoensia tidak mau bernasib seperti orang betawi. Mereka mau jadi tuan di tanahnya 
sendiri. 
 
Kalau ini tidak diperhatikan akan ada terus yang namanya pilih kasih pd pengambilan 
pegawai negeri oleh etnis tertentu karena merasa etnisnya kurang diperhatikan. 
Akhirnya, profesionalisme tidak lagi berjalan. Indonesia krisis lagi.

Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ini bung Rakhmat belum faham dalamnya falsafah Jawa, nilai gamelan, sendra tari, dan 
lain2nya yang memperkaya khazanah budaya Nusantara ini. Juga Borobudur dipandang 
sebagai khazanah dunia, khazanah kemanusiaan.

Mungkin bung Rakhmat dapat menyumbangkan budaya daerahnya?

Jalesveva Bhumimca Jayamahe!

Majapahit, arungi perairan Nusantara!

salam

RM D Hadinoto



antonhartomo wrote:
Saya tak serujuk!
Justru spirit kita niscaya semua KEARIFAN LOKAWI diangkat dalam 
tamansarinya budaya Indonesia.
Bukan warteg, rm padang, irama dangdut, dsb., walau juga tak patut 
antipati.
Mari kembangkan nyata, bukan omdo mbleber tanpa juntrung, tak 
menghargai perbedaan dan pencapaian.
Kalau WAYANG diakui UNESCO sebagai salah satu kontributor PERADABAN 
DUNIA MANUSIA, mari galang juga untuk yang lain. TIDAK BENAR 
Indonesia mesti "Jawa-centris". Coba baca lagi artikel dengan baik 
dan sadar.....
In Harmonia Progressio. Bhinneka Tunggal Ika !
Salam!


--- In [EMAIL PROTECTED], RG Nur Rahmat 
wrote:
> Betul ini.
> Sadarkah saudara-saudari bahwa kekayaan kebudayaan bangsa Indonesia 
ini sudah dikerdilkan menjadi wayang dan warteg? 
> 
> Semuanya serba Jawa-sentris.
> 
> SEDIH.
> 
> Danardono HADINOTO wrote:
> Izinkan saya menggelar tulisan mengenai ke-multi-budayaan.
> 
> Salam 
> 
> RM D Hadinoto
> 
> Kerangka Multikulturalisme 
> 
> Oleh B Hari Juliawan
> 
> SAMBIL menunggu terbentuknya pemerintahan baru, ada baiknya kita 
menghidupkan kembali beberapa perdebatan mengenai dasar-dasar hidup 
bersama. Salah satu hal penting yang kerap dibicarakan secara publik 
adalah perihal multikulturalisme sebagai prinsip hidup bersama.
> 
> Sayang, banyak pembicaraan berputar-putar sekitar "menghargai 
perbedaan", suatu penjelasan bernilai retorik yang pada hemat saya 
kurang menyentuh persoalan nyata. Karena itu, tulisan ini hendak 
mengajukan beberapa kerangka nyata yang bisa dipakai sebagai titik 
berangkat pembicaraan lebih lanjut.
> 
> KERANGKA pertama berkenaan istilah multikulturalisme sendiri. 
Umumnya diterima, kata sifat "multikultural" menunjuk fakta 
keragaman, sementara "multikulturalisme" menunjuk sikap normatif atas 
fakta keragaman itu. Keragaman di Indonesia sering digambarkan 
sebagai amat lebar: sekitar 25 rumpun bahasa dan lebih dari 250 
rumpun dialek, sekitar 400 kelompok etnis dan suku bangsa, dan lima 
agama resmi serta berbagai bentuk kepercayaan. Menyebut fakta saja 
dan menganggapnya sebagai multikulturalisme berarti mengacaukan dua 
pengertian antara fakta dan sikap normatif itu.
> 
> Multikulturalisme perlu memilah-milah bentuk keragaman "kultur" 
yang diwadahi dalam negara. Will Kymlicka (1995) membedakan dua 
kategori keragaman yaitu negara multibangsa dan negara polietnis. 
Negara multibangsa lahir dari koeksistensi beberapa bangsa yang 
semula berdiri sendiri-sendiri dalam batas-batas teritorial masing-
masing. Koeksistensi itu mungkin terjadi lewat invasi dan penjajahan, 
mungkin terjadi secara sukarela. Dalam negara multibangsa, unit 
politik yang relevan adalah bangsa atau suku bangsa, dan biasanya 
menuntut otonomi atau pemerintahan sendiri demi mempertahankan 
keunikannya berhadapan dengan kultur mayoritas.
> 
> Keragaman dalam negara polietnis muncul dari gelombang migrasi 
secara individual maupun berkelompok. Mereka bergabung secara longgar 
dalam suatu asosiasi atau perkumpulan yang disebut "kelompok etnis." 
Kelompok-kelompok etnis itu umumnya menghendaki diterima sebagai 
bagian masyarakat luas sambil tetap diakui keunikan etnisnya. Lain 
dari suku bangsa, kelompok etnis tidak menuntut otonomi politik, 
tetapi sekadar modifikasi lembaga-lembaga publik dan hukum dalam 
masyarakat agar dapat mengakomodasi keunikannya.
> 
> Kedua bentuk keragaman kultur ini dapat terjadi di satu negara, dan 
Indonesia tampaknya merupakan salah satunya. Otonomi Aceh dan Papua 
dapat dikategorikan sebagai tuntutan dalam rangka negara multibangsa, 
sedangkan pengakuan terhadap etnis Tionghoa dan penghapusan 
diskriminasi merupakan tuntutan dalam rangka negara polietnis. 
Identifikasi seperti ini menghindari tumpang tindih dalam 
kategorisasi persoalan, dan menyelamatkan istilah multikulturalisme 
dari bahaya menjadi slogan. Meski demikian, ada potensi kebingungan 
di mana kita hendak menempatkan agama. Apakah komunitas agama hendak 
dijadikan unit politik yang berhak mengajukan klaim yang sama sahnya 
dengan suku bangsa atau kelompok etnis atau tidak dihitung sama 
sekali?
> 
> Kerangka kedua merupakan turunan kerangka pertama, akomodasi 
kepentingan. Bila diperas dalam fakta kerasnya, isu terpenting 
multikulturalisme sebenarnya terletak pada manajemen kepentingan. 
Aneka kelompok dalam masyarakat apakah itu suku bangsa atau kelompok 
etnis, mengajukan klaim agar unit politik yang lebih besar seperti 
negara melakukan sesuatu demi kelangsungan hidup kelompok-kelompok 
itu. Klaim-klaim itu membungkus kepentingan yang biasanya lebih 
dasariah. Masalahnya kini, ada pada definisi arti "kepentingan."
> 
> ADA dua jenis kepentingan yang relevan, kepentingan umum dan 
kepentingan khusus (Amy Gutman, 1994). Kepentingan umum adalah aneka 
kebutuhan yang pemenuhannya sama untuk tiap orang, tanpa peduli 
identitas kulturalnya. Yang termasuk di dalamnya adalah kebutuhan 
akan fasilitas kesehatan, perumahan, pendidikan, kebebasan berbicara, 
berkumpul dan berserikat. Mengenai kebutuhan umum ini, semua 
warganegara harus mendapat perlakuan sama. Siapa pun berhak menuntut 
bila kepentingan ini tidak terpenuhi.
> 
> Kepentingan khusus, menyangkut aneka kebutuhan yang pemenuhannya 
terkait aspek-aspek khusus kehidupan (survival) kelompok 
bersangkutan. Orang Aceh, misalnya, karena sejarah penjajahan 
berbeda, ingin tetap mempertahankan kesatuan identitasnya sebagai 
orang Aceh meski ada dalam kerangka negara Indonesia. Kesatuan 
identitas itu dipelihara lewat privilese seperti pengadilan adat dan 
peran khusus ulama dalam struktur politik lokal.
> 
> Bila dalam hal pemenuhan kepentingan umum yang hendak dicapai 
adalah kesetaraan, dalam hal pemenuhan kepentingan khusus, yang 
terjadi justru sebaliknya yaitu keistimewaan, pengecualian, atau 
privilese. Karena itu, kepentingan khusus berpeluang melahirkan 
polemik dan konflik. Dalam hal ini, pemerintah dan masyarakat 
ditantang untuk senantiasa merumuskan kembali paham keadilan dan 
kesetaraan. Kapankah suatu privilese dianggap sah dan tidak menyalahi 
prinsip kesetaraan? Apalagi, dalam kasus Aceh misalnya, selalu ada 
kekhawatiran dari pemerintah pusat mengenai pemberontakan.
> 
> Bhikhu Parekh (2000) mengajukan prinsip, kesetaraan seharusnya 
didasarkan bukan pada uniformitas manusia, tetapi pada kait mengait 
antara uniformitas dan perbedaan. Termasuk dalam kesetaraan adalah 
kesetaraan dalam hal kebebasan dan kesempatan untuk berbeda. 
Memperlakukan orang secara setara menuntut kita untuk memerhatikan 
baik kesamaan maupun perbedaan antarindividu atau kelompok.
> 
> KERANGKA ketiga menyangkut ideologi politik yang memungkinkan 
multikulturalisme berfungsi. Saya percaya, tidak ada yang bisa 
menjamin multikulturalisme selain demokrasi, dan banyak gagasan yang 
berkembang menambah kualitas khusus mengenai karakter liberal dari 
demokrasi (Rawls [1993], Taylor [1994], Kymlicka [1995], Parekh 
[2000]). Demokrasi liberal memungkinkan tiap orang untuk 
mengekspresikan diri secara bebas dan mengejar pemenuhan identitas 
tanpa khawatir menjadi sasaran penindasan.
> 
> Amy Chua (2003) khawatir, demokrasi dan pasar bebas niscaya 
memenangkan mayoritas sambil mengeksploitasi minoritas yang kuat 
secara ekonomi. Bila ini yang terjadi, yang digagalkan adalah prinsip 
kebebasan mengekspresikan diri karena minoritas di bawah dominasi 
mayoritas tidak lagi punya kebebasan untuk mewujudkan identitas 
khususnya. Dalam hal ini, demokrasi harus dijaga ketat sebagai 
mekanisme yang mempertahankan kebebasan berekspresi, sehingga tidak 
mengurangi hak tiap individu dan kelompok mewujudkan kekhususannya.
> 
> Kerangka keempat dan terakhir menyangkut telos atau puncak tujuan 
multikulturalisme. Multikulturalisme pantas diperjuangkan karena di 
balik itu ada tujuan mewujudkan hidup bersama yang sedekat mungkin 
pada kepenuhan "hidup baik." Setiap orang ingin hidup baik, terpenuhi 
segala kebutuhan material dan spiritualnya, dan berhak untuk hidup 
baik. Cara mencapai hidup baik itu berbeda-beda untuk tiap orang atau 
kelompok, bahkan definisi hidup baik itu pun berbeda-beda. Sejauh 
perbedaan itu tidak saling meniadakan, kita baru bisa mengulang 
retorika yang disampaikan di awal tulisan: marilah "menghargai 
perbedaan".
> 
> B Hari Juliawan Alumnus Warwick University, Coventry-England; 
Mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
> 
> 
> ---------------------------------
> Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 100MB kostenlosem Speicher
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
**********************************************************************
*****
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
www.ppiindia.shyper.com
> 
**********************************************************************
*****
> 
______________________________________________________________________
____
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
> 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! Mail Address AutoComplete - You start. We finish.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



---------------------------------
Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 100MB kostenlosem Speicher

[Non-text portions of this message have been removed]




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links






                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
vote.yahoo.com - Register online to vote today!

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppiindia.shyper.com
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke