Mungkin makalah ini dapat sedikit menjelaskan posisi Kristen bagi saudara2 umat Islam.
salam RMD Hadinoto MENJELASKAN KETU(H)ANAN YESUS KRISTUS DALAM DIALOG KRISTIAN-ISLAM Neum Yahwe ladonay, Syev liyaminiy. "Firman TUHAN kepada Tu(h) anku:Duduklah di sebelah kanan-Ku." (Mazmur 110: 1). Rabbi Yodan berkata atas nama Rabbi Ahan Bar Haninan, "Yang Mahaesa (TUHAN) akan menempatkan Raja Messiah duduk di sebelah kanan-Nya" (Yakut Shimoni Tehilim 110).[1] Salah satu "batu sandungan" dan salah-pahaman dalam dialog teologis Kristian-Islam adalah masalah Ketu(h)anan Yesus. Mengapa seorang Nabi dipertuhan? Padahal sudah ditegaskan bahwa "Tidak ada Tuhan selain Allah". Begitu biasanya ungkapan Laa ilaha ilallah biasanya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Konkretnya, dalam bahasa Indonesia biasanya umat Islam tidak membedakan istilah Arab ilah (Inggeris: God) dan Rabb (Inggeris: Lord). Keduanya diterjemahkan "Tuhan". Bahkan, pada umumnya dalam bahasa Indonesia lebih dikenal istilah Ketuhanan untuk kata Inggris "Godhead" (bandingkan: "Ketuhanan Yang Mahaesa") ketimbang istilah "Keilahian" (Arab: Lahutiyah). Penyamarataan itu sumber salah faham. Sebab dalam Kristian cukup dibedakan makna keilahian dan ketuhanan dalam kaitannya dengan perbincangan tentang keesaan Allah dalam Kristus. Maksudnya, sebutan "Tuhan Yesus" sama sekali tidak bertujuan mengadakan ilah selain Allah, atau menyejajarkan kemanusiaan Yesus dengan Allah. Yesus disebut Tuhan dalam makna Rabb (Gusti, Penguasa) karena Allah telah melimpahkan kuasa-Nya di langit dan di bumi bacalah Matius 28:20; Kisah Para Rasul 2:38; Filipi 2:11). IDRIES SHAH : MEMAHAMI "BAHASA AGAMA" LAIN Mengingat istilah-istilah keagamaan dalam bahasa Indonesia banyak berasal dari bahasa Arab, cukup relevan kiranya kita semak pemikiran Idries Shah dalam The Elephant in the Dark.[2] Penulis Sufi ini menekankan pentingnya penggunaan bahasa Arab bersama-sama di lingkungan Kristian dan Islam, untuk terciptanya saling pengertian. Mencontohkan salah satu kendala dialog teologis Kristian-Islam, Idries Shah mengutip daripada Geoffrey Parrinder, dalam bukunya Jesus in the Qu'ran, (3) yang mengingatkan pembaca bahasa Inggeris mengenai makna Ketuhanan Yesus (the Lordship of Jesus). Yesus diberi gelar Lord sebagai gelar penghormatan. Dalam bahasa Arab ditemukan paralelnya as-Sayid (Gusti, Pangeran) - suatu gelar yang juga ditetapkan bagi Nabi Muhammad (Sayidina Muhammad). Karena itu, dengan tanpa masalah, M. Kamel Husayn dalam bukunya City of Wrong (buku aslinya ditulis dalam bahasa Arab, Qaryah dhalimah), yang menelaah kota suci Yerusalem pada hari Jumaat kudus (penyaliban Kristus) dari sudut pandang seorang Muslim, gelarkan Isa Sayid al- Masih (the Lord Christ) digunakan secara teratur. Patut diperhatikan bahwa kendati penerapan gelar as-Sayid itu bagi Yesus ataupun Muhammad dapat diperbandingkan tetapi tidak sepenuhnya dapat dipersamakan. Maksudnya adalah alasan teologis di belakang penerapan gelar yang sama tersebut. Patut diketahui bahwa dalam Alkitab bahasa Arab baik sebutan ar-Rabb maupun as-Sayid muncul sebagai terjemahan nama-nama Allah Yhwh (TUHAN) dan Adonay (Tuhan). (4) Karena itu, Idries Shah juga menekankan perlunya "pengelompokan- pengelompokan arti dalam bahasa Arab bagi orang Arab Kristian dan Arab Muslim, serta mereka yang berbahasa Arab merupakan bagian-bagian warisan bersama mereka". (5) Seperti dikemukakan di atas, iman Kristiani membedakan antara makna keilahian Yesus (the Divine/Godhead of Jesus) dan ketuhanan Yesus (the Lordship of Jesus). Keilahian Yesus menunjukkan Firman Allah yang kana hadza qadiman 'indallah (kekal bersma Allah) dan selalu melekat (qai'mah) dalam Dzat-Nya (Yohanes 1:1-3). Sebanding dengan penghayatan teologi Islam mengenai Alquran sebagai Kalam nafsiy (Sabda yang kekal). Meskipun demikian, keilahian Firman Allah dalam iman Kristian tetap dibedakan dan tidak dicampurkan dengan wujud nuzul Yesus sebagai manusia. LATAR BELAKANG PENGHAYATAN YAHUDI Untuk lebih jelasnya, kita dapat melacak latar belakang teologinya dari penghayatan Yudaisme tentang Allah da Messiah-Nya yang akan datang. Dalam pengharapan mesianik Yahudi, salah satu gelar Messiah akan datang adalah Adonay, "Tu(h)an". Sebagaimana disebutkan dalam Mazmur 110:1 yang berbunyi: "Neum Yhwh ladonay, Syav le yaminiy." Yakni : "Firman Yahwe (TUHAN) kepada Adonay (Tuanku), "Duduk-lah di sebelah kanan-Ku." Menghubungkan Mazmur 110 dengan Messiah tidak hanya tradisi Kristian, tetapi sudah diawali lebih dulu oleh tulisan-tulisan para rabbi (ulamak Yahudi) sebelum zaman Kristian ataupun zaman sesudahnya. Misalnya, seperti ungkapan Rabbi Yodan yang mengajar atas nama rabbi Ahan bar Haninan, bahwa Yahwe sendiri yang memanggil Messiah sebagai Adonay dan akan menempatkan Messiah di sebelah kanan-Nya. Tafsiran ini selain dijumpai Yalkut Shimoni (Tehilim 110), tercatat juga dalam Nedarim 32b dan Sanhedrin 108b. (6) Pemahaman Yahudi inilah yang melatarbelakangi khotbah Petrus dalam Kisah Para Rasul 2:36 bahwa Allah sendirilah yang telah menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Kristus. Sekali lagi, Tuhan di sini bukan dalam makna ilah selain Allah, melainkan sebagai rabbi (Penguasa) sesuai dengan pengharapan Yahudi. Bagaimanakah makna lebih lanjut gelar Adonay bagi Messiah tersebut? Tradisi Yahudi tidak berani mengeja Nama Diri (ismu dzat, "proper name") Allah dalam bahasa Ibrani: yhwh (bacaan akademis yang diusulkan: Yahwe). Sebagai gantinya, mereka tetap membiarkan empat huruf suci itu dalam Taurat dengan membacanya ha-Syem (Sang Nama) atau Adonay (Yunani: Kyrios; Arami: Mara; Arab: Rabb atau Inggeris" Lord). Pada akhirnya Allah sendiri memberikan gelar itu kepada Yesus sebagai messiah, Firman-Nya sendiri yang nuzul ke dunia. Karena itu Yesus telah bersabda: "Segala kuasa di surga maupun di bumi telah dilimpahkan kepada-Ku" (Matius 28:20). Makna pelimpahan kekuasaan dalam Matius 29:20 ini, sekalipun tidak persis sama, sejajar dengan ungkapan Alquran: Al-Masih 'Isa bnu Maryama wajihan di al-dunya wa al-akhirah (Q.s. ali Imran 3:45, "al- Masih 'Isa putra Maryam yang terkemuka di dunia dan di akhirat"). Nah, penerapan gelar Adonay bagi Sang Messiah berarti melalui Messiah- Nya Allah menyatakan keTu(h)anan-Nya. Dalam makna itulah, Yesus bi- idzinillah (dengan izin Allah) bergelar "Tu (h)an (Rabbi) dan Mesiah (al-Masih)" (Kisah Para Rasul 2:11). Gelar yang menurut harapan mesianik Yahudi akan diterapkan bagi Raja Messiah ini juga berhubungan erat dengan ungkapan "duduk di sebelah kanan Allah". Mengapa? Ungkapan simbolik ini muncul dalam kaitan dengan pola bangunan Bait Suci (Ibrani: Beyt hammiqdash, Arab: "Bayt al-Maqdis") di mana istana raja-raja keturunan Raja Daud berada di sebelah selatan ruang Mahakudus (devir) Bait Allah yang menghadap ke timur. Ini berarti istana Daud berada "di sebelah kanan" ruang mahakudus yang melambangkan kehadiran Allah. Jadi, firman "syev liyaminiy" (duduklah di sebelah kanan-Ku) bermakna bahwa kekuasaan yang diberikan kepada Raja Messiah itu kekal selama-lamanya. Maksudnya, Allah menghendaki takhta raja Messiah itu kekal selamanya. TIADA ILAH/SEMBAHAN (GOD) SELAIN ALLAH DAN TIADA TUHAN (LORD) SELAIN KRISTUS Dalam bukunya Ar-Radd al-Jamil li-ilahiyat 'Isa bi-syarih al-Injil, imam al-Ghazali setuju bahwa 1 Korintus 8:4 - 6 sebagai salah satu bukti Injili tentang keesaan Allah. Tafsirannya saja yang mungkin berbeda dengan iman Kristian. Dalam sebuah terjemahan bahasa Arab, 1 Korintus 8:4 yang dalam bahasa Yunani diawali ungkapan: ada huruf Yunani : oudeis theos eteros ei me eis diterjemahkan "Laa ilaha ilallah" yaitu "Tidak ada ilah (atau sembahan) selain Allah". Selanjutnya, menjelaskan ayat 6a yang menegaskan: "faainna lana ilahan wahidan huwallah" (maka bagi kami hanya ada satu ilah/sembahan yaitu Allah) (7) - kita setuju dengan komentar al-Ghazali mengenai konsekuensi ayat ini bahwa kita harus menghapuskan selain-Nya untuk memilki sifat keilahian. (8) Ini adalah konsekuensi dari tawhid al-uluhiya. Hanya kepada Allah semata-mata seorang menyembah dan tidak mempersekutukan- Nya dengan yang lain. Selanjutnya, 1 Korintus 8:6b menegaskan prinsip yang dapat dibandingkan dengan ajaran Islam tawhid al-rububiyah. Maksudnya, penegasan bahwa Allah adalah satu-satunya rabb al-'a-alamin (Tuhan/Penguasa alam semesta). Perbedaannya, dalam Kristian gelar kedua (rabb) ini ditetapkan kepada Yesus. "Wa lana rabbu wahidun wa huwa Yasu' al-Masih alladzi bihi kana kullu sya'in" (Dan bagi kita hanya ada satu rabb/Tuhan, yaitu Yesus Kristus, yang melalui-Nya segala sesuatu diciptakan). Mengapa? Ungkapan "melalui-Nya segala sesuatu telah diciptakan", menunjuk kepada Firman Allah yang kekal bersama Dzat Allah (Yohanes 1:3). Dan Firman Allah itu telah menjadi manusia. Dalam kemanusiaan-Nya itu Yesus menjalankan tugas Ilahi sebagai Messiah, kepada siapa Allah telah menyerahkan "segala kuasa di surga dan di bumi". Dengan demikian, jelas bahwa dengan ajaran Ketu(h)anan Yesus itu umat Kristian tidak bermaksud mengadakan Tuhan selain Allah (arbabun min dunillah). Sebab sekali lagi seperti ditegaskan Filipi 2;11, Kristus adalah "ar Rabbu tamjidu lil-lah" (Tuhan/Rabb bagi kemuliaan Allah). MAKNA GANDA GELAR TU(H)AN: MASALAH BAHASA Masalah yang terakhir adalah soal salah paham dalam bahasa. Oleh karena bahasa Indonesia/Melayu tidak mengenal satu kata bermakna ganda, seperti istilah Adonay, Mara, Kyrios, Rabb, Lord atau Gusti/Pangiran. Karena itu, dalam penulisan-penulisan makalah di beberapa forum Islam, saya menaruh 2 tanda kurung di antara huruf (h) pada kata Tuhan sehingga saya sering disalahpahami, seolah-olah meragukan ketuhanan Yesus. Padahal sama sekali bukan itu maksud saya. Untuk itulah saya perlu menjelaskan di sini. Seperti sudah saya singgung bahwa kata Tuhan dalam bahasa Indonesia pada umumnya lebih paralel dengan God, Ilah, Deus, Theos. Nah, seorang non-Kristian tidak mungkin bisa memahami ungkapan dalam bahasa Indonesia bahwa "Tuhan telah mati" karena latar belakang tersebut. Padahal, seorang Kristian bisa menerapkan hal itu pada bahasa-bahasa lain yang paralel: Adonay, Lord atau Gusti, yang mengandung makna Tuan ataupun Tuhan. Ungkapan "Tuhan sudah mati" bagi pemakai bahasa Indonesia pada umumnya sama saja maknanya bila orang Kristian mengatakan "Allah sudah mati". Padahal kematian Yesus itu sama sekali tidak menyentuh keilahian-Nya sebagai Firman dan Kalam Allah. Rasul Petrus menyaksikan bahwa Yesus "telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia" (1 Petrus 3:18). Padahal dalam diri Kristus, sekalipun telah dipersatukan kodrat ilahi dan kodrat insani sekaligus - menjadi "satu pribadi" (rumus Kalsedonia) atau "satu kodrat ganda" (rumus non-Kalsedonia) - Firman Allah dan kemanusiaan- Nya "tidak berbaur dan tidak berubah". Jadi, kematian tubuh yang dikenakan oleh Firman Allah itu sama sekali tidak menyentuh keilahian- Nya yang kekal. Meskipun demikian, Allah yang kita sembah bukan ilah yang bersifat impalpabilitas (tidak mudah dijangkau dengan pikiran), laksana dewa- dewa Yunani yang diam, dingin dan apatis (tanpa rasa). Antara kemanusiaan dan keilahian-Nya sebagai Firman Allah juga "tidak terbagi dan tidak terpisah". Maksudnya, sekalipun Firman Allah sama sekali tidak merasakan atau dapat disentuh oleh maut, tetapi dengan kematian tubuh insani Yesus itu Allah turut "berbela rasa" dengan umat-Nya. Ibarat bendera Kerajaan yang merupakan kebangaan seorang raja. Ketika bendera itu diinjak-injak oleh pasukan musuhnya, hati raja terasa tercabik-cabik meskipun tubuhnya sama sekali tidak terluka. Jadi, sekalipun Allah tidak dapat mati, dalam kasih-Nya Dia tetap "turut merasakan" kematian Yesus, Putra-Nya. "Quddusu anta, yaa Ghayr al-maati", demikian bunyi sebuah kidung berbahasa Arab yang lazim dinyanyikan di Gereja Ortodoks Syria dan masih dilafazkan hari ini: "Ya man shulibta 'ana irhamna". (9) Yang bermaksud : "Kuduslah Engkau, Wahai Firman Allah yang tidak Berkematian, yang disalibkan bagi kami, kasihanilah kami." Rujukan dan Referensi-referensi Makalah ini diterbitkan dengan izin Saudara mas Bambang Noorsena dan disertakan penghargaan kepada beliau. Risto Santala, The Messiah in the Old Testament in the light of Rabbinical Writing (Jerusalem: Karen Ahvah Meshiht, 1992), hlm. 125. Idries Shah, Meraba Gajah dalam Gelap: Sebuah Upaya Dialog Kristian Islam, Jakarta: Pustaka Grafiti Press. 1986), hlm. 42. Geoffrey Parrinder, Jesus in The Quran (New York: Oxford University Press, 1977), hlm. 33- 34. Apabila nama yhwh muncul berdiri sendiri (dibaca: Adonay) dalam bahasa Arab diterjemahkan ar-Rabb (dengan kata sandang Al), tetapi apabila kedua kata muncul bersamaan: Yhwh Adonay diterjemahkan Ar- Rabb as-Sayid (Hab. 1:19). Idries Shah, Loc. Cit. Risto Santala, Loc. Cit. Imam al-Ghazali, Ar-Radd al-Jamil li-Ilahiyat 'Isa di-syarih al-Injil (Kaherah: Dar al-Hidayah, 1986). Teks yang dikutip ini bukan terjemahan harfiah, dalam edisi Beirut, 1992; Faalana ilahun wahidun wa huwa al-Ab" (Bagi kita hanya ada satu ilah yaitu Bapa). Al-Ghazali, Loc. Cit. Mar Jurjius Yuhanna Ibrahim (ed), Shalu li-ajlina: Khidmat al-Quddus wa Shalawat Syatta (Halab/Allepo: Dar al-Raha lil Nasyir, 1993), hlm. 42. --- In [EMAIL PROTECTED], RG Nur Rahmat <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Fidens Simanjuntak <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Maaf ... terus terang saya buta tentang Al-Quran ... tapi apa mas Nur > > bisa menjelaskan .. apa sih yang disampaikan oleh nabi-nabi terdahulu > > menurut versi Al-Quran. Dalam prediksi saya, isinya seharusnya sama > > dengan apa yang disampaikan oleh Perjanjian Lama. > > ==> Baiklah, Apa itu Islam? Dan apa yang muslim percayai dan imani? Apa itu konsep iman dalam Islam? > > > > ISLAM secara garis besarnya: > > < .... cut .... > > > Apa mas Nur tidak punya jawaban yang berdasarkan pemahaman mas Nur sendiri ?? > Mengapa semua diambil dari website ?? Terutama > www.answering-christianity.com ... > Apakah mas Nur sudah membuktikan sendiri, bahwa isi dari > website-website itu adalah benar ?? Ataukah mas Nur percaya isi > website itu karena semuanya mensupport apa yang mas Nur percayai dan > karena website itu dibuat oleh orang yang seiman dengan mas Nur ?? > > --> Begini, karena saya mesti menjelaskan saya tentang ISLAM, saya mesti bersikap hati-hati, dalam arti saya jangan sampai lupa menyampaikan sesuatu atau kurang atau bahkan tidak ada sama sekali dalam ISLAM, bukan berati saya tidak mengimani apa yang saya katakan, tetapi, saya sangat akan menyesal kalau saya terlanjur menulis yang jika akhirnya tidak bisa dibuktikan dalam agama saya (saya menipu padahal saya tidak bermaksud begitu), apalagi pendidikan saya bukanlah berlatar belakangkan agama. Contoh kecilnya begini, saya pernah menulis tentang For He loveth the world He sacrifice His Only Son, nah, ternyata anda ada ayatnya yang lebih lengkap disertai dengan sumbernya, bahkan anda punya argumen tersendiri dengan kata "world" itu, nah, itulah yang akan terjadi jika saya tidak menulis secara lengkap (samar-samar). Lagipula, yang saya tulis itu bukannya saya tidak percayai karena apa yang ditulis oleh satu orang ISLAM tentang keimanan ISLAM akan sama diterima oleh orang ISLAM yang > lain, kalau saya tidak setuju akan saya beri ketidaksetujuan saya itu, kenapa saya pilih www.answering-islam.com, karena bahasanya mudah dipahami oleh orang awam dan juga isinya bukan hanya seperti artikel-artikel ISLAM kebanyakan, karena answering-islam.com adalah tentang comparative religion, jadi ada relevansinya dengan anda. > > Dan bila mas Nur boleh mempercayai isi website-website terbuat, > mengapa kami orang Kristen tidak boleh mempercayai apa yang ditulis > oleh orang-orang yang seiman dengan kami dalam Alkitab ?? > > --> Silakan, tapi anda harus jujur, apakah betul itu yang anda percayai karena Kristen ada Katolik, Anglican, dsb, maksud saya mengutip adalah karena itulah yang saya percayai tanpa saya ingin menambah atau mengurangi bahkan mengelabui karena ketidaksempurnaan daya ingat saya. Apa jadinya jika saya menulis tentang sebuah ayat, lalu ayat tersebut salah bahkan tidak ada dalam Al-Kitab sendiri, ini akan membuat perdebatan kosong yang membuang energi. > > Saya akan baca ini: http://www.answering-christianity.com/que6.htm > > > Mas Nur betul sekali. Yang salah itu bukan karena makan buah. Tapi > > karena melakukan sesuatu yang sudah dilarang Tuhan. Dan mas Nur itu > > benar sekali bahwa Allah itu Maha Pengasih dan Maha Baik. Tapi ingat > > mas Nur, Allah itu Maha Adil. Dialah sang Adil. Semua kesalahan harus > > diberikan hukuman yang setimpal. Kalau Allah mengampuni Adam dan Hawa > > tanpa memberikan hukuman maka Dia tidak adil dan ini berarti Allah > > mengingkari dirinya sendiri. Ini tidak bisa terjadi. Karenanya Adam > > dan Hawa diusir, dan akibat dari kesalahan (dosa) mereka adalah > > kematian.Mati secara spiritual (terputus hubungannya dengan Allah) dan > > mati secara fisik. Ini menurut Alkitab mas Nur. > > Bagaimana menurut Al-Quran .... sepertinya sama bukan ? > > > > ---> Kalaulah Allah itu Maha Adil, tidakkah pembuangan Adam dari Syurga sudah cukup sebagai hukuman? (Adam mesti bekerja keras di dunia tidak lagi semuanya disediakan seperti di Surga). Jika saja ibu kita memarahi kita karena memanjat pohon mangga ketika kecil dan kita mohon ampun akankah beliau masih marah dengan kita sehingga kita dewasa dan mati atau bahkan dengan cucu dan cicitnya? Ini baru ibu kita, sumber kasih yang diberikan dari Allah, belum lagi sumber kasih itu sendiri, Allah. Disini saya ingin anda membandingkannya dengan konsep Original Sin. Apakah masih Maha Adil jika kita yang tidak tahu apa-apa ikut menanggung dosa itu. Tidak saja pendosa itu sudah diberikan hukuman (Allah Maha Adil) bahkan juga sudah dimaafkan (Allah Maha Pengasih) karena itu tidak perlu kita menanggung dosa yang tidak kita lakukan (Allah Maha Adil). > > Dibuangnya Adam dari Syurga itu adalah konsekuensi dari dosanya. Allah > itu Maha Suci. Sesuatu yang tidak suci tidak bisa bersatu dengan Dia. > Hukuman dari dosa adalah kematian manusia. Hukuman ini harus > dijatuhkan karena Allah maha Adil. Allah adalah Adil itu sendiri. > Tapi, dilain sisi ... Allah itu Maha Pengasih. Dia ingin mengampuni > manusia. Dia ingin manusia tetap hidup dan bersatu kembali dengan- Nya. > > Saya melihat disini ... ada masalah ... antara ADIL dan KASIH. > Dan saya belum melihat pemecahan yang logical dari pembeberan di > http://www.answering-christianity.com/que6.htm > > --> Sebab konsepnya saja sudah lain, Islam tidak mengenal original sin, karena setiap manusia bertanggung jawab sendiri langsung kepada Tuhan akan perbuatannya di dunia. Jadi, kalau anda berfikir dalam kerangka original sin tentu anda tidak bisa memahami bagaimana manusia mencapai keharmonian dengan Tuhan dalam kerangka ISLAM. Baiklah, saya akan coba menerangkan kepada anda, saya tidak tahu jika ini ada dalil-dalilnya tapi saya rasa saya juga tidak salah, begini ISLAM dalam kata Arabnya (huruf Arab tidak ada vowel) berarti juga SALAM=damai, juga ASLAM=berserah diri(submit bukan surrender) <- semoga tidak salah ttg kata Arabnya ttg berserah diri, jadi orang MUSLIM adalah orang yang berserah diri secara damai kepada siapa? kepada Allah dan rasulNya yang menyebarkan agamaNYA. Jika orang mengucapkan "Saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah RasulNya" orang itu sudah muslim, ini adalah kalimat sahadat, dengan ucapan ini saja orang itu sudah masuk Islam. Lalu > bagaimana menemukan damai itu sendiri, namanya saja damai tapi apa? Satu hal yang paling penting dalam ISLAM adalah kitab sucinya, Al-Qur'an, bagi orang-orang Arab terdahulu yang tidak berpendidikan, gaya penulisan Al-Qur'an melebihi kehebatan puisi-puisi mereka, bagi mereka yang sangat bersusah payah dan menghargai syair, ini merupakan mukjizat, apalagi keluar dari seorang Muhammad yang buta huruf, jadi mereka bilang Muhammad gila atau Muhammad kesurupan setan (Astagfirullah). Ada juga beberapa nubuat-nubuat yang dibuat zaman itu terbukti, jadi mereka menemukan DAMAI dalam ISLAM setelah tahu kitab yang mereka imani itu hebat, nubuat-nubuat Muhammad tak pernah salah, dan ajaran Muhammad membawa kebebasan bagi mereka.Jadi dengan berserah diri dengan ajaran Rasul, para pengikut ini menemukan damai. Mereka berlomba-lomba mengikuti ajarannya. Bagaimana dengan kita yang hidup di alam kemoderenan dan tidak dapat menghargai keindahan bahasa Arab, apa bisa kita menemukan kedamaian? Ya, > bahkan lebih mudah daripada mereka jika saja kita membuka hati kita terhadap kebenaran, jadi apa mukjizat Muhammad yang masih kita bisa harapkan untuk zaman sekarang? Kita sekarang sudah hidup di alam rasionalisme, dimana manusia dituntut untuk menggunakan akalnya dan sudah dididik demiian dari sekolah, bahkan kebanyakan manusia zaman sekarang sudah bisa membaca dan menulis, kemampuan ini bukan hanya dimiliki kalangan elit seperti zaman dulu. Jadi apa mukjizatnya? Mukjizatnya adalah setiap penemuan yang ada dan sudah disahkan tidak ada yang bertentangan dengan Al-Qur'an, karena Allah sudah berfirman dalam Al-Qur'an " tidakkah mereka perhatikan bahwa kalau Al-Qur'an ini datangnya tidak dari Allah akan banyak kesalahan?" dan juga "Berikan buktimu jika kau benar". Dan ini memang benar. Yang jadi pertanyaannya, bagaimana seorang buta huruf, dari padang pasir Arabia, yang tanahnya tidak pernah dijajah oleh siapa-siapa(bersih dari peradaban asing dan kalau kita lihat peta kuno, bangsa > asing selalu melewatkan Arabia untuk dijajah) tahu tentang embriologi, astronomi, dan lain sebagainya, jika saja ini semua sangkaan-sangkaan Muhammad, bagaimana bisa dia betul 100% dalam setiap kesempatan? Berapa kemungkinannya bagi anda yang sangat paham matematika? Dan ini jika anda mengeahuinya, memberikan DAMAI di hati anda, mengetahui iman anda saling beriringan dengan akal anda. Dan, ditambah lagi, Muhammad tidak pernah mengklaim bahwa ajarannya baru, dia mengklaim ajarannya lah yang paling awal dan ini sudah dipraktekkan manusia bergenerasi-generasi (setiap kaum ada ajaran monotheismenya walau sudah samar-samar bahkan Hindu pun percaya kepada Tuhan yang satu). Siapakah pembawa ajaran yang pernah membuat klaim sedemikian rupa? Ini juga membuat DAMAI dihati bahwa ISLAM bukan agama baru, lalu bagaimana Qur'an bisa jadi dalam bentuknya sekarang, ternyata tidak ada perubahan sedikit pun karena ribuan orang dari dulu hiingga sekarang masih menghafalnya, mengharapkan pahala darinya. > Dan ini, memberikan SALAM. Jadi itulah ISLAM. Bagaimana hubungannya dengan Original Sin? Dalam Islam tidak ada itu Original Sin, karena dosa bapak bukan anak yang menanggung, Adam sudah diampuni oleh Allah dan juga diberi hukuman. Kita diberikan akal dan hati nurani untuk membedakan yang salah dengan yang benar. Dan kita juga diberi bmbingan dengan diutusnya nabi-nabi, tetapi karena godaan Setan dan peredaran zaman, banyak ajaran itu sudah tidak murni lagi dari Tuhan. > > > Yang saya pahami adalah > > Conclusion: > Every little atom of good and evil an individual makes in life will be > recorded for him, and he shall see it in the Day of Judgement. Allah > Almighty will then make His ultimate decision for that person on > whether he shall go to hell or to heaven. > > Seperti yang tertulis di http://www.answering- christianity.com/que12.htm. > > Benar begitu kan yah ? > > -->Betul. Setiap orang bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. Pembunuh mesti bertanggung jawab dengan dosa membunuhnya, bukan anaknya atau siapapun juga. > > > --> Tapi anda harus ingat, rm_danardono sendiri tidak beitu jelas akan ayat ini, dia percaya bahwa dunia yang dimaksud adalah dunia, jadi anggapan anda sendiri salah. > > yah .. saya tidak tahu pemikiran rm_danardono ... maaf kalau salah. > > > ---> Kalau anda berbicara tentang gereja purba dan sebagainya, tahukah anda bahwa orang-orang Kristen pada awalnya hanyalah sekte dari agama Yahudi, mereka bersembahyang di synagogue (tempat beribadah orang Yahudi) karena itu kepercayaannya pun sama dengan orang Yahudi, kemudian datanglah Paul, sehingga timbul agama baru. > http://www.answering-christianity.com/early_christians.htm > > Tapi mas Nur, Paul mengkonfirmasi ajaran Gospel yang dia sebarkan, > apakah sama dengan yang di ajarkan oleh orang-orang Kristen di > Jerusalem. Walhasil, ajarannya sama !! > So, yang diajar Paul bukan agama baru kok. Paul ditugaskan Tuhan untuk > menyebarkan agama ke orang-orang Gentile (non-Yahudi). > > --> Paul sendiri tidak pernah bertemu dengan Jesus, Paul sendiri membatalkan beberapa tradisi Yahudi yang Jesus sendiri melakukannya, seperti bersunat. Dan, apakah Yesus pernah menyuruh Paul demikian? Ingatlah ajaran Paul ini disahkan setelah 300 tahun Yesus dilahirkan setelah banyak pertentangan-pertentangan dan mereka hanya memilih gospel-gospel yang sesuai dengan iman mereka saja. Lihatlah di artikel, http://www.answering-christianity.com/early_christians.htm http://www.answering-christianity.com/hebrews5_7.htm > > > > Tentang sejarah BIBLE sendiri memang banyak penulisnya, dan penulisnya tidak jelas, ini menyebabkan Al-Kitab seperti dongeng, cerita itu mungkin terjadi, tapi sudah banyak penambahan dan juga pengurangan, karena gaya penulisannya pun banyak yang bukan > < .. cut ...> > > > Apa yang meyakinkan anda bahwa Tritunggal itu bukan penambahan para penulis? http://www.answering-christianity.com/1john5_7.htm > > Wah .. ini pengalaman pribadi sebagai seorang Kristen mas Nur, yang > membuat saya yakin ttg Tritunggal. Terus terang ... saya itu belum > pernah menemukan kata Tritunggal di dalam Bible. > > Setidaknya saya juga sudah search kata "Trinity" di > http://bible.gospelcom.net/ ... > dan gak ketemu tuh. > --> Karena itu dibuat oleh Paul demi memuaskan orang Gentile yang akan didakwahkannya itu, lihatlah kenapa tanggal lahir Yesus adalah 25 Desember. Kalau dia berani merubah tradisi yang dilakukan Yesus apa yang menghentikan dia untuk membuat inovasi-inovasi baru dalam agama? Lagipula, kenapa trinity ini tidak diajarkan oleh nabi-nabi dahulu, aneh kan? anda sendiri bahkan tidak menemukan triniti dalam BIBLE. Dan, pengalaman pribadi itu sangat subjektif, membuat anda anti dengan kebenaran yang diluar, ini yang disebut blind faith. > > > > --> Kurban bukanlah untuk menebus dosa, umat Islam melakukan ini karena mengingat pengorbanan Nabi Ibrahim dan keteguhan iman Ismail demi ujian Allah, Nabi Ibrahim disuruh menyembelih anaknya dikarenakan mimpi-mimpi yang datang kepadanya berturut-turut yaitu untuk menyembelih anaknya, ketika Ismail diberitahu, Ayah, saya rela, begitulah kira-kira, disini Ibrahim diuji oleh Allah karena dia terlalu sayang dengan anak tunggalnya itu, ketika itu Ishaq belum lahir. Disitulah simbol Kurban, lebih sayang kepada dunia ini (anak, dsb) ataukah lebih sayang Tuhan. Dan, ini dilakukan setiap tahun bagi mereka yang mampu (karena membeli kambing, lembu itu memerlukan uang yang tidak sedikit) untuk dibagikan kepada fakir-miskin, dan golongan yang berhak menerimanya. Jadi, sama sekali bukan untuk menebus dosa, lagipun untuk apa Allah merasa puas dengan darah? bukankah dia yang memiliki Alam Semesta ini? bukankah dia yg Maha Menciptakan? Ini seperti menyogok orang kaya dengan duit recehan. > > I see. > > > Mungkin ada baiknya mas Nur menceritakan juga tentang teologia/ajaran > > inti yang mas Nur percayai agar kita lebih berdiskusi lebih enak. > > Menurut sepengetahuan saya, Islam itu juga ada banyak > > aliran/penghayatan keagamaannya. Kemungkinan besar, aliran yang > > menyebar di Indonesia adalah tasawwuf yang disebarkan Wali Sanga. > > > > --> teologia/ ajaran inti yang saya percayai adalah Islam yang dipercayai oleh semua orang Islam, walau bagimana pun ada perbedaan pendapat dengan hadits dimana kini ada Sunni (4 aliran pemikiran, mazhab) dan Syiah yang semua bermula dari pemaknaan Hadits Nabi bukan karena perselisihan akan iman kepada Tuhan, Nabi dan Al-Qur'an. Saya hanya mempercayai Hadits dengan syarat hadits itu tidak bertentangan dengan Al-Qur'an karena tidak ada yang bisa menandingi Al-Qur'an. Jika saja semua muslim mampu berdiskusi dan tidak terlalu membabi- buta kepada hadits tidak akan ada perpecahan antara Sunni dan Syiah seperti sekarang, lagipula pada abad ke 14/ 13, yang kini negara syiah, dahulunya adalah Sunni.(Iran) karena raja tertentu lebih condong kepada Syiah maka dia mempromosikan Syiah kepada rakyatnya. Terlebih, lagi Nabi tidak mengajarkna kita untuk menjadi Sunni atau Syiah tetapi hanya Islam. Tentang tasawwuf saya tidak tahu banyak tapi ada juga efek buruk dari tasawuf yang berlebihan seperti > > menyangkal dunia ini, dsb. Dan saya secara pribadi kurang tertarik. Jadi, silakan tanya kepada yang lebih tahu soal tasawwuf ini, karena tasawwuf bukan bagian dari keimanan ISLAM. > > I see ... > > > Apa pun hasil diskusi kita nanti, ada "Kabar Baik" yang saya ingin > > sampaikan, yaitu bila sampai menjelang ajal, mas Nur masih belum yakin > > akan lulus "ujian" (timbangan mas Nur akan lebih besar pahalanya > > ketimbang dosanya), ada satu nama yang bisa meluluskan mas Nur, yaitu: > > "Yesus". > > > > --> Kenapa begitu? Apa kata Yesus? > > coba lihat John 3:16. That is our "Good News", our Gospel. > > --> I see, tapi nanti kita bicarakan lagi. > > Salam, > > -- > Fidens Felix Simanjuntak > Master Course Student > VLSI Design Lab. > Graduate School of Information Science and Technology > Osaka University, Japan > Private URL: http://www.visiac.com > Bussiness URL: http://www.petanigroup.com > > > > ********************************************************************** ***** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi- india.uni.cc > ********************************************************************** ***** > ______________________________________________________________________ ____ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] > 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] > 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] > 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > > > --------------------------------- > Do you Yahoo!? > vote.yahoo.com - Register online to vote today! > > [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar. Now with Pop-Up Blocker. Get it for free! http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/