Mungkin makalah ini dapat sedikit menjelaskan posisi Kristen bagi 
saudara2 umat Islam.

salam

RMD Hadinoto

MENJELASKAN KETU(H)ANAN YESUS KRISTUS DALAM DIALOG KRISTIAN-ISLAM

  
Neum Yahwe ladonay, Syev liyaminiy. "Firman TUHAN kepada Tu(h)
anku:Duduklah di sebelah kanan-Ku." (Mazmur 110: 1).
Rabbi Yodan berkata atas nama Rabbi Ahan Bar Haninan,
"Yang Mahaesa (TUHAN) akan menempatkan Raja Messiah duduk di sebelah 
kanan-Nya" 

(Yakut Shimoni Tehilim 110).[1]

 

Salah satu "batu sandungan" dan salah-pahaman dalam dialog teologis 
Kristian-Islam adalah masalah Ketu(h)anan Yesus. Mengapa seorang Nabi 
dipertuhan? Padahal sudah ditegaskan bahwa "Tidak ada Tuhan selain 
Allah". Begitu biasanya ungkapan Laa ilaha ilallah biasanya 
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Konkretnya, dalam bahasa 
Indonesia biasanya umat Islam tidak membedakan istilah Arab ilah 
(Inggeris: God) dan Rabb (Inggeris: Lord). Keduanya 
diterjemahkan "Tuhan". Bahkan, pada umumnya dalam bahasa Indonesia 
lebih dikenal istilah Ketuhanan untuk kata Inggris "Godhead" 
(bandingkan: "Ketuhanan Yang Mahaesa") ketimbang istilah "Keilahian" 
(Arab: Lahutiyah).

Penyamarataan itu sumber salah faham. Sebab dalam Kristian cukup 
dibedakan makna keilahian dan ketuhanan dalam kaitannya dengan 
perbincangan tentang keesaan Allah dalam Kristus. Maksudnya, 
sebutan "Tuhan Yesus" sama sekali tidak bertujuan mengadakan ilah 
selain Allah, atau menyejajarkan kemanusiaan Yesus dengan Allah. 
Yesus disebut Tuhan dalam makna Rabb (Gusti, Penguasa) karena Allah 
telah melimpahkan kuasa-Nya di langit dan di bumi bacalah Matius 
28:20; Kisah Para Rasul 2:38; Filipi 2:11).


IDRIES SHAH : MEMAHAMI "BAHASA AGAMA" LAIN

Mengingat istilah-istilah keagamaan dalam bahasa Indonesia banyak 
berasal dari bahasa Arab, cukup relevan kiranya kita semak pemikiran 
Idries Shah dalam The Elephant in the Dark.[2] Penulis Sufi ini 
menekankan pentingnya penggunaan bahasa Arab bersama-sama di 
lingkungan Kristian dan Islam, untuk terciptanya saling pengertian. 
Mencontohkan salah satu kendala dialog teologis Kristian-Islam, 
Idries Shah mengutip daripada Geoffrey Parrinder, dalam bukunya Jesus 
in the Qu'ran, (3) yang mengingatkan pembaca bahasa Inggeris mengenai 
makna Ketuhanan Yesus (the Lordship of Jesus).

Yesus diberi gelar Lord sebagai gelar penghormatan. Dalam bahasa Arab 
ditemukan paralelnya as-Sayid (Gusti, Pangeran) - suatu gelar yang 
juga ditetapkan bagi Nabi Muhammad (Sayidina Muhammad). Karena itu, 
dengan tanpa masalah, M. Kamel Husayn dalam bukunya City of Wrong 
(buku aslinya ditulis dalam bahasa Arab, Qaryah dhalimah), yang 
menelaah kota suci Yerusalem pada hari Jumaat kudus (penyaliban 
Kristus) dari sudut pandang seorang Muslim, gelarkan Isa Sayid al-
Masih (the Lord Christ) digunakan secara teratur.

Patut diperhatikan bahwa kendati penerapan gelar as-Sayid itu bagi 
Yesus ataupun Muhammad dapat diperbandingkan tetapi tidak sepenuhnya 
dapat dipersamakan. Maksudnya adalah alasan teologis di belakang 
penerapan gelar yang sama tersebut. Patut diketahui bahwa dalam 
Alkitab bahasa Arab baik sebutan ar-Rabb maupun as-Sayid muncul 
sebagai terjemahan nama-nama Allah Yhwh (TUHAN) dan Adonay (Tuhan). 
(4)

Karena itu, Idries Shah juga menekankan perlunya "pengelompokan-
pengelompokan arti dalam bahasa Arab bagi orang Arab Kristian dan 
Arab Muslim, serta mereka yang berbahasa Arab merupakan bagian-bagian 
warisan bersama mereka". (5)

Seperti dikemukakan di atas, iman Kristiani membedakan antara makna 
keilahian Yesus (the Divine/Godhead of Jesus) dan ketuhanan Yesus 
(the Lordship of Jesus). Keilahian Yesus menunjukkan Firman Allah 
yang kana hadza qadiman 'indallah (kekal bersma Allah) dan selalu 
melekat (qai'mah) dalam Dzat-Nya (Yohanes 1:1-3). Sebanding dengan 
penghayatan teologi Islam mengenai Alquran sebagai Kalam nafsiy 
(Sabda yang kekal). Meskipun demikian, keilahian Firman Allah dalam 
iman Kristian tetap dibedakan dan tidak dicampurkan dengan wujud 
nuzul Yesus sebagai manusia.


LATAR BELAKANG PENGHAYATAN YAHUDI

Untuk lebih jelasnya, kita dapat melacak latar belakang teologinya 
dari penghayatan Yudaisme tentang Allah da Messiah-Nya yang akan 
datang. Dalam pengharapan mesianik Yahudi, salah satu gelar Messiah 
akan datang adalah Adonay, "Tu(h)an". Sebagaimana disebutkan dalam 
Mazmur 110:1 yang berbunyi: 

"Neum Yhwh ladonay, Syav le yaminiy." 

Yakni : "Firman Yahwe (TUHAN) kepada Adonay (Tuanku), "Duduk-lah di 
sebelah kanan-Ku."

Menghubungkan Mazmur 110 dengan Messiah tidak hanya tradisi Kristian, 
tetapi sudah diawali lebih dulu oleh tulisan-tulisan para rabbi 
(ulamak Yahudi) sebelum zaman Kristian ataupun zaman sesudahnya. 
Misalnya, seperti ungkapan Rabbi Yodan yang mengajar atas nama rabbi 
Ahan bar Haninan, bahwa Yahwe sendiri yang memanggil Messiah sebagai 
Adonay dan akan menempatkan Messiah di sebelah kanan-Nya.

Tafsiran ini selain dijumpai Yalkut Shimoni (Tehilim 110), tercatat 
juga dalam Nedarim 32b dan Sanhedrin 108b. (6) Pemahaman Yahudi 
inilah yang melatarbelakangi khotbah Petrus dalam Kisah Para Rasul 
2:36 bahwa Allah sendirilah yang telah menjadikan Yesus sebagai Tuhan 
dan Kristus. Sekali lagi, Tuhan di sini bukan dalam makna ilah selain 
Allah, melainkan sebagai rabbi (Penguasa) sesuai dengan pengharapan 
Yahudi.

Bagaimanakah makna lebih lanjut gelar Adonay bagi Messiah tersebut? 
Tradisi Yahudi tidak berani mengeja Nama Diri (ismu dzat, "proper 
name") Allah dalam bahasa Ibrani: yhwh (bacaan akademis yang 
diusulkan: Yahwe). Sebagai gantinya, mereka tetap membiarkan empat 
huruf suci itu dalam Taurat dengan membacanya ha-Syem (Sang Nama) 
atau Adonay (Yunani: Kyrios; Arami: Mara; Arab: Rabb atau Inggeris" 
Lord).

Pada akhirnya Allah sendiri memberikan gelar itu kepada Yesus sebagai 
messiah, Firman-Nya sendiri yang nuzul ke dunia. Karena itu Yesus 
telah bersabda: 

"Segala kuasa di surga maupun di bumi telah dilimpahkan kepada-Ku" 
(Matius 28:20). 

Makna pelimpahan kekuasaan dalam Matius 29:20 ini, sekalipun tidak 
persis sama, sejajar dengan ungkapan Alquran: Al-Masih 'Isa bnu 
Maryama wajihan di al-dunya wa al-akhirah (Q.s. ali Imran 3:45, "al-
Masih 'Isa putra Maryam yang terkemuka di dunia dan di akhirat"). 
Nah, penerapan gelar Adonay bagi Sang Messiah berarti melalui Messiah-
Nya Allah menyatakan keTu(h)anan-Nya. Dalam makna itulah, Yesus bi-
idzinillah (dengan izin Allah) bergelar "Tu (h)an (Rabbi) dan Mesiah 
(al-Masih)" (Kisah Para Rasul 2:11).

Gelar yang menurut harapan mesianik Yahudi akan diterapkan bagi Raja 
Messiah ini juga berhubungan erat dengan ungkapan "duduk di sebelah 
kanan Allah". Mengapa? Ungkapan simbolik ini muncul dalam kaitan 
dengan pola bangunan Bait Suci (Ibrani: Beyt hammiqdash, Arab: "Bayt 
al-Maqdis") di mana istana raja-raja keturunan Raja Daud berada di 
sebelah selatan ruang Mahakudus (devir) Bait Allah yang menghadap ke 
timur. Ini berarti istana Daud berada "di sebelah kanan" ruang 
mahakudus yang melambangkan kehadiran Allah. Jadi, firman "syev 
liyaminiy" (duduklah di sebelah kanan-Ku) bermakna bahwa kekuasaan 
yang diberikan kepada Raja Messiah itu kekal selama-lamanya. 
Maksudnya, Allah menghendaki takhta raja Messiah itu kekal selamanya.


TIADA ILAH/SEMBAHAN (GOD) SELAIN ALLAH DAN

TIADA TUHAN (LORD) SELAIN KRISTUS

Dalam bukunya Ar-Radd al-Jamil li-ilahiyat 'Isa bi-syarih al-Injil, 
imam al-Ghazali setuju bahwa 1 Korintus 8:4 - 6 sebagai salah satu 
bukti Injili tentang keesaan Allah. Tafsirannya saja yang mungkin 
berbeda dengan iman Kristian.

Dalam sebuah terjemahan bahasa Arab, 1 Korintus 8:4 yang dalam bahasa 
Yunani diawali ungkapan: ada huruf Yunani : 

oudeis theos eteros ei me eis

diterjemahkan "Laa ilaha ilallah" yaitu "Tidak ada ilah (atau 
sembahan) selain Allah". 

Selanjutnya, menjelaskan ayat 6a yang menegaskan: 

"faainna lana ilahan wahidan huwallah" (maka bagi kami hanya ada satu 
ilah/sembahan yaitu Allah) (7) 

- kita setuju dengan komentar al-Ghazali mengenai konsekuensi ayat 
ini bahwa kita harus menghapuskan selain-Nya untuk memilki sifat 
keilahian. (8) Ini adalah konsekuensi dari tawhid al-uluhiya. Hanya 
kepada Allah semata-mata seorang menyembah dan tidak mempersekutukan-
Nya dengan yang lain.

Selanjutnya, 1 Korintus 8:6b menegaskan prinsip yang dapat 
dibandingkan dengan ajaran Islam tawhid al-rububiyah. Maksudnya, 
penegasan bahwa Allah adalah satu-satunya rabb al-'a-alamin 
(Tuhan/Penguasa alam semesta). Perbedaannya, dalam Kristian gelar 
kedua (rabb) ini ditetapkan kepada Yesus. "Wa lana rabbu wahidun wa 
huwa Yasu' al-Masih alladzi bihi kana kullu sya'in" (Dan bagi kita 
hanya ada satu rabb/Tuhan, yaitu Yesus Kristus, yang melalui-Nya 
segala sesuatu diciptakan). Mengapa? Ungkapan "melalui-Nya segala 
sesuatu telah diciptakan", menunjuk kepada Firman Allah yang kekal 
bersama Dzat Allah (Yohanes 1:3). Dan Firman Allah itu telah menjadi 
manusia.

Dalam kemanusiaan-Nya itu Yesus menjalankan tugas Ilahi sebagai 
Messiah, kepada siapa Allah telah menyerahkan "segala kuasa di surga 
dan di bumi". Dengan demikian, jelas bahwa dengan ajaran Ketu(h)anan 
Yesus itu umat Kristian tidak bermaksud mengadakan Tuhan selain Allah 
(arbabun min dunillah). Sebab sekali lagi seperti ditegaskan Filipi 
2;11, Kristus adalah "ar Rabbu tamjidu lil-lah" (Tuhan/Rabb bagi 
kemuliaan Allah).


MAKNA GANDA GELAR TU(H)AN: MASALAH BAHASA

Masalah yang terakhir adalah soal salah paham dalam bahasa. Oleh 
karena bahasa Indonesia/Melayu tidak mengenal satu kata bermakna 
ganda, seperti istilah Adonay, Mara, Kyrios, Rabb, Lord atau 
Gusti/Pangiran. Karena itu, dalam penulisan-penulisan makalah di 
beberapa forum Islam, saya menaruh 2 tanda kurung di antara huruf (h) 
pada kata Tuhan sehingga saya sering disalahpahami, seolah-olah 
meragukan ketuhanan Yesus. Padahal sama sekali bukan itu maksud saya.

Untuk itulah saya perlu menjelaskan di sini. Seperti sudah saya 
singgung bahwa kata Tuhan dalam bahasa Indonesia pada umumnya lebih 
paralel dengan God, Ilah, Deus, Theos. Nah, seorang non-Kristian 
tidak mungkin bisa memahami ungkapan dalam bahasa Indonesia 
bahwa "Tuhan telah mati" karena latar belakang tersebut. Padahal, 
seorang Kristian bisa menerapkan hal itu pada bahasa-bahasa lain yang 
paralel: Adonay, Lord atau Gusti, yang mengandung makna Tuan ataupun 
Tuhan.

Ungkapan "Tuhan sudah mati" bagi pemakai bahasa Indonesia pada 
umumnya sama saja maknanya bila orang Kristian mengatakan "Allah 
sudah mati". Padahal kematian Yesus itu sama sekali tidak menyentuh 
keilahian-Nya sebagai Firman dan Kalam Allah.

Rasul Petrus menyaksikan bahwa Yesus "telah dibunuh dalam keadaan-Nya 
sebagai manusia" (1 Petrus 3:18). Padahal dalam diri Kristus, 
sekalipun telah dipersatukan kodrat ilahi dan kodrat insani 
sekaligus - menjadi "satu pribadi" (rumus Kalsedonia) atau "satu 
kodrat ganda" (rumus non-Kalsedonia) - Firman Allah dan kemanusiaan-
Nya "tidak berbaur dan tidak berubah". Jadi, kematian tubuh yang 
dikenakan oleh Firman Allah itu sama sekali tidak menyentuh keilahian-
Nya yang kekal.

Meskipun demikian, Allah yang kita sembah bukan ilah yang bersifat 
impalpabilitas (tidak mudah dijangkau dengan pikiran), laksana dewa-
dewa Yunani yang diam, dingin dan apatis (tanpa rasa). Antara 
kemanusiaan dan keilahian-Nya sebagai Firman Allah juga "tidak 
terbagi dan tidak terpisah". Maksudnya, sekalipun Firman Allah sama 
sekali tidak merasakan atau dapat disentuh oleh maut, tetapi dengan 
kematian tubuh insani Yesus itu Allah turut "berbela rasa" dengan 
umat-Nya. Ibarat bendera Kerajaan yang merupakan kebangaan seorang 
raja. Ketika bendera itu diinjak-injak oleh pasukan musuhnya, hati 
raja terasa tercabik-cabik meskipun tubuhnya sama sekali tidak 
terluka.

Jadi, sekalipun Allah tidak dapat mati, dalam kasih-Nya Dia 
tetap "turut merasakan" kematian Yesus, Putra-Nya. 

"Quddusu anta, yaa Ghayr al-maati", 

demikian bunyi sebuah kidung berbahasa Arab yang lazim dinyanyikan di 
Gereja Ortodoks Syria dan masih dilafazkan hari ini: 

"Ya man shulibta 'ana irhamna". (9) 

Yang bermaksud :

"Kuduslah Engkau, Wahai Firman Allah yang tidak Berkematian, yang 
disalibkan bagi kami, kasihanilah kami."

Rujukan dan Referensi-referensi

Makalah ini diterbitkan dengan izin Saudara mas Bambang Noorsena dan 
disertakan penghargaan kepada beliau.

Risto Santala, The Messiah in the Old Testament in the light of 
Rabbinical Writing (Jerusalem: Karen Ahvah Meshiht, 1992), hlm. 125. 
Idries Shah, Meraba Gajah dalam Gelap: Sebuah Upaya Dialog Kristian 
Islam, Jakarta: Pustaka Grafiti Press. 1986), hlm. 42. 
Geoffrey Parrinder, Jesus in The Quran (New York: Oxford University 
Press, 1977), hlm. 33- 34. 
Apabila nama yhwh muncul berdiri sendiri (dibaca: Adonay) dalam 
bahasa Arab diterjemahkan ar-Rabb (dengan kata sandang Al), tetapi 
apabila kedua kata muncul bersamaan: Yhwh Adonay diterjemahkan Ar-
Rabb as-Sayid (Hab. 1:19). 
Idries Shah, Loc. Cit. 
Risto Santala, Loc. Cit. 
Imam al-Ghazali, Ar-Radd al-Jamil li-Ilahiyat 'Isa di-syarih al-Injil 
(Kaherah: Dar al-Hidayah, 1986). Teks yang dikutip ini bukan 
terjemahan harfiah, dalam edisi Beirut, 1992; Faalana ilahun wahidun 
wa huwa al-Ab" (Bagi kita hanya ada satu ilah yaitu Bapa). 
Al-Ghazali, Loc. Cit. 
Mar Jurjius Yuhanna Ibrahim (ed), Shalu li-ajlina: Khidmat al-Quddus 
wa Shalawat Syatta (Halab/Allepo: Dar al-Raha lil Nasyir, 1993), hlm. 
42.
 





--- In [EMAIL PROTECTED], RG Nur Rahmat <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> 
> 
> Fidens Simanjuntak <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Maaf ... terus terang saya buta tentang Al-Quran ... tapi apa mas 
Nur
> > bisa menjelaskan .. apa sih yang disampaikan oleh nabi-nabi 
terdahulu
> > menurut versi Al-Quran. Dalam prediksi saya, isinya seharusnya 
sama
> > dengan apa yang disampaikan oleh Perjanjian Lama.
> > ==> Baiklah, Apa itu Islam? Dan apa yang muslim percayai dan 
imani? Apa itu konsep iman dalam Islam?
> > 
> > ISLAM secara garis besarnya:
> 
> < .... cut .... >
> 
> Apa mas Nur tidak punya jawaban yang berdasarkan pemahaman mas Nur 
sendiri ??
> Mengapa semua diambil dari website ?? Terutama
> www.answering-christianity.com ...
> Apakah mas Nur sudah membuktikan sendiri, bahwa isi dari
> website-website itu adalah benar ?? Ataukah mas Nur percaya isi
> website itu karena semuanya mensupport apa yang mas Nur percayai dan
> karena website itu dibuat oleh orang yang seiman dengan mas Nur ??
> 
> --> Begini, karena saya mesti menjelaskan saya tentang ISLAM, saya 
mesti bersikap hati-hati, dalam arti saya jangan sampai lupa 
menyampaikan sesuatu atau kurang atau bahkan tidak ada sama sekali 
dalam ISLAM, bukan berati saya tidak mengimani apa yang saya katakan, 
tetapi, saya sangat akan menyesal kalau saya terlanjur menulis yang 
jika akhirnya tidak bisa dibuktikan dalam agama saya (saya menipu 
padahal saya tidak bermaksud begitu), apalagi pendidikan saya 
bukanlah berlatar belakangkan agama. Contoh kecilnya begini, saya 
pernah menulis tentang For He loveth the world He sacrifice His Only 
Son, nah, ternyata anda ada ayatnya yang lebih lengkap disertai 
dengan sumbernya, bahkan anda punya argumen tersendiri dengan 
kata "world" itu, nah, itulah yang akan terjadi jika saya tidak 
menulis secara lengkap (samar-samar). Lagipula, yang saya tulis itu 
bukannya  saya tidak percayai karena apa yang ditulis oleh satu orang 
ISLAM tentang keimanan ISLAM akan sama diterima oleh orang ISLAM yang
>  lain, kalau saya tidak setuju akan saya beri ketidaksetujuan saya 
itu, kenapa saya pilih www.answering-islam.com, karena bahasanya 
mudah dipahami oleh orang awam dan juga isinya bukan hanya seperti 
artikel-artikel ISLAM kebanyakan, karena answering-islam.com adalah 
tentang comparative religion, jadi ada relevansinya dengan anda.
> 
> Dan bila mas Nur boleh mempercayai isi website-website terbuat,
> mengapa kami orang Kristen tidak boleh mempercayai apa yang ditulis
> oleh orang-orang yang seiman dengan kami dalam Alkitab ??
> 
> --> Silakan, tapi anda harus jujur, apakah betul itu yang anda 
percayai karena Kristen ada Katolik, Anglican, dsb, maksud saya 
mengutip adalah karena itulah yang saya percayai tanpa saya ingin 
menambah atau mengurangi bahkan mengelabui karena ketidaksempurnaan 
daya ingat saya. Apa jadinya jika saya menulis tentang sebuah ayat, 
lalu ayat tersebut salah bahkan tidak ada dalam Al-Kitab sendiri, ini 
akan membuat perdebatan kosong yang membuang energi.
> 
> Saya akan baca ini: http://www.answering-christianity.com/que6.htm
> 
> > Mas Nur betul sekali. Yang salah itu bukan karena makan buah. Tapi
> > karena melakukan sesuatu yang sudah dilarang Tuhan. Dan mas Nur 
itu
> > benar sekali bahwa Allah itu Maha Pengasih dan Maha Baik. Tapi 
ingat
> > mas Nur, Allah itu Maha Adil. Dialah sang Adil. Semua kesalahan 
harus
> > diberikan hukuman yang setimpal. Kalau Allah mengampuni Adam dan 
Hawa
> > tanpa memberikan hukuman maka Dia tidak adil dan ini berarti Allah
> > mengingkari dirinya sendiri. Ini tidak bisa terjadi. Karenanya 
Adam
> > dan Hawa diusir, dan akibat dari kesalahan (dosa) mereka adalah
> > kematian.Mati secara spiritual (terputus hubungannya dengan 
Allah) dan
> > mati secara fisik. Ini menurut Alkitab mas Nur.
> > Bagaimana menurut Al-Quran .... sepertinya sama bukan ?
> > 
> > ---> Kalaulah Allah itu Maha Adil, tidakkah pembuangan Adam dari 
Syurga sudah cukup sebagai hukuman? (Adam mesti bekerja keras di 
dunia tidak lagi semuanya disediakan seperti di Surga). Jika saja ibu 
kita memarahi kita karena memanjat pohon mangga ketika kecil dan kita 
mohon ampun akankah beliau masih marah dengan kita sehingga kita 
dewasa dan mati atau bahkan dengan cucu dan cicitnya? Ini baru ibu 
kita, sumber kasih yang diberikan dari Allah, belum lagi sumber kasih 
itu sendiri, Allah. Disini saya ingin anda membandingkannya dengan 
konsep Original Sin. Apakah masih Maha Adil jika kita yang tidak tahu 
apa-apa ikut menanggung dosa itu. Tidak saja pendosa itu sudah 
diberikan hukuman (Allah Maha Adil) bahkan juga sudah dimaafkan 
(Allah Maha Pengasih) karena itu tidak perlu kita menanggung dosa 
yang tidak kita lakukan (Allah Maha Adil).
> 
> Dibuangnya Adam dari Syurga itu adalah konsekuensi dari dosanya. 
Allah
> itu Maha Suci. Sesuatu yang tidak suci tidak bisa bersatu dengan 
Dia.
> Hukuman dari dosa adalah kematian manusia. Hukuman ini harus
> dijatuhkan karena Allah maha Adil. Allah adalah Adil itu sendiri.
> Tapi, dilain sisi ... Allah itu Maha Pengasih. Dia ingin mengampuni
> manusia. Dia ingin manusia tetap hidup dan bersatu kembali dengan-
Nya.
> 
> Saya melihat disini ... ada masalah ... antara ADIL dan KASIH. 
> Dan saya belum melihat pemecahan yang logical dari pembeberan di
> http://www.answering-christianity.com/que6.htm
> 
> --> Sebab konsepnya saja sudah lain, Islam tidak mengenal original 
sin, karena setiap manusia bertanggung jawab sendiri langsung kepada 
Tuhan akan perbuatannya di dunia. Jadi, kalau anda berfikir dalam 
kerangka original sin tentu anda tidak bisa memahami bagaimana 
manusia mencapai keharmonian dengan Tuhan dalam kerangka ISLAM. 
Baiklah, saya akan coba menerangkan kepada anda, saya tidak tahu jika 
ini ada dalil-dalilnya tapi saya rasa saya juga tidak salah, begini 
ISLAM dalam kata Arabnya (huruf Arab tidak ada vowel) berarti juga 
SALAM=damai, juga ASLAM=berserah diri(submit bukan surrender) <- 
semoga tidak salah ttg kata Arabnya ttg berserah diri, jadi orang 
MUSLIM adalah orang yang berserah diri secara damai kepada siapa? 
kepada Allah dan rasulNya yang menyebarkan agamaNYA. Jika orang 
mengucapkan "Saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad 
adalah RasulNya" orang itu sudah muslim, ini adalah kalimat sahadat, 
dengan ucapan ini saja orang itu sudah masuk Islam. Lalu
>  bagaimana menemukan damai itu sendiri, namanya saja damai tapi 
apa? Satu hal yang paling penting dalam ISLAM adalah kitab sucinya, 
Al-Qur'an, bagi orang-orang Arab terdahulu yang tidak berpendidikan, 
gaya penulisan Al-Qur'an melebihi kehebatan puisi-puisi mereka, bagi 
mereka yang sangat bersusah payah dan menghargai syair, ini merupakan 
mukjizat, apalagi keluar dari seorang Muhammad yang buta huruf, jadi 
mereka bilang Muhammad gila atau Muhammad kesurupan setan 
(Astagfirullah). Ada juga beberapa nubuat-nubuat yang dibuat zaman 
itu terbukti, jadi mereka menemukan DAMAI dalam ISLAM setelah tahu 
kitab yang mereka imani itu hebat, nubuat-nubuat Muhammad tak pernah 
salah, dan ajaran Muhammad membawa kebebasan bagi mereka.Jadi dengan 
berserah diri dengan ajaran Rasul, para pengikut ini menemukan damai. 
Mereka berlomba-lomba mengikuti ajarannya. Bagaimana dengan kita yang 
hidup di alam kemoderenan dan tidak dapat menghargai keindahan bahasa 
Arab, apa bisa kita menemukan kedamaian? Ya,
>  bahkan lebih mudah daripada mereka jika saja kita membuka hati 
kita terhadap kebenaran, jadi apa mukjizat Muhammad yang masih kita 
bisa harapkan untuk zaman sekarang? Kita sekarang sudah hidup di alam 
rasionalisme, dimana manusia dituntut untuk menggunakan akalnya dan 
sudah dididik demiian dari sekolah, bahkan kebanyakan manusia zaman 
sekarang sudah bisa membaca dan menulis, kemampuan ini bukan hanya 
dimiliki kalangan elit seperti zaman dulu. Jadi apa mukjizatnya? 
Mukjizatnya adalah setiap penemuan yang ada dan sudah disahkan tidak 
ada yang bertentangan dengan Al-Qur'an, karena Allah sudah berfirman 
dalam Al-Qur'an " tidakkah mereka perhatikan bahwa kalau Al-Qur'an 
ini datangnya tidak dari Allah akan banyak kesalahan?" dan 
juga "Berikan buktimu jika kau benar". Dan ini memang benar. Yang 
jadi pertanyaannya, bagaimana seorang buta huruf, dari padang pasir 
Arabia, yang tanahnya tidak pernah dijajah oleh siapa-siapa(bersih 
dari peradaban asing dan kalau kita lihat peta kuno, bangsa
>  asing selalu melewatkan Arabia untuk dijajah) tahu tentang 
embriologi, astronomi, dan lain sebagainya, jika saja ini semua 
sangkaan-sangkaan Muhammad, bagaimana bisa dia betul 100% dalam 
setiap kesempatan? Berapa kemungkinannya bagi anda yang sangat paham 
matematika? Dan ini jika anda mengeahuinya, memberikan DAMAI di hati 
anda, mengetahui iman anda saling beriringan dengan akal anda. Dan, 
ditambah lagi, Muhammad tidak pernah mengklaim bahwa ajarannya baru, 
dia mengklaim ajarannya lah yang paling awal dan ini sudah 
dipraktekkan manusia bergenerasi-generasi (setiap kaum ada ajaran 
monotheismenya walau sudah samar-samar bahkan Hindu pun percaya 
kepada Tuhan yang satu). Siapakah pembawa ajaran yang pernah membuat 
klaim sedemikian rupa? Ini juga membuat DAMAI dihati bahwa ISLAM 
bukan agama baru, lalu bagaimana Qur'an bisa jadi dalam bentuknya 
sekarang, ternyata tidak ada perubahan sedikit pun karena ribuan 
orang dari dulu hiingga sekarang masih menghafalnya, mengharapkan 
pahala darinya.
>  Dan ini, memberikan SALAM. Jadi itulah ISLAM. Bagaimana 
hubungannya dengan Original Sin? Dalam Islam tidak ada itu Original 
Sin, karena dosa bapak bukan anak yang menanggung, Adam sudah 
diampuni oleh Allah dan juga diberi hukuman. Kita diberikan akal dan 
hati nurani untuk membedakan yang salah dengan yang benar. Dan kita 
juga diberi bmbingan dengan diutusnya nabi-nabi, tetapi karena godaan 
Setan dan peredaran zaman, banyak ajaran itu sudah tidak murni lagi 
dari Tuhan.
> 
> 
> Yang saya pahami adalah
> 
> Conclusion:
> Every little atom of good and evil an individual makes in life will 
be
> recorded for him, and he shall see it in the Day of Judgement. Allah
> Almighty will then make His ultimate decision for that person on
> whether he shall go to hell or to heaven.
> 
> Seperti yang tertulis di http://www.answering-
christianity.com/que12.htm. 
> 
> Benar begitu kan yah ?
> 
> -->Betul. Setiap orang bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. 
Pembunuh mesti bertanggung jawab dengan dosa membunuhnya, bukan 
anaknya atau siapapun juga. 
> 
> > --> Tapi anda harus ingat, rm_danardono sendiri tidak beitu jelas 
akan ayat ini, dia percaya bahwa dunia yang dimaksud adalah dunia, 
jadi anggapan anda sendiri salah.
> 
> yah .. saya tidak tahu pemikiran rm_danardono ... maaf kalau salah.
> 
> > ---> Kalau anda berbicara tentang gereja purba dan sebagainya, 
tahukah anda bahwa orang-orang Kristen pada awalnya hanyalah sekte 
dari agama Yahudi, mereka bersembahyang di synagogue (tempat 
beribadah orang Yahudi) karena itu kepercayaannya pun sama dengan 
orang Yahudi, kemudian datanglah Paul, sehingga timbul agama baru. 
> http://www.answering-christianity.com/early_christians.htm
> 
> Tapi mas Nur, Paul mengkonfirmasi ajaran Gospel yang dia sebarkan,
> apakah sama dengan yang di ajarkan oleh orang-orang Kristen di
> Jerusalem. Walhasil, ajarannya sama !!
> So, yang diajar Paul bukan agama baru kok. Paul ditugaskan Tuhan 
untuk
> menyebarkan agama ke orang-orang Gentile (non-Yahudi).
> 
> --> Paul sendiri tidak pernah bertemu dengan Jesus, Paul sendiri 
membatalkan beberapa tradisi Yahudi yang Jesus sendiri melakukannya, 
seperti bersunat. Dan, apakah Yesus pernah menyuruh Paul demikian? 
Ingatlah ajaran Paul ini disahkan setelah 300 tahun Yesus dilahirkan 
setelah banyak pertentangan-pertentangan dan mereka hanya memilih 
gospel-gospel yang sesuai dengan iman mereka saja. Lihatlah di 
artikel, http://www.answering-christianity.com/early_christians.htm 
http://www.answering-christianity.com/hebrews5_7.htm 
> 
> 
> > Tentang sejarah BIBLE sendiri memang banyak penulisnya, dan 
penulisnya tidak jelas, ini menyebabkan Al-Kitab seperti dongeng, 
cerita itu mungkin terjadi, tapi sudah banyak penambahan dan juga 
pengurangan, karena gaya penulisannya pun banyak yang bukan 
> < .. cut ...> 
> 
> > Apa yang meyakinkan anda bahwa Tritunggal itu bukan penambahan 
para penulis? http://www.answering-christianity.com/1john5_7.htm
> 
> Wah .. ini pengalaman pribadi sebagai seorang Kristen mas Nur, yang
> membuat saya yakin ttg Tritunggal. Terus terang ... saya itu belum
> pernah menemukan kata Tritunggal di dalam Bible.
> 
> Setidaknya saya juga sudah search kata "Trinity" di
> http://bible.gospelcom.net/ ...
> dan gak ketemu tuh.
> --> Karena itu dibuat oleh Paul demi memuaskan orang Gentile yang 
akan didakwahkannya itu, lihatlah kenapa tanggal lahir Yesus adalah 
25 Desember. Kalau dia berani merubah tradisi yang dilakukan Yesus 
apa yang menghentikan dia untuk membuat inovasi-inovasi baru dalam 
agama? Lagipula, kenapa trinity ini tidak diajarkan oleh nabi-nabi 
dahulu, aneh kan? anda sendiri bahkan tidak menemukan triniti dalam 
BIBLE. Dan, pengalaman pribadi itu sangat subjektif, membuat anda 
anti dengan kebenaran yang diluar, ini yang disebut blind faith.
> 
> 
> > --> Kurban bukanlah untuk menebus dosa, umat Islam melakukan ini 
karena mengingat pengorbanan Nabi Ibrahim dan keteguhan iman Ismail 
demi ujian Allah, Nabi Ibrahim disuruh menyembelih anaknya 
dikarenakan mimpi-mimpi yang datang kepadanya berturut-turut yaitu 
untuk menyembelih anaknya, ketika Ismail diberitahu, Ayah, saya rela, 
begitulah kira-kira, disini Ibrahim diuji oleh Allah karena dia 
terlalu sayang dengan anak tunggalnya itu, ketika itu Ishaq belum 
lahir. Disitulah simbol Kurban, lebih sayang kepada dunia ini (anak, 
dsb) ataukah lebih sayang Tuhan. Dan, ini dilakukan setiap tahun bagi 
mereka yang mampu (karena membeli kambing, lembu itu memerlukan uang 
yang tidak sedikit) untuk dibagikan kepada fakir-miskin, dan golongan 
yang berhak menerimanya. Jadi, sama sekali bukan untuk menebus dosa, 
lagipun untuk apa Allah merasa puas dengan darah? bukankah dia yang 
memiliki Alam Semesta ini? bukankah dia yg Maha Menciptakan? Ini 
seperti menyogok orang kaya dengan duit recehan.
> 
> I see.
> 
> > Mungkin ada baiknya mas Nur menceritakan juga tentang 
teologia/ajaran
> > inti yang mas Nur percayai agar kita lebih berdiskusi lebih enak.
> > Menurut sepengetahuan saya, Islam itu juga ada banyak
> > aliran/penghayatan keagamaannya. Kemungkinan besar, aliran yang
> > menyebar di Indonesia adalah tasawwuf yang disebarkan Wali Sanga.
> > 
> > --> teologia/ ajaran inti yang saya percayai adalah Islam yang 
dipercayai oleh semua orang Islam, walau bagimana pun ada perbedaan 
pendapat dengan hadits dimana kini ada Sunni (4 aliran pemikiran, 
mazhab) dan Syiah yang semua bermula dari pemaknaan Hadits Nabi bukan 
karena perselisihan akan iman kepada Tuhan, Nabi dan Al-Qur'an. Saya 
hanya mempercayai Hadits dengan syarat hadits itu tidak bertentangan 
dengan Al-Qur'an karena tidak ada yang bisa menandingi Al-Qur'an. 
Jika saja semua muslim mampu berdiskusi dan tidak terlalu membabi-
buta kepada hadits tidak akan ada perpecahan antara Sunni dan Syiah 
seperti sekarang, lagipula pada abad ke 14/ 13, yang kini negara 
syiah, dahulunya adalah Sunni.(Iran) karena raja tertentu lebih 
condong kepada Syiah maka dia mempromosikan Syiah kepada rakyatnya. 
Terlebih, lagi Nabi tidak mengajarkna kita untuk menjadi Sunni atau 
Syiah tetapi hanya Islam. Tentang tasawwuf saya tidak tahu banyak 
tapi ada juga efek buruk dari tasawuf yang berlebihan seperti
> > menyangkal dunia ini, dsb. Dan saya secara pribadi kurang 
tertarik. Jadi, silakan tanya kepada yang lebih tahu soal tasawwuf 
ini, karena tasawwuf bukan bagian dari keimanan ISLAM.
> 
> I see ...
> 
> > Apa pun hasil diskusi kita nanti, ada "Kabar Baik" yang saya ingin
> > sampaikan, yaitu bila sampai menjelang ajal, mas Nur masih belum 
yakin
> > akan lulus "ujian" (timbangan mas Nur akan lebih besar pahalanya
> > ketimbang dosanya), ada satu nama yang bisa meluluskan mas Nur, 
yaitu:
> > "Yesus".
> > 
> > --> Kenapa begitu? Apa kata Yesus?
> 
> coba lihat John 3:16. That is our "Good News", our Gospel.
> 
> --> I see, tapi nanti kita bicarakan lagi.
> 
> Salam,
> 
> -- 
> Fidens Felix Simanjuntak
> Master Course Student
> VLSI Design Lab.
> Graduate School of Information Science and Technology
> Osaka University, Japan
> Private URL: http://www.visiac.com
> Bussiness URL: http://www.petanigroup.com
> 
> 
> 
> 
**********************************************************************
*****
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-
india.uni.cc
> 
**********************************************************************
*****
> 
______________________________________________________________________
____
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
> 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>               
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> vote.yahoo.com - Register online to vote today!
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke