MUI sebagai pengeluar fatwa mengambil sikap hati-hati, atau yang paling
aman, sedikit resiko, begitu menurut saya,
karena mereka akan dimintai juga tanggung jawabnya untuk itu di akherat
nanti.

karena yang akan mengikuti fatwanya tidak hanya para intelektual, tapi
juga orang-orang yang tidak berpendidikan, jadi kemungkinan mereka
mengambil jalan yang aman, kalau untuk orang seperti di milist ini saja,
kan dapat membanding-bandingkan sendiri, berpikir sendiri, belajar
sendiri.

On Wed, 20 Oct 2004 [EMAIL PROTECTED] wrote:

> 
> ***********************
> No virus was detected in the attachment no filename
> 
> Your mail has been scanned by InterScan.
> ***********-***********
> 
> 
> Mau sekedar sharing aja....
> Waktu saudara sepupu saya menikah di Masjid Sunda Kelapa, keluarga saya yg
> non-muslim tetap hadir dan masuk ke dlm Masjid untuk menyaksikan Ijab
> kabul, sekaligus mendengarkan ceramahnya. Tidak masalah bagi saya dan
> mereka....
> 
> Saya juga pernah diundang, menghadiri dan mengikuti tahlilan lebih dari 10
> x....
> Tapi sewaktu tahlilan saya mendoakan yg punya hajat dengan cara saya
> sendiri.. :o)
> Not a big deal buat saya... saya tetap dengan keyakinan saya, tidak merasa
> "risih" dan "panas" (krn yg merasa kepanasan dg doa-doa cuma Setan :o) ).
> Saya yakin doa yg dipanjatkan adalah baik adanya dan ditujukan kepada Sang
> Khalik yg sama.
> 
> Pengajian dan tahlilan termasuk ritual juga khan??
> 
> Sebenarnya, tidak ada paksaan dari pihak Kristiani untuk mengikuti semua
> Upacara natal. Biasanya upacara natal di Instansi sangat berbeda dg Ritual
> yg dijalankan
> di Gereja. Kenapa mesti pusing?? Takut umatnya pindah agama?? Kenapa
> takut??
> 
> Justru, yg berkembang adalah kenapa berkunjung mengucapkan selamat natal
> di rumah orang Kristian juga tidak diperbolehkan?? Siapa yg memulai, ya??
> apa ya tujuannya?? Bukankah hal ini yg dapat membuat jarak antar pemeluk
> agama??
> 
> Lebih 90 % Keluarga besar saya yg Muslim juga tetap mengucapkan selamat
> Natal
> kepada keluarga yg Kristiani, tanpa mengindahkan fatwa tsb. Bagi mereka
> niat baik bersilaturahmi tidak dapat dihalangi oleh apapun termasuk fatwa
> "kontroversial".
> Demikian juga sebaliknya.
> 
> Persaudaraan sejati tercipta dengan interaksi yg tulus tanpa sekat,
> walaupun terdapat perbedaan. Betul apa nggak??
> 
> 
> Salam,
> 
> AI
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ==========
> 
> From: Suhiro <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: orang kristen ke masjid
> 
> 
> apa tidak kebalik MAs,
> Buya Hamka kan sampe keluar atau dikeluarkan dari MUI karena fatwa haram
> mengucapkan selamat natal, karena natal dianggap ritual agama lain (ada
> acara ritual, seperti misa natal) dan keadaan waktu itu banyak diadakan
> natal bareng juga halal bi halal bareng sehingga dikawatirkan, karena
> bukan itu bentuk toleransi yang diharapkan, tidak termasuk toleransi dalam
> ritual keagamaan.
> 
> kalau masuk masjid dan denar pengajian, saya kira tidak masalah, ucapan
> selamat hari raya juga tidak haram , lagian hari raya bukan ritual
> keagamaan, ritualnya adalah puasa, maaf memaafkan juga bukan ritual itu
> adalah maaf memaafkan sebagaimana minta maaf dihari biasa.
> tapi emang lebih bijak seperti yasaran bung RG NUrahmat
> 
> On Tue, 19 Oct 2004, Mario Gagho wrote:
> 
> >
> > Bung Togi,
> >
> > Pendapat bung Nur Rahmat saya kira sudah cukup bijak,
> > bahwa dalam kaitannya dg masuk atau tidaknya ke masjid
> > bagi nonmuslim sangat tergantung pada kerelaan jamaah
> > masjid setempat dan untuk itu perlu ditanyakan pada
> > tokoh masyakarat muslim setempat. Intinya semua ini
> > perlu dilakukan semata-mata untuk menjaga keharmonisan
> > dan menambah nilai silaturrahmi antarumat beragama yg
> > menjadi niat mulya dari Anda. Tentunya akan ironis
> > kalau tujuan mulya semacam itu akan ditanggapi dg
> > kesalahpahaman.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
> Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
> ***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
> 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>  
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke