Benar Pak Danardono. Dan lagi-lagi yang dipertentangkan nguplek-uplek di Kristen vs Islam, Islam vs Kristen. Tetapi, manifestasinya (dari sononya, van huis uit!!!) sebuah sekolah milik yayasan Katolik diblokir raqme-rame oleh orang-orang beragama Islam. Apologia saya ya, tidak semua yang Islam. Anyway, ini penyakit yangt mengganggu.
Masalahnya kok Islam - Kristen, Kristen - Islam melulu yang jadi pokok perdebatan. Sama misalnya dengan ucapan pembuka pidato, "Assalamu'alaikum warokhmatullahi wa barakaatuh; Salam sejahtera untuk semuanya". Padahal agama-agama lainnya juga ada di Indonesia ini, Hinduisme, Buddhisme, Konghucu, belum lagi aliran-aliran kepercayaan. Belum lagi agama-agama lokal yang juga punya andil menyumbang bagi keIndonesian dan kemanusiaan. Orang muda kita selalu diajari melihat keunggulan agama (faiths) kalau agama-agama itu mempunyai wilayah sebaran geografis seluas-luasnya. Orang diajari menutup sebelah mata melihat agama-agama lokal. Yang lokal itu diajarkan sebagai kurang bergengsi, kurang berbobot. Saya melihat umat Islam tertentu, tidak semuanya, menganggap teologinya paling sempurna. Padahal agama-agama itu hadir ibarat hadirnya tukang reparasi AC, penjual sayuran, toko roti, bengkel mobil, penjahit, tukang cukur, dsb. Masing-masing saling membutuhkan karena seorang penjahit tidak bisa mengatasi AC di rumah yang rewel. Masing-masing punya keunggulan dan kekhasan masing-masing, tetapi juga inheren kelemahan masing-masing. Kalau misalnya RRC nantinya menjadi negara adidaya geopolitik dan ekonomi, pasti warisan mindset Taoisme ikut menyumbang ketimbang Islam dan Kristen, sebagaimana Buddhisme membentuk mindset Thailand. Suku Baduy di Banten mungkin bagi kita pemeluk agama (NB. kita pasti merasa lebih superior), mereka itu kita anggap primitip dan kuno. Tetapi mereka juga punya local wisdom yang tidak perlu kita uraikan di sini, meski kita tidak seperti mereka karena kita beragama. Mereka jauh lebih baik pemahamannya soal kelestarian lingkungan. Lha kepriye alias bagaimana, mereka tidak sembarangan menebang pohon karena takut kuwalat dari para sing mbau reksa (para mahluk halus penjaga hutan). Kita biasa diajari pongah, "Ah, mbelgedhes nonsense bullshit dengan hantu-hantu. Hantu-hantu paling jahat sangat takut sama kita karena kita orang-orang beragama. Mana buktinya kita kuwalat. Saya kemarin menebang beringin kok nggak kuwalat, masih sehat segar bugar". Tetapi, kemudian sekian tahun ke depan sumur-sumur di kampung itu kering ketika musim kemarau!!!! Kapan mereka di luar Islam dan Kristen kita perbincangkan. Ibarat perbincangan di Apakabar perihal tema Islam - Kristen sudah pasaran. Sekedar contoh, banyak doktor kita dengan study mayor militer, misalnya Salim Said, MT Arifin, Kusnanto Anggoro, dsb. Yang dengan studi mayor Islam misalnya Din Samsudin, Amien Rais, Azyumardi Azra, dslb. Segudang besar!!!!!! Bidang-bidang studi ini makin lama makin jenuh (Belandanya sudah sampai verzadigingssituatie). Kapan bicara soal orang Baduy, Tengger. Atau Bali, misalnya yang terkenal ke manca negara lebih dari Indonesia sendiri. Ini ada apanya. Saya memang pengagum berat Bali lho, hehehehe. Sekali lagi permasalahan awalnya dan itu dilestarikan sejak awal Orde Baru adalah wacana Islam vis-a-vis Kristen. Kok itu-itu melulu. Ibaratnya kenapa kita makan pakai lauk pepes ikan terus, tentu bosan. Ya, kan Pak?? Salam, Kaboel [][][][][][][][][][][][][][][][][] ----- Original Message ----- From: "rm_danardono" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, October 20, 2004 4:20 PM Subject: [ppiindia] Re: Franz Magnis-Suseno SJ: Tidak Dapat Dijerat Hukum > > > >>>>>>>Tuhan sebenarnya tidak butuh bantuan kita. > Kita ini hanya bagai seekor lalat dimata Tuhan, lalu kenapa kita > harus membenci sesama lalat ?<<<<< > > Yeeaaahh. Absolutely correct! > > So we have to stop crying: "my religion is the best, my religion is > the latest, so the most correct one..." > > > RM D Hadinoto > > > --- In [EMAIL PROTECTED], Iwan Wibawa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > saya sangat setuju dengan pemikiran seperti bung fatur ini, banyak > manusia yang merasa saleh kemudian menTuhankan agamanya sendiri, > padahal Tuhan itu terlalu kuat untuk dibela, terlalu besar untuk > dipuja. > > jika Tuhan mau Dia bisa hancurkan apa saja dimuka bumi ini yang > menantangNYA, Tuhan sebenarnya tidak butuh bantuan kita. > > Kita ini hanya bagai seekor lalat dimata Tuhan, lalu kenapa kita > harus membenci sesama lalat ? agama Islam, Kristen, Hindu, Budha dan > agama-agama lainnya hanya merupakan penuntun manusia agar tidak > berbuat kerusakan dan kejahatan dimuka bumi ini, karena tanpa > agamapun, manusia terlalu mudah untuk dikalahkan Tuhan. > > > > salam pencerahan > > IWAN > > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/