http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-209%7CX Selasa, 26 Oktober 2004
Sudah Seharusnya, Mempertimbangkan Perempuan Dalam Penafsiran Al-Kitab Jurnalis Kontributor: Latifah Jurnalperempuan.com - Yogyakarta. “Kami menemukan dan menghadapi banyaknya ayat problematik yang banyak dimanfaatkan untuk membungkam kaum perempuan, yang jumlahnya sangat banyak dibandingkan ayat-ayat yang mendukung kaum perempuan untukn bangkit dari posisi subordinat.” Demikian ungkap Judith Lim yang disampaikannya pada diskusi bertajuk Kajian Teologis Perjuangan Penyetaraan Gender di Indonesia. Diskusi ini dilaksanakan di Holland Bakery Yogyakarta, Minggu (24/10). Hal itu dialami Yudith dan kawan-kawannya saat mengupayakan landasan alkitabiah atau teologis sehingga “kami dapat menerima daya dari Kebijaksanaan Allah untuk membebaskan diri dari lingkaran kekerasan.” Upaya itu dilakukan berdasarkan keprihatinan mereka pada masalah kekerasan yang menimpa kaum perempuan, baik dalam lingkungan rumah maupun kehidupan gereja. Keprihatinan tersebut mendorong pada keputusan untuk mengungkap kekerasan terhadap perempuan serta mengupayakan pendampingannya, khususnya dalam bidang spiritualitas. Bersama dengan enam orang perempuan lainnya, Katolik dan Protestan, Yudith mendirikan Kelompok Perempuan Sadar (KPS) pada tahun 1992. Dalam perjuangannya, KPS menghadapi tantangan dari para pemimpin agama yang memanfaatkan ayat-ayat suci untuk melegitimasi androsentrisme dalam komunitas Kristen. “Para penentang kami mengutip banyak ayat yang diyakininya sebagai Firman Tuhan, ayat-ayat yang selama berabad-abad juga diyakini kaum perempuan untuk mengutamakan kaum lelaki, “kata Yudith. Yudith pun menguraikan contoh-contoh manifestasi androsentrisme itu, yaitu struktur kepemimpinan gereja dan liturgi (seperti liturgi perkawinan) dan bahasa dalam lingkungan Kristen. Para perempuan yang mengalami kekerasan sendiri banyak yang memilih bertahan dalam keadaannya dengan mengamini ucapan para pemimpin agama, yang mayoritas adalah lelaki, yang mengharuskan perempuan manut kepada lelaki demi Tuhan. Yudith melihat bahwa para pemimpin agama (pengkotbah), yang menganggap Yesus sebagai Tuhan, tidak benar-benar mengikuti jejak Yesus, tetapi hanya meminjam nama Yesus sebagai pelegitimasi atas pandangan yang bias gender. Karena realitas komunitas Kristen yang sebagian besar belum dapat menyetujui kesetaraan gender itu, Yudith menekankan, “Kita perlu lebih jeli dalam mengikuti jejak Yesus, dalam berjalan bersama Yesus. Selain itu, dalam membaca Alkitab kita juga perlu membebaskan diri dari cara membaca dan menafsir yang hanya dari sudut pandang lelaki, kita perlu memperhitungkan sudut pandang perempuan dan mendialogkannya dengan pengalaman perempuan.” Seiring dengan itu, Yudith, yang merupakan seorang pengajar Teologi Feminis ini, juga mengajak umat Kristiani untuk kritis terhadap liturgi dan bahasa liturgi. Menutup pembicaraannya, Yudith mengajukan sebuah tantangan, “Beranikah kita mengganti formulasi baptisan yang sekarang?” Mungkin tantangan Yudith itu dapat mendapatkan jawaban yang lebih konkret dalam diskusi kedua yang bertajuk “Konstelasi Problematik Format Perjuangan Penyetaraan Jender di Indonesia”. Diskusi ini akan dilaksanakan di Studi Kristen Jawa Tengah, Semarang, Rabu (27/10). Diskusi ketiga “Agenda Aksi Percepatan Perwujudan Format Perjuangan Penyetaraan Jender di Indonesia” akan diselenggarakan di Salatiga, Kamis (28/10). Ketiga diskusi itu merupakan rangkaian diskusi “Revitalisasi Format Perjuangan Penyetaraan Gender di Indonesia” yang dilaksakan oleh Yayasan Bina Darma Salatiga bekerja sama dengan Dewan Nasional YMCA dan BPC GMKI Yogya. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Posting: [EMAIL PROTECTED] 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/