RG Nur Rahmat <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bagi yang anti-poligami, sah-sah saja anda berpendapat demikina, tapi hanya 
saja, jika kita mau berargumen poligami dalam Islam maka semua harus mengikuti 
hukum-hukum Islam, jika Nabi tidak melarang poligami bahkan di Al-Qur'an pun 
diperbolehkan, apa logika manusia muslim jika ia masih mengimani kitabnya? 
 
BobbyB:
Mas Rahmat, Logikanya kalau begini bisa nggak? Bukankah Nabi melarang poligami 
lebih dari 4? Apakah angka 4 ini angka keramat atau tergantung KONDISI JAMAN? 
Nah dari pertanyaan yang ada ini tentu saja seorang Muslim bisa saja dgn 
logikanya bertanya lebih lanjut, apakah dengan KONDISI JAMAN sekarang ini angka 
itu tidak bisa dikurangi? dstnya.
 
Mas Rahmat melihat muslim yg anti poligami itu tidak logis kayanaya karena 
sampeyan melihat angka 4 itu sudah tetap seperti angka keramat. 
 
 
Rahmat:
Tentu lain, pengalaman poligami di kitab anda, begitu juga perlakuan terhadap 
budak di kitab anda dan Al-Qur'an, dengan menggunakan kacamata agama anda untuk 
menilai agama lain tentu pandangan jadi kabur.

BobbyB:
Syukurlah di agama saya secara diskusi mengenai itu relatif sudah selesai, 
sementara ini paling tidak. Nggak tahu 1000 tahun lagi???
 
Rahmat:
Monogami dan Poligami tidak menjamin kebahagiaan perkawinan, contoh Mas Robert 
dengan menganalogikan dengan kumpul kebo tentu tidak sama, sebab kumpul kebo 
tidak mempersiapkan para pihak-pihak terkait akan kewajiban, 
 
BobbyB:
Tepat sekali. Jadi argumen suka dan suka saja tidak cukup bukan? Argumen suka 
sama suka/tidak adanya paksaan memang penting, tapi dalam kasus2 tertentu 
memang tidak cukup. Kalau hanya mengandalkan satu argumen itu saja maka 
mau-tidak mau kita harus mengiyakan kumpul kebo bukan?
 
Betul sekali bahwa semua pihak2 terkait harus menyadari kewajibannya. Bagaimana 
kalau anak-anak mereka juga diberi hak dan kewajiban juga untuk mengutarakan 
keberatan atau kesetujuan mereka. Dengan demikian egoisme orang tua bisa 
dikurangi. Bagaimana mas? (saya mendapat inspirasi dari anak teman saya yg 
sampe sekarang tidak mau bicara sama bapaknya yg berpoligami).
 
Rahmat:
karena ini banyak ibu tunggal di Amerika, apa ibu-ibu tunggal ini lebih mulia 
dibanding isteri-isteri yang hidup dalam poligami? 

BobbyB:
Seorang manusia itu mulia atau tidak itu terlihat pada sikapnya pada mahluk 
yang paling lemah. Nabi Muhammad mengatakan itu. Agama saya / Nabi Isa pun 
pernah mengatakan hal yg sangat mirip.
Jadi bukan statusnya janda muda atau single unmarried mother atau apa pun.
 
Rahmat:
Rumus logikanya, Islam mementingkan kewajiban suami-isteri terpenuhi untuk itu 
ada syarat-syarat untuk berpoligami, walaupun diperbolehkan tetap saja poligami 
ini tidak digalakkan, sebab dalam ayat yang sama juga, Allah berfirman bahwa 
"jika kita bisa bersikap adil". 

BobbyB:
Setuju sekali. Sekali lagi ini menunjukkan bahwa argumen suka sama suka 
ternyata tidak cukup dan harus dilengkapi dgn prinsip keadilan. Nah bagaimana 
bersikap adil kongkret itulah yang dipermasalahkan saudara-saudari Muslim yang 
anti Poligami. Di jaman ini menurut logika mereka poligami itu tidak adil. Pada 
prakteknya di Indonesia yg budayanya patrilineal ini maka posisi Laki-laki di 
masyarakat sering kali selalu lebih kuat. Jadi dalam prakteknya sering kali 
tidak ada diskusi yg adil antara Suami dan Istri pertama apalagi anak-anak 
mereka...
 
Seperti Siti Musdah, walaupun saya bukan Muslim tapi saya sungguh percaya bahwa 
"motif" Al Quran/Allah dan Nabi Muhammad adalah kebaikan. Jadi sebenarnya pokok 
masalahnya jelas bukan apakah Allah, Al Quran dan Nabi Muhammad SAW itu adil 
atau tidak? Tapi apakah kondisi JAMAN / KONtext itu perlu dipertimbangkan atau 
tidak? Setahu saya jawaban Siti Musda, YA KONtext perlu dipertimbangkan.
 
 
Rahmat:
Kalau dilihat dari keseharian perkawinan poligami, mungkin ada yang jauh dari 
sempurna dari yang dicontohkan Rasulullah, tapi begitu juga perkawinan 
monogami. Kalau yang salah adalah mereka yang tidak mampu/mau mengikuti buku 
panduan, mengapa buku panduan yang dipersalahkan?

BobbyB:
Siti Musdah Mulia tidak menyalahkan "buku panduannya" demikian juga saya, 
setulusnya juga tidak. Siti Musdah tetap setia pada Islam tapi Siti mencoba 
melihatnya sesuai keadaan Jaman.
 
Rahmat:
Apa yang dilakukan seorang muslim tidak selalu apa yang diperintahkan Islam, 
iya kan?

BobbyB:
He...he..he..  betul sekali mas banyak yang munafik malah di negara korup ini. 
Demikian juga orang Kristen. Mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari itu semua.
Mudah2an kita semua selalu diingatkan untuk lebih memperhatikan dan mengasihi 
yang lemah.

Wassalam
Bobby Budiarto

                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - You care about security. So do we.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke