Kegagalan para elit di ormas Islam sebesar NU dalam mengelola perbedaan
sedikit banyak akan mempengaruhi citra Islam yang melekat pada ormas tsb.
Sebagai sekelompok orang yang berkumpul dalam organisasi yang membawa
nama Islam, mestilah orang-orang yang memahami ajaran dari nama yang
dibawa.

Para elit ormas tersebutpun sebagian besarnya dikenal sebagai pengasuh
lembaga pendidikan khusus ajaran Islam. Dengan demikian merupakan suatu
kemestian bila sepak terjang atau lebih dikenal dengan akhlak dari para
elit yang nota bene lebih memahami ajaran Islam (karena tingkatannya sudah
mengajarkan/mendakwahi). Pepatah mengatakan: Bila guru kencing berdiri, 
maka muridnya akan kencing berlari. Gurunya menunjukkan egoisme akan
kecerdasannya, maka muridnya juga akan lebih merasa benar sendiri.

Logika sederhananya: bila dalam lingkup NU sendiri belum dapat mengatasi
persoalan perbedaan maka apakah dapat diharapkan untuk mengatasi perbedaan
dalam skala yang lebih besar, misalnya: skala negara ini yang sangat
heterogen?

Orsospol yang menunjukkan sikap (akhlak) yang lebih baik dan dewasa dalam
mengatasi
perbedaan yang membawa nama Islam saya kira adalah PKS. Dimana sebagai
parpol
yang orientasinya politik tetapi dapat menunjukkan pada masyarakat
bagaimana
mengatasi perbedaan yang elegan. Setelah dilanda perbedaan yang tajam saat
mendukung capres dengan argumentasi yang sama-sama kuat dalam sidang dewan
syuro
tetapi ketika keputusan sudah diambil dengan konstitusional maka pihak yang
pendapatnya tidak diterimapun tetap legowo hanya karena demi suatu ukhuwah
yang tidak boleh dikorbankan. Mungkin karena adanya anggapan bahwa
perpecahan
ummat merupakan Maksiat Terbesar. Mungkin pula karena hal tersebut tidak
sampai
terjadi 'devile' penebangan sejuta pohon yang dilandasi alasan dari pada
terjadi
pemenggalan sejuta manusia lawannya..

Semoga para elit NU yang merupakan guru-guru kita semua selalu diberi
bimbingan
taufiq dan hidayah. Semoga para elit NU dilunakkan hatinya dalam menghadapi
perbedaan-perbedaan antar sesamanya dan diberikan jala keluar yang baik
untuk
mereka, agama mereka dan tujuan baik mereka. Semoga perbedaan tersebut
tidak dapat
dimanfaatkan oleh siapapun untuk memudarkan kemuliaan ajarannya.

-----Original Message-----
From: abie zahra [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 09, 2004 7:21 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [ppiindia] Kemelut NU Bisa Perburuk Wajah Islam




Tanpa NU pecahpun wajah Islam Indonesia sudah buruk akibat ulah Teroris,
FPI, Koruptor, dan gerakan radikal lainnya. Apakah kalo NU bersatu wajah
Islam Indonesia akan cerah??Sementara para teroris/terorisme yg
teriak-teriak Allahu Akbar seperti Amrozi, Imam Samudera, Hambali, dll
masih berkeliaran??? Jangan sampai buruk rupa cermin yg dibelah!!!!


Budhisatwati KUSNI <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

     
Sumber:http://kompas.com/kompas-cetak/0412/08/Politikhukum/1426180.htm
      Rabu, 08 Desember 2004  
     
     
     

      Kemelut NU Bisa Perburuk Wajah Islam 


      Jakarta, Kompas - Pertemuan lebih dari 30 kiai sepuh Nahdlatul
Ulama, yang dihadiri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Selasa (7/12) di
kediaman KH Abdullah Abbas, di lingkungan Buntet Pesantren, Kecamatan
Astanajapura, Kabupaten Cirebon, kembali menegaskan sikap menolak sebagian
besar hasil Muktamar Ke-31 NU di Boyolali.

      Namun, para kiai yang menamakan diri Forum Buntet itu menegaskan
bahwa saat ini belum menghendaki dibentuknya NU tandingan. Mereka sepakat
bergerak di luar sistem NU dan memperkuat gerakan di akar rumput NU untuk
menunjukkan perbedaan antara NU murni dan NU yang hanya dimanfaatkan
segelintir orang untuk kepentingan politik praktis.

      Sementara itu, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Prof Dr Azyumardi Azra yang ditemui sebelum menjadi pembicara pada sesi
kelima dalam "International Conference the Future of Islam, Democracy and
Authoritarianism in the Moslem World" di Jakarta kemarin mengatakan,
perbedaan pendapat yang belum bisa diselesaikan dalam Muktamar NU dan
menimbulkan keinginan untuk mendirikan organisasi baru selain NU, yang
dimotori KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), bisa memperburuk citra NU, wajah
demokrasi bangsa Indonesia, dan wajah Islam secara keseluruhan.

      "Terlepas dari persoalan internal yang muncul di dalam proses
muktamar, seharusnya KH Sahal Mahfudh sebagai rois aam terpilih dapat
mengumpulkan semua kiai sepuh di lingkungan NU untuk mencari jalan keluar
dan melakukan rekonsiliasi," ujar Azyumardi.

      Ia mengatakan, kalau Gus Dur tetap mendirikan NU tandingan, atau apa
pun namanya, NU baru, dan lain sebagainya, ini merupakan tindakan yang
sangat mengecewakan. "Karena ini menunjukkan fragmentasi organisasi civil
society terus berlanjut," ujarnya.


      Proses panjang

      Salah satu juru bicara Forum Buntet, KH Ubaidillah Faqih dari
Langitan, Tuban, Jawa Timur, Selasa di Buntet Pesantren, mengatakan,
pertemuan hari ini menegaskan rekomendasi para kiai sepuh kepada
Abdurrahman Wahid agar mempersiapkan organisasi NU baru. "Tetapi,
pembentukan organisasi itu harus dilakukan dengan cermat dan tidak
gegabah, serta harus melalui proses yang panjang," katanya.

      Selama proses pembentukan berlangsung, katanya lagi, para kiai
sepuh, termasuk di antaranya kiai muda penentang hasil muktamar ke-31,
akan melakukan gerakan mufarraqoh (memisahkan diri) di luar struktur NU di
bawah KH Hasyim Muzadi.

      Pertemuan yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga pukul 14.00 itu
dihadiri, antara lain, KH Abdullah Abbas dari Buntet Pesantren, KH Sonhaji
dari Kebumen, KH Muktar Muda Nasution (Medan), KH Tuan Guru Turmudzi
Badarudin (Lombok), KH Hamdan Kholid (Banjarmasin), KH Sanusi Baco
(Makassar), KH Abdurahman Khudlori (Magelang), KH Amin Azis (Jakarta), KH
Ahmad Sofyan Miftah (Situbondo), dan KH Hasbullah Badawi (Cilacap). Gus
Dur datang pukul 12.10 didampingi putrinya, Zanuba Arifah Chafsoh. Menurut
KH Gus Zaim A Maksum, kedatangan Gus Dur diharapkan kiai sepuh untuk
menanyakan kesiapannya menindaklanjuti keinginan para kiai sepuh
mengembalikan NU pada kebaikan bagi seluruh umat. Dia menolak anggapan Gus
Dur memimpin forum ini. "Kekuasaan pada tangan para kiai sepuh," ujarnya.
(MAM/RYO)
     


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]



Yahoo! Groups Sponsor 
Get unlimited calls to

U.S./Canada


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]







***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links



 






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Posting: [EMAIL PROTECTED]
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke