Mungkin Mas Ging ini mantan pelawak kali ya.... hehehehe just joke mas....
 
Ketika dia bilang kebebasan ya kebebasan..., tapi pada saat orang lain 
menjalankan syariatnya seperti orang muslim dan yahudi di Perancis, dia bilang 
itu urusan lain.. lho ini jugakan kebebasan yang lebih beradab....???
 
Sementara jika berbicara masalah kebebasan yang sudah "menyerempet" wah.. 
dibela mati-matian....
 
Saya khawatir jika Mas Ging ini menjadi pemimpin, apa jadinya masyarakat Irian 
dan Masyarakat Kubu di Jambi dibiarkan untuk tidak mendapat pendidikan dan 
pakaian demi melegitimasi kebebasan yang mereka anut.
 
Sebagai masyarakat yang beradab dan memegang teguh norma sudah sepantasnyalah 
kita menjunjung tinggi segala aturan dan norma yang dianut oleh masyarakat kita 
pada umumnya. 
Jika tidak nantinya kita sulit membedakan antara manusia dengan hewan hanya 
karena kita kebingunan dengan status suami istri atau jika ada manusia yang 
tidak pakai pakaian.....
 
Salam,

Hery Hadityo Sugiarto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

tiap baca komentar ging (hanya untuk komentar ging lho) selalu mau ketawa
bawaannya he..he..he..malang melintang, tapi nggak apa lah namanya juga
pendapat,


-----Original Message-----
From: Ging [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 27 Desember 2004 22:32
To: ppiindia@yahoogroups.com; ppiindia@yahoogroups.com
Subject: PENUTUP RE: [ppiindia] Gadis Arivia: Pusar SBY Memang Tidak
Menarik Untuk Dipertontonkan



Pertama, saya jujur pada apa yang saya percaya.
Saya percaya bahwa Inul berhak dengan pilihannya dan Si ti Nurhalizah berhak
dengan pilihannya.
Saya bisa lebih suka Siti Nurhalizah, tapi saya tak berhak memaksa Inul
supaya seperti Siti Nurhaliza.

Kedua, ini perdebatan tentang kebebasan. Bukan tentang preferensi. Saya bisa
tidak suka sama argumentasi Anda tapi saya tak berhak untuk menyerukan agar
dilakukan pemberangusan terhadap Anda, dengan mengatasnamakan norma, apalagi
solidaritas, misalnya.

Karenanya, buat saya Anda tak pantas untuk bertanya, baik mana Siti
Nurhaliza dibanding Inul sebagai calon isteri menantu atau apapun. Anda
telah membandingkan orang. Saya tak bisa membayangkan kalau misalnya ada
orang bertanya, baik mana Sirikit Syah dengan gadis arivia. Sama sekali
tidak patut. Apalagi ini dibawa ke urusan lain: mana yang lebih baik, dan
ternyata urusannya ke calon isteri atau menantu. 

Tapi kalau tetap harus menjawab, karena 

> Tapi pertanyaan saya adalah LANGSUNG kepada Anda,
> sekali lagi:
> 
> "Sebagai istri atau calon istri, baik mana Siti
> Nurhalizah dengan Inul?"

Jawaban saya, Bukan saja saya tak tertarik dengan keduanya, karena saya
punya pasangan saya sendiri, dan mereka belum tentu ntertarik pada saya.
Tetapi lebih dari itu: siapakah saya, hingga bisa measa dalam posisi lebih
bermoral untuk menentukan mana yang lebih baik --karena yang ditanya adalah
soal moral. Mungkin Anda bisa menanyakannya kepada Adam --suami Inul, dan
orang tuanya.

tapi saya kecewa, bahwa kita sampai pada pertanyaan di atas.

O ya, tentang ada orang lain seperti gadis Arivia, memang. Dan yang bukan
Gadis Arivia itu bukan cuma yaang tak setuju padanya soal ini. Tapi
masalahnya sebetulnya hanyalah, biarkan ada Gadis Arivia, bairkan ada Inul,
biarkan Siti Nurhaliza, biarkan Sirikit Syah, biarkan Satrio Arismunandar
dsb, dengan pandangan masing-masing. tapi jangan memaksakan pandangan itu
pada yang lain. Bahkan ketika kita yakin bahwa pandangan kitalah yang paling
benar. Bahkan ketika Anda yakin, Siti Nurhalizalah yang lebih baik untuk
calon isteri atau calon menantu. 

Sirikit, dan kawan lain, saya ingin mengajak kita untuk ingat lagi. bahwa
sekali kita berjuang untuk kebebasan, kita tak bisa memilih-milih lagi: kita
harus membela kebebasan. Kendati kebebasan juga membawa sampahnya
sendiri-sendiri. Tetapi kebebasan memberi kita kemungkinan untuk
membersihkannya. 
Saya tidak suka film Virgin dan Buruan Cium Gue --dua film berselera rendah,
sangat kampungan. tapi saya membela hak keduanya untuk diproduksi. 
Saya tidak suka dengan gaya sejumlah selebritis, yang kampungan dan
sensasional. Tapi saya membela hak mereka untuk menjadi kampungan dan
sensasional. 

Saya mengecam Lasykar Jihad yang dalam demonsatrasinya membawa senjata ke
parlemen dan menyebarkan kekerasan, tetapi saya membela hak mereka untuk
berorganisasi dan menjalankan keislaman yang khafah yang mereka yakini
--sepanjang tak ada urusan dengan kekerasan. 

hadirin, saya mau mengingatkan satu hal lagi.
Siapakah yang melindungi sejumlah pemimpin Islam Iran, misalnya, ketika
mereka diburu polisi rahasia dari diktator kejam Shah reza Pahlevi? Adalah
Prancis. Begitulah kebebasan: Prancis memilih untuk melindungi Khomeini dll,
karena Prancis --dengan konstitusinya-- percaya kepada kebebasan. Bahkan
ketika kebebasan itu untuk urusan yang berbeda dengan keyakinan mereka.
Karenanya, kendati banyak sekali orang yang tidak setuju pada teokrasi Iran,
sampai sekarang tak pernah terdengar suara yang menyesalkan, mengapa dulu
mereka melindungi Khomeini. Tidak pernah. (Tentang kebijakan baru pelarangan
jilbab, kopiah Yahudi dlll di sekolah-sekolah negeri SD hingga SMA,
urusannya lain, tak usah dikaitkan).

Begitulah kita seharusnya: membela kebebasan, kendati untuk urusan yang kita
tak suka, untuk urusan yang kita tak setuju. Sepanjang tak melanggar hukum,
tak berurussan dengan kebencian dan dendam.

Sekali lagi, saya kecewa, bahwa perdebatan ini membawa kita pada pertanyaan
tentang mana lebih baik sebagai isteri, Inul atau Nurhaliza. Moga-moga baik
Inul dan Nurhaliza, juga keluarganya, tak pernah mendengarnya. Moga-moga
Nurhaliza sesempurna yang dibayangkan banyak orang, selamanya.

Dan Sirikit, saya minta maaf. Ketika saya bicara tentang Nurhaliza, saya tak
hendak masuk ke urusan Anda dengan puteri Anda. Karena saya menghormati hak
pribadi Anda dan puteri Anda. 

Silakan kalau ingin terus membicarakan soal ini. Saya sendiri,
menghentikannya sampai di sini.


-----Original message-----
From: Sirikit Syah [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 27 Dec 2004 21:26:44 +0700
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: RE: [ppiindia] Gadis Arivia: Pusar SBY Memang Tidak Menarik Untuk
Dipertontonkan

> 
> Sama Mas Ging,
> Kalau Anda bilang banyak perempuan lain yang bukan
> Siti Nurhalizah, maka perempuan juga bukan cuma Gadis
> Arivia.
> 
> Jadi, kalau berargumentasi, sebaiknya jujur pada "what
> you really believe". Coba jawab pertanyaan ini:
> 
> "Baik mana, Siti Nurhalizah dan Inul?"
> 
> (tentu jawaban diplomatis adalah: setiap orang punya
> ukuran kebaikan sendiri-sendiri)
> 
> Tapi pertanyaan saya adalah LANGSUNG kepada Anda,
> sekali lagi:
> 
> "Sebagai istri atau calon istri, baik mana Siti
> Nurhalizah dengan Inul?"
> 
> Saya berani menjawab langsung dan jujur:
> "Saya ingin punya menantu seperti Siti Nurhalizah
> daripada Inul."
> Jelas dan tegas. Itulah inti dan kunci dari
> perdebatan. You have to believe in what you really
> believe, bukan cuma wacana populer atau fenomenal,
> yang sulit menjawabnya secara konkret.
> 
> Salam,
> sirikit syah
> 
> --- Ging wrote:
> 
> > Salah, itu tadi ternyata posting dari Sirikit yang
> > diforwar Eko. Sori, Eko.
> > 
> > Tambahan untuk Sirikit,
> > Segtiap kali bicara tentang citra perempuan asyik
> > masa kini, banyak orang mengacu pada Siti Nur
> > Haliza. Juga --sekali lagi, Oma Irama, Abdullah
> > Gymnastiar, dsb.
> > Ya memang, okelah, Siti Nurhaliza. Tapi selain dia
> > ada milyaran perempuan lain. 
> > Dulu Gym bilang, untuk ngetop, tap perlu goyang
> > ngebor, toh siti Nurhaliza bisa. Iya memang. Tapi
> > hanya ada satu siti nurhaliza. Biarlah orang
> > menemukan jalannya sendiri untuk eksis. Biarkan
> > orang menemukan jalannya sendiri untuk menemukan
> > dirinya. Dan menemukan moralnya juga.
> > 
> > 
> > 
> > -----Original message-----
> > From: Sirikit Syah [EMAIL PROTECTED]
> > Date: Fri, 24 Dec 2004 21:19:57 +0700
> > To: ppiindia@yahoogroups.com
> > Subject: RE: [ppiindia] Gadis Arivia: Pusar SBY
> > Memang Tidak Menarik Untuk Dipertontonkan
> > 
> > > 
> > > 
> > > --- ging wrote:
> > > 
> > > > 1. Represif dan otoriter itu tidak Cuma harus
> > > > perbuatan, tapi ucapan dan
> > > > pikiran. Dan lebih dari itu, SBY sudah
> > menyerukan
> > > > penghentiannya. 
> > > 
> > > SBY mengatakan, bukan pemerintah yang berhak
> > melarang
> > > begini. Dikembalikan kepada rakyat. Satrio, untuk
> > > pertamakalinya, saya jadi agak 'suka' pada SBY
> > (dulu
> > > anti sekali, habis dia peragu sih). Saya suka
> > karena
> > > dia peduli pada persoalan yang sedang kita
> > perdebatkan
> > > ini, dan jelas dia bilang dia/pemerintah tidak
> > berhak
> > > melarang. Eh, bukankah yang melakukan pembatasan
> > KPI?
> > > (Sudah baca Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar
> > > Program Siaran?) Dan bukankah KPI itu representasi
> > > rakyat?
> > > 
> > > > 2. Lontaran Sirikit tentang "Kalau pusar diobral
> > > > sambil pantat
> > > > dan pinggul digoyang seperti adegan
> > bersenggama",
> > > > mengingatkan saya pada
> > > > Oma Irama yang menyerukan "pertobatan" Inul.
> > > 
> > > Memang saya mendukung subtansi pendapat Rhoma
> > Irama,
> > > meski tidak suka caranya. Kenyataan, dangdut jadi
> > cuma
> > > pertunjukan adu adegan senggama di layar kaca.
> > Pernah
> > > nonton nggak sih? Kalau di night club gitu
> > terserahlah
> > > ya. Ini kan ranah publik, bung.
> > > > 
> > > > 3. Argumen-argumen yang menyudutkan pilihan
> > orang
> > > > berpakaian yang
> > > > berbeda itu dilandasi oleh sikap merasa lebih
> > suci,
> > > > merasa lebih
> > > > bermoral, lebih tingi, lebih bermartabat. 
> > > 
> > > Hayo, siapa yang main judging?
> > > 
> > > Dan mereka
> > > > yang berpakaian
> > > > dengan puar terbuka itu adalah ular yang
> > menggoda
> > > > adam di surga, calon
> > > > penguni neraka yang mengancam masa depan bangsa
> > in
> > > > (yang diajukan
> > > > sebagai "calon korban" biasanya "anak muda").
> > > 
> > > Hayo, siapa yang pernah bilang begitu?
> > > > 
> > > > 4. Pakaian terbuka adalah pilihan. Sama sahnya
> > > > dengan berpakaian
> > > > tertutup dari kepala hingga kaki dan hanya
> > > > menyisakan mata --itupun pake
> > > > sejenis jaring--. Sama sahnya dengan kebaya,
> > baju
> > > > kurung, koteka, bodo,
> > > > apapun juga.
> > > > Kita punya beda-beda selera, beda-bda nilai,
> > > > beda-beda pilihan, silakan.
> > > > Yang tak bisa adalah kalau mewajibkan atau
> > melarang
> > > > baju terbuka.
> > > > Sebagaimana tak bisa diterima jika diwajibkan
> > atau
> > > > dilarang memakai baju
> > > > tertutup.
> > > 
> > > Argumen menyimpang. Topik: pamer pusar, dada,
> > pantat,
> > > paha di layar kaca (media massa). Kalau di rumah
> > > sendiri atau di night club sih, silakan .....
> > > 
> > > > Dan lihat, gadis benar: yang dimasalahkan adalah
> > > > pakaian perempuan.
> > > > Sebuah pandangan misoginis, yang menganggap
> > > > perempuan adalah pendosa
> > > > utama dunia ini, penggoda dan penghancur moral.
> > > 
> > > Once again, kok merasa begitu sendiri sih?
> > Kayaknya
> > > para pengkritik pakaian minim dan goyang senggama
> > di
> > > teve nggak pernah bilang begitu deh. Rasanya
> > > kebanyakan orang yang mengkritik bukan menganggap
> > > mereka pendosa, melainkan: korban, perlu
> > dikasihani.
> > > 
> > > > 5. Kalau soal ranah publik TV dan sebagainya,
> > sudah
> > > > puluhan tahun kita
> > > > punya TVRI, belasan tahun TV swasta, dengan baju
> > > > macam-macam. Dan sejauh
> > > > ini, semuanya normal-normal saja. Moral bangsa
> > tak
> > > > lebih baik dari tanpa
> > > > pakaian itu, tapi tak lebih buruk. Kejahatan
> > seks
> > > > juga --kalau ini yang
> > > > mau dijadikan argumentasi. 
> > > 
> > > Minta bantuan wartawan kriminal: apakah angka
> > > kejahatan seksual naik? Saya sering baca di surat
> > > kabar, anak-anak perkosa teman atau tetangga
> > karena
> > > niru tontonan di teve. Ada ibu gantung diri karena
> > > suaminya tergila-gila goyang Inul. Ada kakek
> > perkosa
> > > cucu ya karena nonton goyang dangdut. Ini ada,
> > fakta,
> > > fenomena. Kalau ada yang tanya: "Apakah itu
> > > menyimpulkan adanya dampak negatif atau pengaruh
> > buruk
> > > tayangan teve itu pada masyarakat?" Saya tanya
> > > kembali: "Menunggu berapa jumlah korban sampai hal
> > itu
> > > dianggap signifikan?"
> > > 
> > > > 6. Kalau soal ranah publik lagi, kita punya KPI.
> > > > Biarlah mereka mncoba
> > > > bekerja. Tak perlu SBY. Karena masih ada urusan
> > lain
> > > > yang jauh lebih
> > > > penting. Saya tak perlu mengabsennya. Bahkan
> > ketika
> > > > bicara soal TV
> > > > sekalipun, masih banyak yang jauh lebih penting
> > > > untuk dipedulikan
> > > > ketimbang penyanyi berpakaian seronok.
> > > 
> > > SBY memang tak mau ikut campur kok. Jadi, justru
> > > reaksi kita yang berlebihan. Presiden kan boleh
> > > prihatin pada apa yang dianggapnya perlu
> > > diprihatinkan. Memang yang ngurusi kan KPI? Cemas
> > amat
> > > sih atas komentar SBY?
> > > 
> > > > 7. Ada kebangkitan kaum konservatif, yang ingin
> > > > membatasi apa saja.
> > > > Antara lain dengan UU Pornografi dan Pornoaksi
> > > > --aduh, istilah pornoaksi
> > > > yang sangat Din Syamsudin (sekjen MUI, bekas
> > > > politikus Golkar zaman
> > > > Orba, dan "pemain ulung" untuk banyak urusan).
> > UU
> > > > yang sedikit lebih
> > > > ketat lagi saja, akan sulit dibedakan dengan
> > aturan
> > > > Taliban. 
> > > 
> > > No comment.
> > > 
> > > Dan ucapan
> > > > SBY Cuma memberi besin pada kaum tak toleran
> > yang
> > > > gemar mengkafirkan
> > > > orang lain dan merasa sebagai penjaga kunci
> > surga.
> > > 
> > 
> === message truncated ===
> 
> 
> 
> 
> __________________________________ 
> Do you Yahoo!? 
> All your favorites on one personal page - Try My Yahoo!
> http://my.yahoo.com 
> 
> 
> 
>
***************************************************************************
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
>
***************************************************************************
> __________________________________________________________________________
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Forum IT PPI-India: http://www.ppiindia.shyper.com/itforum/
> 5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Forum IT PPI-India: http://www.ppiindia.shyper.com/itforum/
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links









***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Forum IT PPI-India: http://www.ppiindia.shyper.com/itforum/
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links








 Yahoo! Messenger
- Log on with your mobile phone!

[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Forum IT PPI-India: http://www.ppiindia.shyper.com/itforum/
5. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
6. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
7. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke