akhir2 ini malaysia jadi duri dalam daging bagi indo, musuh dalam selimut,
atau mungkin sekarang udah terang2an menunjukan arogansinya dengan kasus
pengusiran TKI dan kasus konsesi minyak dgn Shell di laut sulawesi yg
notabene daerah teritorial indo, indonesia karena kurangya atau lemahnya
diplomasi udah kehilangan sipadan dan ligitan, sekarang malaysia terang2an
menunjukan underestimate nya pada indo karena mungkin tau kalo bgs indo
dari segi pertahanan dan keamanannya (alat /kapal perang) sangat jauh
dibawah malaysia., so it's depends on political diplomacy.., kasus TKI kita
aja pemerintah indo gak bisa buat apa2, tp mudah2 kasus territorial laut
bisa diselesaikan dgn jalur diplomasi, malaysia selama ini berpegang sama
peta 1979 yang dibuat sepihak oleh pem malaysia yang pada dasarnya telah
diprotes oleh negara2 tetangganya (Asean), kalo dengan jalur diplomasi gak
bisa..mungkin bisa perang..
so udah siap perang gak niy bapak2..?:))..kayak jaman Pres Soekarno
dulu..''Ganyang Malaysia''..:))..
hopefully..war is not the last solution..



                                                                                
                           
                      bayu montana                                              
                           
                      <[EMAIL PROTECTED]        To:       
ppiindia@yahoogroups.com                          
                      com>                     cc:                              
                           
                                               Subject:  Re: [ppiindia] RI 
Kerahkan Kapal Perang           
                      03/02/2005 05:43                                          
                           
                      AM                                                        
                           
                      Please respond to                                         
                           
                      ppiindia                                                  
                           
                                                                                
                           
                                                                                
                           





okey, mari kita bangun......... jangan tidur mulu dong........... ayo kita
lawan pencuri dari malaysia itu
aku siap maju perang.......... HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Selasa, 01 Mar 2005,
RI Kerahkan Kapal Perang



Tegang, Pesawat Malaysia 3 Mil di Wilayah Laut Kaltim

TARAKAN - Perbatasan laut Indonesia dan Malaysia di wilayah Laut
Sulawesi, sekitar Pulau Sipadan dan Ligitan, dilanda ketegangan. TNI-
AL kemarin mengerahkan tiga kapal perang ke wilayah tersebut untuk
mengantisipasi manuver pasukan Malaysia yang juga mengklaim
perbatasan perairan yang belum ditetapkan oleh Mahkamah
Internasional itu.

Tiga kapal perang Indonesia yang unjuk kekuatan di kawasan timur
Pulau Kalimantan itu adalah KRI Wiratno, KRI Rencong, dan KRI Nuku.
Kapal-kapal itu berada di sekitar wilayah laut yang kini sama-sama
diklaim kedua negara.

Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Ibnu Parna kepada wartawan koran
ini kemarin menjelaskan, pangkalan TNI-AL (Lanal) Tarakan sejak
Sabtu (26/2) ditunjuk sebagai pangkalan aju untuk unsur-unsur
pasukan yang digelar di wilayah perbatasan tersebut.

Menurut Ibnu Parna, selain ketiga KRI itu, TNI-AL mengerahkan dua
pesawat intai maritim Nomad P-840 dengan pilot Mayor Laut (P)
Sisyani dan Nomad P-834 dengan pilot Kapten Laut (P) Wijayanto.
Kedua pesawat pengintai itu berpangkalan di Bandara Juwata Tarakan.

Personel di tiga KRI sekitar 200 orang. Mereka di bawah kendali
Kepala Staf Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada RI Kawasan
Timur (Koarmatim) yang dipimpin Kolonel Laut (P) Marsetio MM.

Ditanya soal lamanya gelar kekuatan di perbatasan, kata Ibnu,
waktunya tidak terbatas. "Gelar kekuatan dilakukan sampai masalah
ini dibicarakan di tingkat nasional dan internasional secara
diplomatik," ungkapnya.

Menurut dia, gelar kekuatan itu merupakan tindak lanjut dari masalah
yang dialami kapal nelayan jenis trawl pada 7 Januari 2005 lalu.
Kapal nelayan Indonesia itu dikejar dan ditembak oleh sebuah kapal
perang TLDM (Tentara Laut Diraja Malaysia) KD Sri Melaka-3147.

Selain itu, Marin Laut, sebutan angkatan laut Malaysia, telah
menyandera dan menyiksa karyawan PT Asiha Samudra yang ketika itu
memperbaiki lampu suar (lampu sebagai rambu-rambu laut di daerah
Karang Unarang yang letaknya di sebelah timur Pulau Sebatik).

Parahnya lagi, lanjut Danlanal yang belum sebulan menjabat ini, pada
Sabtu (26/2) sekitar pukul 10.58 Wita, pesawat Pesud Malaysia/Lnad
Based Maritime Air Craft jenis 4 Beechcraft B 200 T Super King,
mendekati KRI Wiratno dan bahkan masuk wilayah Indonesia sekitar 3
mil.

Ketegangan di kawasan laut tersebut terjadi setelah Sipadan dan
Ligitan resmi menjadi milik Malaysia. Negeri jiran itu kini merasa
separo Laut Sulawesi masuk wilayah mereka. "Padahal, dulu hanya 12
mil dari Sipadan dan Ligitan. Sekarang mereka mengklaim 70 mil dari
Sipadan dan Ligitan," jelas Ibnu.

Yang membuat situasi semakin tegang, daerah Karang Unarang yang
berada di luar 70 mil dari batas klaim Malaysia itu, kini juga
diincarnya. Salah satu bukti nyata, ketika Indonesia membangun suar
di wilayah itu, para pekerja disandera dan disiksa pasukan Malaysia.

Pihak Malaysia sangat agresif untuk menguasai sebagian besar Laut
Sulawesi. Aksi terakhir Malaysia yang membuat Departemen Luar Negeri
RI marah adalah menjual konsesi minyak di kawasan tersebut kepada
raksasa perusahaan minyak Shell.

Deplu langsung mengirim nota protes ke Kuala Lumpur. Menurut Jubir
Deplu Marty Natalegawa, perairan tersebut milik Indonesia. Karena
itu, malaysia tidak mempunyai hak memberikan konsesi kepada siapa
pun. Menurut Marty, Indonesia akan tetap mempertahankan
kedaulatannya di wilayah itu.

Panglima TNI Siap Konflik Terbuka dengan Malaysia
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto menyatakan,
pihaknya siap konflik terbuka dengan Malaysia supaya beberapa
wilayah perbatasan seperti Laut Sulawesi tidak terus-menerus menjadi
ajang eksplorasi dan eksploitasi. Tapi, dia meminta komitmen penuh
dari DPR. Jangan sampai saat ini didorong-dorong untuk tegas
mengerahkan armada, tetapi nanti disalahkan dan disudutkan bila
sudah terjadi konflik. "Tolong, dukung kami. Jangan nanti dituduh
main embat kapal negara lain sembarangan," pintanya dalam raker
dengan Komisi I DPR di Jakarta kemarin.
Sementara itu, Kadispen Koarmatim TNI-AL Letkol (L) Guntur Wahyudi
mengaku belum menerima informasi adanya tiga armada KRI yang merapat
ke Laut Sulawesi untuk menambah kekuatan pengamanan wilayah perairan
di sana. (arm/noi/jpnn)






***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Mail - Find what you need with new enhanced search. Learn more.

[Non-text portions of this message have been removed]




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links













------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke