"Upah buruh Indonesia di bawah upah buruh
Internasional, harus dinaikan segera. Kasihan jika
mereka harus beli barang dgn harga internasional,
sementara penghasilan jauh di bawahnya." Mungkin
begitulah yang akan diucapkan oleh para pejabat kita,
jika mereka memang bijak dan peduli pada rakyat.

Di AS, upah minimum adalah US$ 5-8 per jam atau US$
840 - 1.344 per bulan (Rp 7,8 - 12,6 juta per bulan).
Di Singapura tidak ada UMR, tapi rata2 buruh
manufaktur, gaji per bulannya adalah US$ 1.600 per
bulan (Rp 15 juta). Bahkan TKW kita yang bekerja
sebagai pembantu rumah tangga di Singapura, gajinya
sekitar Rp 1,5 juta per bulan, sementara di Indonesia
hanya Rp 250 ribu per bulan.

UMR di Indonesia berkisar antara Rp 711.000 sampai Rp
300 ribu per bulan (US$ 32 - 75). Upah serendah itu
pun sering dianggap terlalu besar, sehingga banyak
pekerja yang gajinya di bawah UMR (coba anda survey ke
pelayan toko di pasar2/mal2 jika tak percaya).

Tapi yang masih bisa bekerja cukup beruntung dibanding
dengan banyak rakyat Indonesia yang menganggur. Meski
memegang ijazah sarjana pun, banyak yang masih
menganggur. Apalagi yang cuma lulusan SMA ke bawah.
Ketika pemerintah membuka lowongan kerja, orang antri
begitu panjang. Pagar sampai roboh. 1 lowongan
diperebutkan oleh 100 orang penganggur!

Di sisi lain, banyak pejabat yang merangkap jabatan.
Sudah jadi meneg BUMN dgn gaji puluhan juta rupiah,
ternyata masih digaji pula sbg komisaris puluhan BUMN
yang memang jadi tanggung-jawabnya.

Anggota DPRD selain dapat gaji puluhan juta, ternyata
juga dapat tunjangan perumahan Rp 15 juta per bulan.
Gubernur anggaran bajunya saja mencapai lebih dari
setengah milyar per tahun.

Para pejabat kita (dan juga sebagian "intelektual"
kita) senang jalan pintas menuju kaya. Hidup cukup
tidak memuaskan mereka. Mereka ingin hidup super
mewah.

Saking mewahnya, akhirnya mereka tidak peka terhadap
kemelaratan/penderitaan rakyat. Para pejabat kita
kurang sabar untuk hidup sederhana bersama rakyat dan
kurang mempunyai visi/kemauan untuk memakmurkan
rakyatnya. Mereka hanya bisa menasehati rakyat untuk
hidup sederhana, sementara mereka justru berfoya2. 

Sebagai contoh, mereka menasehati rakyat yang naik
angkutan umum untuk hemat BBM, sementara mobil mereka
2000 cc ke atas, dan kalau jalan selalu dgn iring2an
puluhan kendaraan voor rijder!

Berbagai proyek trilyunan rupiah, tidak memberdayakan
rakyat. Lihat saja proyek banjir kanal, busway,
monorail, atau pelabuhan baru Jakarta.

Kapan kita punya pejabat yang memiliki visi dan misi
untuk mensejahterakan rakyat?


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org


        
                
__________________________________ 
Celebrate Yahoo!'s 10th Birthday! 
Yahoo! Netrospective: 100 Moments of the Web 
http://birthday.yahoo.com/netrospective/


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke