Salam,
Well... well, saya kembali dulu ya ke pertanyaan awal lagi: "Apa yang kurang dari bangsa sebesar Indonesia?" Bagi saya sangat banyak yang kurang dari bangsa sebesar Indonesia ini. Ini wajar memang karena Indonesi memang dibentuk untuk menjadi bangsa yang bodoh. Meskipun tidak bodoh-bodoh kali lah, hehehe. Tapi kenyataan yang ada memang memperlihatkan bahwa bangsa kita bangsa yang hanya siap untuk menjadi budak. Bangsa Indonesia tidak memiliki otak-otak yang jenius seperti Habibie. Menurut saya, hanya Habibie saja yang jenius, sayang seribu sayang, ia juga tinggal di negeri orang. Pembodohan manusia Indonesia ini memang dimulai sejak kita duduk dibangku sekolah. Kita lihat, sejak SD kita disuapi dengan materi pelajaran yang beragam, tapi materi tsb tak mampu menjadikan seseorg untuk jenius. Materi pembodohan lebih banyak ketimbang materi yang mampu mengantarkan kita untuk menjadi orang jenius. Sebagai perbandingan, setelah ada PMP, ada pula IPS, setelah itu ada lagi PSPB. Bukankah ketiga materi itu bisa digabungkan menjadi satu? Intinya pelajaran itukan juga sama. Bagaimana dengan materi-materi yang menggigit seperti Matematika? Sudahlah jumlah jamnya sedikit, guru yang mengajarkan materi itu juga rada-rada galak, sehingga sisam juga mau muntah ketika mengikuti materi Matematika ini. Jelas memang bahwa dari sisi materi pendidikan kita, kita memang dibentuk untuk menjadi tak jenius. Bahkan pembodohan ini berlanjut sampai ke jenjang SMA. Tak heran memang, karena siswa merasa tak siap untuk memasuki IPA, maka IPSlah yang menjadi alternatif lain. Padahal, bagi saya IPS adalah jurusan Ilmu Paling Santai. Namanya saja sosial, jelas santailah bawaannya. Karena terlena dengan kesantaiannya. Maka output akhir dari pendidikan itu sendiri adalah pengangguran. Nah, lebih santai lagi. Heran? Nggak usah, memang udah jurusannya demikian. Bahkan sampai tingkat kuliah juga masih ada unsur pembodohannya. Seorg yag mengambil jurusan Matematika, masih juga bertemu dengan PPKn. Apakah PPKn yang dimakan sejak SD hingga SMU itu belum cukup? Disinilah letak perlunya kita mereformasi pendidikan kita itu. Dulu ketika pejabat dari Dinas Pendidikan Nasional datang ke India, saya udah menyampaikan bahwa menurut ada yang nggak beres dengan materi pendidikan kita dn itu harus segera dirombak. Eeee..., mereka malah nganggap kalau saya ini tak berterima kasih kepada Indonesia. Ya udah, lantak kaulah disitu. Makan tuh pelajaran-pelajaran yang tak berfaedah itu. India memang negara miskin. Karena memang antara jumlah penduduk dengan jumlah tanah untuk menanam padi tak seimbang. Meski demikian, India juga mampu menyumbang USD $ 2 juta untuk gempa Nias kemaren. Di samping itu India juga mampu memberikan beasiswa kepada mahasiswa asing yang belajar di negaranya. Meski tak besar, tapi jelas, India memperlihatkan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan. berbicara ttg materi pendidikan, ya sedikit tapi pasti, dan outputnya nanti adalah tenaga ahli. Lihat aja tuh, India mengirimkan Tenaga Ahli di Malaysia, while Indonesia mengirimkan TKI. Nasib... nasib..., malu menjadi seorang Indonesia? Ya terus terang saya malu. Tapi meskipun malu, aku tetap orang Indonesia. Masih betah dengan kurikulum pendidikan kita? Terserahlah...... Wassalam, IzaM - New Delhi, India. --- In ppiindia@yahoogroups.com, abu abdurrahman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > bukannya begitu mas fajir, tapi mas giving kan ga bilang semuanya penjilat. tp secara realita memang ada yang seperti itu. kalo guru mas fajir seperti itu. aku sangat salut. aku angkat 2 jempol buat beliau. jarang2 ada tp memang ada, karena guru saya dulu juga ada. jadi tidak generalisasi. > > farid bajber <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Mungkin memang berbeda atau pasti berbeda. Sebab, saya masih ingat ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/