Proses enlightment atau Aufklärung memakan waktu, karena harus 
dicernakan, diterima, dan di-akulturisasi. Perubahan yang drastis, 
mungkin ada pada wacana falsafah, macam yang didengungkan Nietzsche 
dengan "Umwälzung aller Werte", alias "penggilasan semua nilai nilai 
(yang berlaku)".

Tetapi, ini telah terjadi, sejak masa reformasi, yang sering kita 
anggap aneh ini. Bayangkan, pertukaran wacana yang sebebas ini, baik 
dialam maya maupun di media, melalui demo demo (termasuk pembakaran 
bendera dan pembakaran potret tokoh tokoh kita sendiri), adalah salah 
satu gejala.

Pancasila, sebenarnya, dimata saya samasekali bukan falsafah, namun 
sekedar slogan indoktrinasi, yang di utak atik sesuai kebutuhan 
penguasa. Dahulu kaum Sukarnoist meng-utak utik untuk menciptakan 
pembenaran policy pemerintah. Lalu dimasa Suharto. Sampai kini.

Penguasa akan selalu mencoba menunggangi wacana wacana. Ini termasuk 
instink kekuasaan. Pembenaran serta pelanggengan kekuasaan.

Mengenali kenyataan, bahwa kaum elit yang menguasai negara dan 
ekonomi, adalah langkah pertama. Langkah kemudian ialah mengembangkan 
wacana, bagaimana kekayaan bangsa diatur sedemikian rupa, hingga 
dinikmati orang banyak. banyak jalan: melalui pajak yang lalu 
didistrubusikan pada kelompok pelaku ekonomi tertentu. Ini dilakukan 
di Uni Eropa, misalnya dibidang pertanian dan perikanan.

Selama pemilikan sarana ekonomi belum terbagi proportional, maka 
kehidupan bangsa akan tetap miring miring bagai kapal mau tenggelam.

Di Austria, Swiss dll, wilayah wilayah wilayah tourisme (terutama 
sentra sport ski), memperlihatkan kemakmuran dikalangan penduduk, 
dari pemilik penginapan, resto, perusahaan transport, pedagang, dll. 
Di Nusantara, ada pulau Bali, yang merupakan sentra tourisme 
besar2an, namun rakyat kebanyakan masih menjadi penonton.

Ada wilayah pengolahan migas, dimana rakyat menjadi penonton. Dst.

Salam

danardono



--- In ppiindia@yahoogroups.com, farid bajber <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Bung Irwan, 
>  
> Terima kasih atas tanggapan yang begitu decent dan cool. Oh ya 
inisial nama saya memang mirip dengan tokoh-tokoh yang anda sebutkan 
tapi kebetulan saya bukan tokoh dan sekaliber mereka. thanks sekali 
lagi....!
>  
> Anda benar,  berbicara tentang filsafat maka tidak melulu filsafat 
Pancasila. But, in the first place ketika Sang mengangkat judul 
dengan kata-kata "Apa yang kurang dari bangsa sebesar Indonesia?". 
Kemudian dia mengajukan preposisi filsafat. Konteksnya sebuah bangsa, 
bangsa Indonesia.  Maka yang terbayang dalam benak saya adalah social 
enlightment. Upaya yang paling mungkin dilakukan untuk mencapai 
tujuan itu adalah melalui propaganda dan   indoktrinitas sebagaimana 
apa yang dilakukan rejim orba. 
>  
> Sebab, tanpa gerakan masal yang sistemastis semacam itu, pencerahan 
sosial akan terbentur batu karang. Kendati tidak dapat sepenuhnya 
dinilai gagal. Namun, celakanya, selain dibutuhkan enerji dan dana 
yang tidak sedikit, gerakan ini sarat muatan politis yang sering 
kali "dimanfaatkan" bagi kepentingan pihak penguasa. Contoh nyata 
adalah gerakan P4 melalui penataran atau pelajaran di sekolah-sekolah 
misalnya.  Toh..sebagai bangsa kita tidak mau jatuh di lobang yang 
sama bukan?                    
>  
>   FB
> 
> irwank2k2 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Bang Sang (untung nick-nya bukan Sat), :-)
> 
> Kelihatannya dalam benak kebanyakan orang, filsafat(?) adalah 
> berpikir yang njlimet dan 'nyeleneh'.. nyusah"in aja.. :-)
> Meskipun kondisi tersebut tidak mustahil karena memang bangsa kita
> diarahkan untuk tidak berpikir dengan 'keras' (hard thinking).. 
> cukup yang dangkal" saja, misalnya..  
> 
> Alasan paling mungkin adalah ada pihak (asing?) yang berkepentingan
> membuat Indonesia mudah dikuasai.. Atau minimal lajunya diperlambat.
> Hasilnya bisa dilihat, saat ini Indonesia amat bergantung pada 
> suatu kekuatan di dunia (dari ekonomi bahkan sampai hankam)..
> 
> Rakyat/masyarakat kebanyakan dibuat tidak tercerahkan.. 
> Agar mudah digiring pada suatu isu sewaktu diperlukan.. 
> Ya, ekstrimnya 'Pejah gesang nderek PEMIMPIN' 
> (Hidup mati ikut sang pemimpin atau Pokoknya sekali si-X tetap si-X 
> apapun perbuatan dan latar belakangnya)..
> 
> Jadi, yang bisa sukses adalah mereka yang paling banyak punya
> pendukung dalam domain (pemikiran) 'pejah gesang' ini..
> Rekan" yang belajar ilmu politik (moderator?) _pasti_ lebih paham 
> soal ini.. Maaf klo dianggap 'sok ngoceh'.. Hehehe.. 
> 
> Belakangan ini kita sudah melihat atmosfir globalisasi atau dalam 
> banyak hal merupakan amerakinasi. Kalau kita sedikit perhatikan 
> sejarah,  pelambatan pencerahan masyarakat ini sangat mungkin
> merupakan imbas dari lahirnya ORBA. Keterlibatan kepentingan asing 
> amat sulit diabaikan. Hal ini dapat 'dicium' dari sinyalemen dalam 
> artikel 'Republik Kapling'..
> 
> Meskipun tentu saja hal semacam ini AMAT SULIT DIBUKTIKAN
> DI PERMUKAAN!!  Bahkan oleh para sejarawan (dan aparat terkait)
> sekalipun karena semua itu dilakukan mengikuti atau mengarahkan 
> aturan 'legal formal' agar tidak mudah dicap sebagai upaya 
> merugikan negara..
> 
> ----
> Bang FB (inisialnya mirip dengan Fuad Bawadzier atau Faisal Basri),
> 
> Kalau filsafat hanya dipahami sebagai filsafat Pancasila, ya wajar 
aja
> kalau banyak yang jadi 'benci' dengan filsafat.. :-P
> AFAIK, filsafat itu mengajarkan agar seseorang dapat berpikir dalam
> menyikapi sesuatu ('afala ta'qiluun, 'afala yatafakkaruun).. 
> Jadi tidak hanya menggunakan emosi atau ketaatan semata..
> 
> Contoh paling sederhana, lihat saja lambang 'filsuf' yang sedang 
berpikir.
> CMIIW, katanya lagi salah satu ciri dari orang yang berfilsafat 
adalah
> mereka yang senang berpikir dialektika (ada proses diskusi 
internal)..
> 
> Sayangnya, dalam sejarahnya filsafat sering disalah artikan sebagai
> sesuatu yang 'nyeleneh'.. Bahkan dalam banyak kasus, pelakunya 
> 'harus dihukum mati'.. karena dianggap membahayakan pemikiran
> 'mainstream'.. Ingat sejarah keilmuan di eropa (berkaitan dgn 
gereja?)..
> 
> Kenyataannya, ada cabang filsafat tentang agama dan umum..
> AFAIK filsafat agama ini sendiri amat penting dalam membentuk 
pribadi
> yang pemahamannya lebih terasah.. sehingga apa yang dikenal dengan
> pemeluk agama karena 'keturunan' (dan tidak/kurang memahami 
> agamanya) atau yang gemar 'memberi cap' pada pihak lain dapat
> diminimalisir.. Ya, semacam pelengkap-lah..
> 
> Ada komentar/tambahan lain? FYI, ini cuma sekedar opini dari seorang
> anggota masyarakat biasa yang gak begitu mengenal apa itu 
filsafat.. 
> Apaan tuh.. :D
> 
> Wassalam,
> 
> Irwan.K
> 
> YangTidakMempelajarFilsafatSecaraKhusus
> NamunDalamBeberapaHalGemarBerdiskusiDenganDiriSendiriMaupunOrangLain
> KenapaBeginiKenapaBegitu
> 
> =======
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, farid bajber <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Filsafat ???. Ketika masih di sekolah menengah (tentunya masih era
> Orba), saya paling benci pelajaran Filsafat Pancasila. Mata 
pelajaran
> itu kemudian dikenal dengan PMP yang kesemuanya merupakan siasat 
busuk
> guna mempertahankan kekuasaan. Saya kira bangsa Indonesia lebih
> memerlukan pemimpin yang ikhlas tanpa pretensi dan kehendak 
memperkaya
> diri dan keluarganya. 
> > FB     
> > 
> > "sangkakala ." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > To: [EMAIL PROTECTED] ;
> > ekonomi-nasional@yahoogroups.com ;
> > proletar@yahoogroups.com ;
> > [EMAIL PROTECTED] ;
> > [EMAIL PROTECTED] ;
> > ppiindia@yahoogroups.com
> > 
> > Cc: [EMAIL PROTECTED] ;
> > filsafat@yahoogroups.com
> > 
> > 
> > 
> > Apa yg kurang dari Bangsa sebesar Indonesia?
> > 
> > Dilihat dari segi jumlah penduduk adalah yg terbesar
> > ke 4 di jagad jonggring saloka. Dilirikdari potensi
> > alam , duh luar biasa berlimpah ruah… flora-fauna
> > dikabarkan adalah yg no 2 tebesar di bumi, sumber daya
> > mineral jangan ditanya, siap didaya gunakan, sebutlah
> > besi, timah, nikel, batu bara, aspal, seng, tembaga,
> > dan Minyak gas bumi ada tersedia. Potensi laut dgn
> > luas yg dari samudera hindia hingga pasifik
> > menjanjikan sekali.
> > 
> > Akibat yg ditimbulkan oleh lemahnya pola pikir
> > Filsafatis adalah jelas terpampang dihadapan kita
> > yaitu kita hanya selaku konsumen dan pengikut dari
> > hasil buah karya pemikir-pemikir America, eropa dan
> > Jepang…. Produk-produk Kreatif Inovatif mereka
> > menguasai pasar domestik kita dan pembuangan devisa
> > terjadi yg berujung pada lemahnya Ekonomi Indonesia
> > akibat ekspor yg selalu devisit dibanding Import… hal
> > ini berujung pada rendahnya tingkat pendapatan
> > rata-rata orang per orang dan pasti berwujud lemahnya
> > kesejahteraan bangsa… ini implikasi dari tidak
> > mampunya bangsa ini berfikir Filsafatis.
> > 
> > SUDAH WAKTUNYA DAN URGEN SEKALI , PELAJARAN FILSAFAT
> > BERFIKIR DGN SEGALA METODENYA DIMASUKKAN KEDALAM
> > KURIKULUM PENDIDIKAN BANGSA INDONESIA ATAU PILIHANNYA
> > KITA AKAN JADI MANGSA PASAR DARI BANGSA NEGARA-NEGARA
> > PENCIPTA SEMACAM AMERICA, EROPA DAN JEPANG…
> > 
> > Sang
> > 
> > Penyantap dan Pengunyah Filsafat.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
**********************************************************************
*****
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-
india.org
> 
**********************************************************************
*****
> 
______________________________________________________________________
____
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> 
> ---------------------------------
> Yahoo! Groups Links
> 
>    To visit your group on the web, go to:
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
>   
>    To unsubscribe from this group, send an email to:
> [EMAIL PROTECTED]
>   
>    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of 
Service. 
> 
> 
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke