saya bisa memahami anda pak danardono...
seperti sudah saya katakan, terhadap agama formal kaum ilmuwan memang kerap skeptis... tapi sesungguhnya mereka tetap spiritualis, mengakui ada zat yang maha besar diluar dirinya.... tapi perang batin itu terutama terjadi di barat, tempat agama dan ilmu memiliki sejarah konflik yang panjang... ketika agama formal pernah menindas ilmu pengetahuan... padahal ilmuwan yang ditindas itu (misalnya galileo) adalah juga penganut agama yang saleh.... ilmuwan di/dari negeri-negeri timur saya kira relatif tak terlalu mengalami konflik batin seperti itu... spiritualitas dan iman punya sejarah panjang hidup berdampingan secara damai dengan ilmu pengetahuan... bahkan ada banyak sekali kalimat-kalimat dalam agama yang menyatakan pentingnya ilmu pengetahuan... misalnya tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina, tentang betapa lebih mulianya orang yang berilmu ketimbang yang tidak berilmu, dll.... seharusnya memang tak ada pertentangan antara iman dan ilmu karena kedua-keduanya datang dari sumber yang sama.... last but not least, diskusi kita saya kira sudah sampai pada taraf pernyataan posisi masing-masing... saya yakin masing-masing kita tak sedang berusaha menceramahi pihak yang lain bukan...? salam, At 01:50 PM 4/5/05 +0000, you wrote: >Disini Anda menyebutkan essensi yang sangat mutlak: > >"...ketika seorang manusia mengembangkan daya nalarnya sampai batas >yang tak terhingga, justeru saat itu dia sedang mensyukuri karunia >tuhan berupa otak/akal.... dia seorang yang beriman... jadi ada >hubungan antara iman dan ilmu..." > >a) pencerahan nalar yang seseorang dapatkan dalam berilmiah, adalah >berasal dari sang Pencipta, yang dipuja dalam tiap agama. >kekuatan "gaib" ini datang bukan dari agama itu, atau dalam memeluk >agama itu, namun dari sang Khalik. > >b) seorang genie seperti Einstein tak menggeluti iman (juga tak >menyangkal adanya Ilahi), ketika dia membuahkan karya ilmiah. >Demikian juga Newton, dll. > >c) hubungan antara ilmu itu BISA ada pada orang tertentu, tetapi >tidak dalam artian kausal. Karena itu, tak dapat disimpulkan: > >1) saya berilmu karena saya beriman, juga tidak >2) saya beriman karena saya beilmu. > >Ad a) Ada manusia yang tak menggeluti iman (tidak selalu berarti >atheis lho), yang berhasil membuahkan karya ilmiah. Contohnya banyak >sekali. > >Ad b) Orang beriman, tak selalu ahli ilmiah. Bahkan mungkin juga tak >berpendidikan samasekali. > >Last but not least, Anda katakan: "iman adalah kepercayaan yang dapat >diuji". Ada kata bersayap dalam bahasa Jerman "Lassen wir doch einmal >die Kirche im Dorf". Artinya, marilah kita sejenak, tinggalkan soal >kepercayaan disamping (im Dorf arti kiaan "kita tinggalkan didesa", >karena disetiap desa ada gereja). > >Professor saya di Universitas Wina, dalam kuliah mathematika untuk >jurusan ekonomi (economiterics), menghardik seorang mahasiswa, yang >secara kedodoran menjawab pertanyaan mathematis ""Ja, glaube schon" >("ya aku sih percaya itu). Sang professor mengatakan: "Glauben? Sind >wir in der Kirche?". Artinya "Percaya? Emangnya kita digereja?". > >Anda tak akan pernah mampu menerangkan mengenai konsep Trinitas yang >menjadi inti iman Kristiani pada saudara saudara yang Non Kristen, >secara ilmiah. Ini tak dapat diuji. Hanya diimani. > >Juga adanya surga dan neraka, dosa asal dari Adam dan Hawa. Ini semua >harus kita imani. > >Hasil ilmu pengetahuan juga tak selalu harus sejajar dengan ajaran >iman. Manusia mengembangkan bom atom dan senjata senjata pemusnah >lainnya, yang tak terbayangkan daya mautnya, walau tiap iman >mengajarkan: "Jangan membunuh". Kita berhasil menemukan methoda untuk >birth control yang secara imani Katholik dikutuk. > >Salam > >danardono > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/