http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/5/11/n5.htm
Rabu Pon, 11 Mei 2005 
 Nusantara



SBY Cium Kening Pak Harto 

Jakarta (Bali Post) -
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjenguk mantan Presiden Soeharto. 
Namun, ketika ditanya seputar proses hukum yang dilakukan pendahulunya itu, 
Presiden Yudhoyono tampak memberikan jawaban dengan meninggikan nada suaranya 
dan keduanya tangannya ditunjukkan ke atas. Presiden tampak  sedikit emosional 
dengan raut muka yang tegang. ''Tidak dalam waktu dan kondisi yang tepat untuk 
menanyakan hal itu saat ini,'' tegas Kepala Negara usai memberikan pidato 
singkat, Selasa (10/5) kemarin.

Presiden Yudhoyono tiba di RSPP Jakarta sekitar pukul 16.45 WIB didampingi 
Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, dan Jubir Presiden Andi Malarangeng. Presiden 
dan rombongan meninggalkan tempat Soeharto dirawat sekitar pukul 17.05 WIB. 

Dalam keterangan persnya, Presiden Yudhoyono mengaku menjenguk Soeharto karena 
penguasa orde baru itu sedang dirawat lantaran penyakit yang cukup serius 
dideritanya. Ini tentu sebuah kewajiban kemanusiaan yang harus dijalankan untuk 
menghormati para pemimpin yang telah memimpin negara ini di masa lalu. Tradisi 
yang baik untuk menjalankan misi kemanusiaan dan menghormati senior yang dulu 
pernah memimpin negeri ini adalah sebuah tradisi yang baik dan perlu dijaga 
kelestariannya.

Presiden datang dengan pengawalan yang sangat ketat dari regu Paspampres. 
Pengamanan terlihat sejak dari pintu depan RSPP hingga ke lift yang membawa ke 
lantai VI, kamar 604, tempat penguasa orde baru itu dirawat. Bali Post juga 
menyaksikan sejumlah staf dan dokter RSPP yang mendiskusikan masalah kedatangan 
Presiden ini serta kesehatan Pak Harto. Mereka dijaga ketat oleh Paspampres 
berseragam biru gelap itu. 

Apa yang dilakukan Presiden ketika menjenguk Soeharto?  Menurut dr. Djoko 
Rahardjo -- dokter kepresidenan yang ikut masuk menemani Presiden -- Presiden 
datang langsung menuju kamar 604.  Di kamar tampak tiga putri Pak Harto, yakni 
Siti Hardiyanti Indra Rukmana (Tutut), Siti Hediati Hastuti Soeharto (Titiek), 
dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek). ''Presiden menyalami Pak Harto, 
lantas mencium keningnya, pipi kanan dan kiri,'' tegas Djoko. Pak Harto  hanya 
senyum-senyum dan mengucapkan terima kasih.

Presiden tampak terharu dengan kondisi penyakit yang diderita mantan panglima 
tertinggi ABRI itu. ''Presiden lantas mendoakan Pak Harto agar cepat sembuh,'' 
terangnya.  Dalam kesempatan itu, menurut dr. Djoko, Presiden tidak menyinggung 
masalah penyidikan kasus korupsinya, terutama kepada tiga putri Pak Harto. Juga 
tidak dibicarakan masalah-masalah lain, baik politik maupun hukum. Anak-anaknya 
juga tidak menanyakan perihal masalah kasus hukum ayahnya.  

Kondisi terakhir Pak Harto, kata Djoko, hingga saat ini perdarahan di usus 
belum bisa dihentikan. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan gangguan terhadap 
stroke yang pernah diderita Pak Harto. ''Kondisinya masih sama dengan yang 
kemarin, masih dalam kondisi dubia (fifty-fifty),'' tegasnya. 

Transfusi darah terus diberikan tim dokter. Ini  dilakukan guna menghindari 
kekurangan darah dan menjaga stabilitas HB-nya. Hingga kemarin, HB Pak Harto 
turun lagi hingga ke kisaran 10 gram per deciliter.  Dua hari lalu, HB Pak 
Harto mencapai 10,8 gram per deciliter. Padahal, hari ini saja, Pak Harto sudah 
menjalani transfusi darah sekitar 300 cc.          

Harus Dituntaskan  

Secara terpisah, Kapuspenkum Kejaksaan Agung Soehandojo mengatakan, secara 
yuridis kasus Soeharto tetap harus dituntaskan demi kepastian hukum bagi yang 
bersangkutan. ''Itu merupakan bentuk dukungan moral dan bisa dipahami. Tetapi 
yang lebih penting dari aspek yuridis penyelesaiannya harus dituntaskan dan ada 
kepastian,'' kata Soehandojo. 

Sejauh ini, kata Soehandojo, kejaksaan belum bisa melanjutkan proses hukum 
terhadap Soeharto. Sebab, kejaksaan mengemban amanat dari MA untuk merawat 
Soeharto sampai sembuh, dan setelah itu baru bisa dilanjutkan proses hukumnya. 
(010/kmb7/kmb3/kmb4)


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/MCfFmA/SOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke