Mas Bagong,Menarik apa yang dikritisi oleh anda : Kenapa pemimpin agama 
mengejar target/omzet keuntungan dan keberhasilan agama masing2 dalam bentuk 
kuantitas orang beragama dari pada kualitas orang beragama ?  Padahal kisah 
wayang pandawa dan korawa, sudah mengajarkan kita bahwa kualitas lebih penting 
dari kuantitas.  Kalau begitu sebaiknya pemikiran keagamaan, lembaga keagamaan 
itu diprivatisasi saja. supaya agama yang hanya mengejar kuantitas, tapi 
kualitasnya jeblok i.e. (i) tukang teriak jihad dan bakar rumah ibadah orang 
lain, tempat disko, (ii) gak bisa memberi kontribusi pemikiran dan tindakan 
yang mengarah pada kemaslahatan bersama, perlahan-lahan (a) ditinggalkan 
pengikutnya yang ingin hidup lebih baik dan lalu memilih agama lain yang lebih 
ok, (b) karena ditinggalkan pengikutnya, maka agama itu lalu belajar 
memperbaiki kualitas pikiran dan tindakannya.  Itulah manfaat persaingan dalam 
bisnis, politik dan bahkan juga agama, antara satu lembaga dengan lembaga 
lainnya !!! sehingga end-user, konsumen, rakyat pemilih, penganut agama, bisa 
menikmati kualitas hidup yang lebih baik. Tanpa monopoli kekuasaan atau dengan 
kata lain, dengan adanya persaingan atau pilihan produk, pastilah rakyat, 
konsumen, penganut agama bisa menghukum produsen, pemimpin/partai politik atau 
bahkan pemimpin agama/agama yang tidak sungguh2 memenuhi dan melayani 
kepentingan stakeholdersnya. !!!  Bukankah kepemimpinan itu berarti melayani 
sesama !!! dan kehidupan itu baru berarti kalau kita sudah berjasa dan 
berkontribusi dalam melayani sesama !!! Begitulah filosofi ekonomi liberal-nya 
Adam Smith !!!Salam, Iming--- On Fri 05/13, Mas Bagong < [EMAIL PROTECTED] 
> wrote:From: Mas Bagong [mailto: [EMAIL PROTECTED]: [EMAIL PROTECTED]: Fri, 
13 May 2005 11:09:59 +0700Subject: [ppiindia] Re: Agama : Masalah Besar 
Indonesia !Betul sekali Mbak Lina:Namun, tentu ketika kita bicara akidah atau 
metode keimanan orangantara agama satu dengan lain ini 
akan berbeda pandangannya...Nah, mengapakah harus memperbincangkan masalah 
'Tuhan' ketikaberdiskusi mengenai agama? Mengapa tidak memperbincangkan 
masalahpenerapan rahmatan lil alamin di dunia ini atau masalah Kasih Tuhan 
dimuka bumi ini?Salah satu masalah kita adalah ketika kita bicara agama, maka 
kitaakan 'menjaring jiwa-jiwa yang tersesat' atau 'menyelamatkan orangtersesat 
lagi dimurkai' dengan 'mengajak' atau 'memprovokasi' agarorang masuk ke 
golongan kita...Ini kenapa? Karena kita tidak mempertimbangkan mengenai 
masalahpenerapan ajaran mendasar dari agama tetapi lebih ke arah jumlahpengikut 
kita... (believe or not itulah yang terjadi...)Regards,DGOn 5/13/05, Lina 
Dahlan wrote:> Saya kira bung2 & Mas2 kurang jeli memandang masalah ini 
ketika bung > Iming mengatakan "mengkritisi agama orang lain tanpa melihat 
masalah > dalam agamanya dia sendiri" dan Mas Bagong > mengatakan 
"memperbincangkan agama dilakukan dengan menggunakan> dasar pijakan yang 
sama" 
karena masalah yang ada dalam agama Islam > itu hanya pada hal2 yang 
muamalah, jadi memang harus dibicarakan > dari waktu ke waktu ..kan 
kondisional sifatnya…dan umat Islam > sebaiknya tidak mempermasalahkan hal 
muamalah dalam Kristen, semisal > gimana mereka berdoa, dipermandikan, 
paskah, jumat agung, ...karena > tujuan2 mu'amalah ini kan untuk pendidikan 
agar manusia menjadi > baik, kasih, rahmatan lil alamiin… kita memang harus 
berlomba-lomba > disini.> > Kalau mau berangkat dari pangkal yang 
sama, misalnya akidah,> Pernah kah orang Kristen memasalahkan penuhanan 
Allah SWT yang > tauhid murni?? Orang Islam selalu memasalahkan penuhanan 
Yesus.> Mengapa demikian? Dalam kepribadian Islam Akidah itu suatu hal yang 
> terpenting dari semua ajaran agama karena itulah inti dari > 
diturunkannya banyak Nabi dan Rasul. Kalau ada orang yang > mendiskusikan 
masalah ini, pandang saja ini sebagai diskusi soal > konsep dan ilmu 
ketuhanan. 
Bukan mau ngebela Tuhan.> > Bagaimana soal manfaat? Bagi orang-orang yang 
sudah yakin akan > agamanya dan kitab suci(seperti saya juga sekarang ini), 
hal ini > sudah tidak bermanfaat lagi utk diperdebatkan. Tinggal ngamalin. 
> Namun bagi orang yang masih mencari (seperti saya dahulu), hal ini > 
bisa menjadi guru yang baik.> > Tak kenal maka tak dekat tak akrab tak 
sayang dan tak cinta. Tinggal > sekarang ini ..gimana supaya bisa cinta 
diatas cinta...:-)> > Bukan pijakan yang sama yang dibutuhkan, cuma 
kearifan dalam > menerima perbedaan dan kejujuran hati: jangan pernah dusta 
meski > thdp hatimu sendiri (yang terakhir itu adalah nasihat Buya Hamka 
> dalam kisah "kriteria memilih agama")karena secara umum pijakan itu > 
tidak akan pernah sama.> > Waktu saya membaca buku Salib di Bulan 
Sabitnya Jerald F. Dirk > itu...saya tertarik karena di pengantar katanya 
dikatakan buku > tersebut berusaha memaparkan 'kesamaan'. Namun, 
nyatanya impossible > memaparkan kesamaan tanpa memaparkan 
perbedaann...:-))). Untungnya > buku itu tidak bernuansa provokatif, hanya 
memaparkan apa adanya > saja di Islam begini di Kristen begitu di Jahudi 
begono.> > wassalam,> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, Mas Bagong 
wrote:> > Haloo bung Iming:> > Terima kasih atas 
pengertiannya...> > Kalau berdiskusi masalah agama memang agak susah 
karena tentu orang> > berpijak dari agama masing-masing... Karena itu 
memang akan bijak> > kalau di sini memperbincangkan agama dilakukan 
dengan menggunakan> > dasar pijakan yang sama; karena itu mestinya 
seorang muslim tidak> > mendebat dasar keyakinan kristen dan vice 
versa...> > Tentu akan lebih baik lagi kalau yang dibicarakan adalah 
bagaimana> > mengamalkan agama menjadi sesuatu yang nyata bagi masyarakat 
> sehingga> > rahmatan lil alamin atau kasih Tuhan itu benar-benar 
bisa> > dirasakan....> 
> Istilah guru saya adalah kita kalau beragama harus jadi menara air> 
> yang mengalirkan air ke sekitarnya sehingga tanaman tumbuh dengan> > 
baik, bukan jadi menara gading yang megah namun tidak ada > manfaatnya> 
> bagi sesama...> > DG> > > > On 5/12/05, iming wrote:> 
> > Mas Bagong,Trims untuk waktu dan tulisannya. setidaknya anda > 
sependapat> > > dengan saya bahwa yang bermasalah adalah orang 
beragamanya, > bukan agama atau> > > kitab sucinya. Orang2 beragama 
itu selalu menonjolkan > keagamaannya dan dogma> > > agamanya, 
karena mereka gak mampu berpikir konseptual demi > kemaslahatan> > 
> bersama, gak mampu keluar dari goa kebodohan sendiri, lumpur > tinja 
sendiri,> > > trauma ketakutan mereka sendiri. Yang jelas sistem 
pendidikan > kita gagal> > > menghasilkan orang yang berpikir 
konseptual, tapi berhasil > menghasilkan> > > ornag2 
dogmatis yang rela mati bagi tinja mereka sendiri. > Akibatnya, milis> 
> > kita yang seharusnya bisa saling mencerdaskan, malah digunakan > 
untuk saling> > > mempertontonkan ketololan dogma agama mereka yang 
dipahami > secara sempit. > > > Bisakah kita diskusi masalah yang 
bukan berbau agama ?. Kapan > indonesia maju> > > ? Iming--- On Thu 
05/12, Mas Bagong < [EMAIL PROTECTED] >> > > wrote:From: 
Mas Bagong [mailto: [EMAIL PROTECTED]:> > > [EMAIL PROTECTED]: Thu, 12 
May > > > 2005 15:52:02 +0700Subject: [ppiindia] Re: Agama : Masalah 
Besar > Indonesia> > > !Bung Iming:Masalahnya adalah pada 
orang-orang yang selalu > memikirkan agama> > > secaradogmatik dan 
picik... baik dari orang Islam maupun > Kristen! Bukan> > > 
padaagamanya sendiri...Kalau agama itu diamalkan maka no problem > 
khan?Tetapi> > > khan masalahnya, orang selalu mengkritisi agama 
orang laintanpa > melihat> > > masalah dalam agamanya dia 
sendiri.... Orang kristenribut terus > soal> > > poligami soal 
sembahyang dua bahasa deelel deesbe...Orang Islam > ributin soal> > 
> penuhanan jesus...Ya akhirnya jaka sembung bawa gitar...nggak > yambung 
jreng!> > > Wongdua-duanya berangkat dari dua pangkal yang 
berbeda....Coba > kalau orang> > > Islam bisa menunjukkan bahwa 
mereka adalah rahmatanlil alamin > dan orang> > > Kristen bisa 
menunjukkan bahwa mereka adalahkasih Tuhan di Muka > bumi ini,> > > 
nggak bakalan ada yang ribut...Masalahnya satu: masing-masing > orang di 
sini> > > masih terbawa setanperang salib di hatinya masing-masing 
> akhirnya nggak> > > pernah rukun...On 5/12/05, > > > 
iming wrote:> Rekan2,Problem terbesar Indonesia adalah > 
pemahaman> > > keagamaan yang telah> menyita banyak energi 
nasional, dan > 
pikiran sehat> > > kita semua. Seharusnya> pikiran kita 
dijernihkan terus lewat > kajian2> > > ilmiah, daripaeda debat 
paham> keagamaan yang hanya memancing > kontroversi> > > dan 
provokasi. Orang beragama di> Indonesia saat ini tidak > banyak 
manfaat> > > bagi kemajuan Indonesia, tapi benalu> saja ! di 
masa datang > nanti, gak> > > bakalan deh pemimpin negara ini 
berlatar> belakang pemimpin > agama.> > > Pemimpin agama 
bakalan cuma menjadi pendoa saat> orang kawin > dan mati !> > 
> Cobalah renungkan baik2! Iming --- On Wed 05/11, A> Nizami > 
<> > > [EMAIL PROTECTED] > wrote:From: A Nizami 
[mailto:>> > > [EMAIL PROTECTED]: [EMAIL PROTECTED]: Wed, 11 
May 2005>> > > 18:18:06 -0700 (PDT)Subject: Saya tak Percaya 
Gus Dur - Re: > [ppiindia]> > > Gus> Dur: Tindakan MUI 
Gegabah 
Soal Larangan Salat Dua > BahasaKalau saya> > > pribadi> sih 
tidak akan menurut begitu sajaapa > > > kata Gus Dur.Sebab saya pernah 
melihat> satu video, di situ > Gus Durpergi> > > > ke 
dukun. Gus Dur cerita bahwa dia menyembelihayam tanpa > bismillah.> > 
> Kemudian> melakukan prosesiruwatan di pinggir pantai.Jadi apa > 
yang> > > dilakukan oleh para> ulama yang tergabungdi MUI sudah 
tepat > berdasarkan> > > hukum2 agama Islam.---> Ambon 
wrote:> Media > Indonesia>> > > Senin, 09 Mei 
2005 18:36 WIB> >> > > > 
Gus Dur:> > > Tindakan MUI Gegabah Soal Larangan Salat> 
Dua> > Bahasa>> > > > > 
SEMARANG--MIOL: Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB,> > > 
KH>> Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menilai 
tindakan > Majelis>> > > Ulama Indonesia> (MUI) 
Jawa Timur gegabah soal> > pelarangan salat> > > dengan 
dua bahasa seperti> yang> dilakukan pengasuh > Pondok> 
> > Pesantren I'tikaf Ngadi> Lelaku> Malang, Ustad > 
Muhammad Yusman> > > Roy.> > "Belum dibahas kok 
MUI melarang.> Itu> > > namanya> gegabah," katanya 
di sela-sela > > > Konsolidasi> Pemenangan> 
Pilkadasung, Pemilu 2009 dan> > > Launching> Program sejuta 
kader PKB> 2005-2010 di > Pondok>> > > Pesantren 
Edi Mancoro, Dusun Bendungan, Desa>> > Gedangan, 
Kecamatan> > > Tuntang, > Kabupaten Semarang,> 
Senin.> > > "Apakah> > > itu prinsip Gus Dur 
yang> membolehkan shalat> dengan > dua 
bahasa?"> > > tanya wartawan, yang dijawab>> dengan 
tegas, "Itu > bukan prinsip> > > saya, wong itu> hukum 
kok. Saya ini apa> sih artinya, > wong> > > 
awam."> > Menyinggung soal hadis sebagai > 
rujukan,> Gus> > > Dur> menegaskan, hadis itu 
bukannya hukum, hadis > itu> dasar> > > untuk> 
membuat hukum. "Jadi bukannya hukum itu> > sendiri," kata> 
> > dia.> >> Seperti yang diwartakan, 
setelah > ditetapkan> > > sebagai> tersangka dan> 
ditutup Ponpesnya, Ustad > Muhammad>> > > Yusman Roy 
secara intensif diperiksa> oleh Polres> > 
Malang.>> > > > Istrinya, Ny Supartini, Minggu 
> > > sore (8/5)> juga> dijemput petugas Polres 
Malang untuk > 
diperiksa.> > > Lima> petugas> pukul 15.20 WIB 
mendatangi rumah Ustad > Roy>> > > di Desa Sumber Waras 
Timur,> Lawang, Malang.> > > Ketika hal> 
> > itu ditanyakan kepada mantan Ketua> Umum> PBNU, Gus 
> Dur menganggap> > > apa yang dilakukan> Kepolisian 
Resort> (Polres) Malang > itu >> > > 
merupakan> bentuk campur tangan negara. "Itu salah, > 
karena>> > > polisi> tidak berhak ngurusi soal 
agama," katanya.>> > > (Ant/OL-1)> > 
+++>> > Media > Indonesia>> > 
> 9 Mei 2005> > MUI Kabupaten Malang Siap> > 
Membina Gus> > > Roy> Penulis: Bagus Suryo> 
> MALANG--MIOL: > Majelis>> > > Ulama Indonesia 
(MUI)> Kabupaten Malang, Jawa Timur > (Jatim)> > > 
menyatakan> siap> membina pengasuh Pondok Itikaf > Jamaah 
Ngaji> > > Lelaku,> Moch.> Yusman Roy-biasa 
dipanggil Gus Roy, > bila> > > yang> bersangkutan 
ingin> bertaubat > > > dan kembali ke jalan> yang 
benar.> > "Bila > pengasuh>> > > 
Pondok Itikaf yang menyebarkan ajaran> sholat dengan > 
disertai> > > terjemah> bahasa indonesia itu> 
bersedia kembali > keajaran yang> > > benar, maka MUI> 
siap> membina,"kata Ketua MUI > Kabupaten Malang,> > > 
Jatim,> Mahmud> Zubaidi, kepada Media, Minggu.> 
> >> > > Menurut dia, MUI hanya terbatas> 
mengeluarkan fatwa.> > Soal upaya> > > hukum, diserahkan 
sepenuhnya 
kepada> pihak> > kepolisian. Namun,> > > bila 
Yusman Roy > bersedia> bertaubat, maka MUI siap > 
menjadi> > > mediator dalam> rangka> pembinaan 
tersebut. Pembinaan > ini> > > merupakan> upaya MUI 
dalam> mengembangkan > dakwah,tegasnya.>> > > 
> Pernyataan MUI ini disampaikan> menyusul > 
penetapan>> > > tersangka oleh Polres> 
> Malang terhadap > Yusman> Roy,> > > setelah 
yang> bersangkutan diperiksa Jumat (6/5) sekitar> > > 
pukul>> 20.00 WIB hingga Sabtu (7/5) > > > sekitar 
pukul 07.00> WIB.> > Yusman> Roy > 
dibawa oleh> > > tiga petugas Kepolisian> Wilayah (Polwil) 
Malang, > Jumat> (6/5),> > > sekitar pukul> 18.30 
WIB. Penjemputan 
dilakukan setelah> > > pondok>> itikaf didatangi 
oleh sejumlah orang yang > mengaku>> > > dari Hizbut 
Tahrir> Indonesia, Front Pembela Islam,> > Partai> > 
> Keadilan Sejahtera, dan Forum> Masyarakat> Peduli > 
Islam. Maksud> > > kedatangan mereka ke pondok> 
itikaf> adalah meminta > Yusman Roy> > > agar 
menghentikan> ajaran sholat dengan> menggunakan > 
terjemah> > > bahasa> indonesia.> > 
Yusman Roy, > dijerat> pasal 156> > > huruf A KUHP 
tentang> > penistaan agama dan penodaan > agama dengan> 
> > ancaman> hukuman maksimal 5> tahun 
penjara.> > >> > > Status tersangka 
ditetapkan setelah ia menjalani>> > proses> > > 
pemeriksaan, berdasar pada fatwa MUI 
yang> menyatakan > bahwa> > > ajaran> Yusman Roy 
dinyatakan sesat.> > > > Dan, berdasar pada Surat Keputusan 
Bupati> Malang> > Nomor> > > 
180/783/kep/421.012/2005, tentang penghentian> > 
aktifitas> Pondok> > > Itikaf Jamaah Ngaji Lelaku 
yang> berlokasi di Sumberwaras > Timur>> > > 136, 
Kecamatan> lawang, Kabupaten Malang, Jatim.> > 
>> > > Pemeriksaan> Yusman Roy dilakukan oleh dua 
penyidik> > dari> > > Kepolisian Resor (Polres)> 
Malang, yaitu> Inspektur > Polisi Dua> > > Sukatni dan 
Ajun Inspektur> Polisi> Satu Suyatno, di > Ruang Sidik> 
> > Unit III Polwil.> Malang.> > 
Dalam> > pemeriksaan itu,> > > penyidik polisi 
menanyakan> sebanyak 40 
pertanyaan.> > Turut diminta> > > keterangan,> 
yaitu dua orang saksi dari Departemen > Agama>> > > 
dan> Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten > 
Malang.> >> > > Hingga saat> ini, Yusman 
Roy > menjalani proses> > penahanan di> > > 
Polres. Malang. Sementara, situasi>> pondok itikaf > dalam 
kondisi> > > lengang. Pintu masuk> pondok > > > 
yang biasanya> terbuka lebar, kini tertutup> rapat dan > 
dikunci.> > > Terlihat sejumlah> petugas> kepolisian 
berpakaian > sipil berjaga> > > dari kejauhan di> 
kawasan> sekitar pondok. (BN/O-5)> >> > > 
> [Non-text portions of this message have> 
been>> > > removed]> > Bacalah 
artikel tentang Islam>> 
> > di:http://www.nizami.org__________________________________ > 
Yahoo! Mail>> > > Mobile Take Yahoo! Mail with you! Check email 
on your mobile > phone.>> > > 
http://mobile.yahoo.com/learn/mail ------------------------ > Yahoo!> 
> > Groups> Sponsor --------------------~--> In low 
income> > > neighborhoods, 84% do not> own computers.At Network 
for Good, > help bridge> > > the Digital>> > > 
Divide!http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM--> 
------------------------------------------------------------------~-> 
>>> > > >> > > > 
*********************************************************************> 
******Berdikusi>> > > dg Santun & Elegan, dg > 
> > Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih> Baik, in 
> Commonality> > > & 
Shared Destiny.>> > > www.ppi-> 
india.org************************************************************> 
***************______________________________________________________> 
____________________Mohon>> > > Perhatian:1. Harap tdk. 
memposting/reply yg menyinggung SARA > (kecuali> > > sbg> 
otokritik)2. Pesan yg akan direply harap dihapus, > kecuali yg> > > 
akan> dikomentari.3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-> india.da.ru; 
4. Satu> > > email> perhari: [EMAIL PROTECTED] No-email/web 
only:>> > > [EMAIL PROTECTED] kembali menerima 
email:>> > > [EMAIL PROTECTED] Groups 
Links<*> To visit> > > your> group on the 
web, go> > > 
to:http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/<*> > 
To>> > > unsubscribe from this group, send an email>> 
> > 
to:[EMAIL PROTECTED]<*> Your > use of Yahoo!> > 
> Groups> is subject > > > > 
to:http://docs.yahoo.com/info/terms/> >> > > 
_______________________________________________> No banners. > No 
pop-ups.> > > No kidding.> Make My Way your home on the Web - 
> http://www.myway.com>> > > > > [Non-text 
portions of this message have been removed]> > >> > > 
> > >> > > > 
*********************************************************************> 
******>> > > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat 
Persahabatan. > Menuju Indonesia> > > yg> Lebih Baik, in 
Commonality & Shared Destiny.> > > 
www.ppi-india.org>> > > > 
*********************************************************************> 
******>> > > > 
_____________________________________________________________________> 
_____>> > > Mohon Perhatian:> > 1. Harap tdk. 
memposting/reply yg > menyinggung SARA> > > (kecuali sbg 
otokritik)> 2. Pesan yg akan direply harap > dihapus, kecuali> 
> > yg akan dikomentari.> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-> 
india.da.ru;> > > > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 
5.> > > No-email/web > > > only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali 
menerima email:> > > [EMAIL PROTECTED] > Yahoo! Groups 
Links> > > >> > > > > > 
>------------------------ Yahoo! Groups Sponsor> > > 
--------------------~--> In low income neighborhoods, 84% do > not 
own> > > computers.At Network for Good, help bridge the Digital> 
> > 
Divide!http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM--> 
------------------------------------------------------------------~-> 
>> > > > 
*********************************************************************> 
******Berdikusi> > > dg Santun & Elegan, dg Semangat 
Persahabatan. Menuju > Indonesia yg Lebih> > > Baik, in Commonality 
& Shared Destiny.> > > www.ppi-> 
india.org************************************************************> 
***************______________________________________________________> 
____________________Mohon> > > Perhatian:1. Harap tdk. 
memposting/reply yg menyinggung SARA > (kecuali sbg> > > 
otokritik)2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg > akan > 
> > dikomentari.3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. > 
Satu email> > > perhari: [EMAIL PROTECTED] No-email/web only:> > 
> 
[EMAIL PROTECTED] kembali menerima email:> > > [EMAIL PROTECTED] 
Groups Links<*> To visit your> > > group on the web, go 
> to:http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/<*> To> > 
> unsubscribe from this group, send an email> > > to:[EMAIL 
PROTECTED]<*> Your use of > Yahoo! Groups> > > is 
subject to:http://docs.yahoo.com/info/terms/> > > > > > 
_______________________________________________> > > No banners. No 
pop-ups. No kidding.> > > Make My Way your home on the Web - 
http://www.myway.com> > > > > > > > > [Non-text 
portions of this message have been removed]> > > > > > > 
> > > > > > > > > 
*********************************************************************> 
******> > > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat 
Persahabatan. Menuju > 
Indonesia yg> > > Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
www.ppi-india.org> > > > 
*********************************************************************> 
******> > > > 
_____________________________________________________________________> 
_____> > > Mohon Perhatian:> > > > > > 1. Harap tdk. 
memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg > otokritik)> > > 
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan > dikomentari.> 
> > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > > > 4. 
Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]> > > 5. No-email/web only: 
[EMAIL PROTECTED]> > > 6. kembali menerima email: [EMAIL 
PROTECTED]> > > > > > Yahoo! Groups Links> > > > 
> > > > > > > > > > > > > > > > 
>> > > > > > 
***************************************************************************> 
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
yg> Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org> 
***************************************************************************> 
__________________________________________________________________________> 
Mohon Perhatian:> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA 
(kecuali sbg otokritik)> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg 
akan dikomentari.> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > 4. 
Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]> 5. No-email/web only: [EMAIL 
PROTECTED]> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]> > Yahoo! 
Groups Links> > > > > > >------------------------ Yahoo! 
Groups Sponsor --------------------~--> Dying to be thin?Anorexia. Narrated 
by Julianne 
Moore 
.http://us.click.yahoo.com/FLQ_sC/gsnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM--------------------------------------------------------------------~->
 
***************************************************************************Berdikusi
 dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih 
Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
www.ppi-india.org***************************************************************************__________________________________________________________________________Mohon
 Perhatian:1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email 
perhari: [EMAIL PROTECTED] No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] kembali 
menerima email: [EMAIL PROTECTED] Groups Links<*> To visit your group on 
the web, go 
to:http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/<*> To unsubscribe from this 
group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]<*> Your use of Yahoo! Groups is 
subject to:http://docs.yahoo.com/info/terms/

_______________________________________________
No banners. No pop-ups. No kidding.
Make My Way  your home on the Web - http://www.myway.com


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Ever feel sad or cry for no reason at all?
Depression. Narrated by Kate Hudson.
http://us.click.yahoo.com/LLQ_sC/esnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke