http://www.suarapembaruan.com/News/2005/05/23/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Tajuk Rencana

Mengejar Tikus dan Gurita Korupsi


TIKUS, binatang pengerat yang digunakan untuk menggambarkan koruptor. Entah 
dari mana dan bagaimana datangnya gagasan ini. Barangkali karena binatang ini 
jenis perusak (hama) dan pencuri sumber makanan kita: padi di sawah atau di 
lumbung. Mungkin juga karena tikus lihai menghindari penangkapan. Mereka pandai 
memanfaatkan kelengahan pemilik sawah dan lumbung padi, dan jagoan menyelinap 
melalui lubang kecil. Meskipun tikus sering tidak "prudent" pada sepotong ikan 
asin di dalam kurungan penjebak. 

Gurita (octopus) juga biasa untuk menggambarkan kejahatan ini. Binatang 
tergolong Phylum mollusca ini mewakili karakter koruptor yang kuat dan 
berkemampuan merusak. Gurita diasosiasikan monster di laut dan koruptor monster 
bagi kehidupan manusia. Tentakel- tentakel mereka yang kuat mencengkeram korban 
menggambarkan jaringannya yang luas. Makhluk tanpa tulang ini bahkan mampu 
meremukkan kulit crustacea yang keras. Suatu gambaran bagaimana rakyat bisa 
begitu rapuh oleh kekuatan koruptor. Apalagi octopus tak bisa dihabisi hanya 
dengan memotong tentakel karena bisa tumbuh lagi. Gurita juga jago menyamar, 
menggambarkan koruptor yang lihai tampil sebagai dermawan, ilmuwan, bahkan 
moralis dan religius di tengah-tengah kehidupan masyarakat, menutupi wajah 
monster mereka. 

SEKARANG, dengan gencarnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkar 
korupsi di Komisi Pemilihan Umum (KPU), orang mulai bicara bahwa pemberantasan 
korupsi di Indonesia memasuki musim semi. Kita berharap begitu, meskipun dalam 
konteks Kejaksaan Agung "musim semi" tampaknya belum berlaku di semua 
"wilayah." Kita juga berharap bahwa musim semi ini tidak cepat berakhir, 
apalagi langsung disusul musim gugur. 

Dalam kasus dugaan korupsi di KPU, mulai terlihat bagaimana jaringan ini 
menyebar seperti gurita. Padahal kasus ini tergolong kecil dibandingkan skala 
kerugian negara oleh kejahatan korupsi di Indonesia. Ketika kasus suap terkuak, 
terlihat juga indikasi korupsi. Semula hanya di seputar sekretariat KPU, 
melebar ke pimpinan dan anggota KPU, juga orang di DPR, Badan Pemeriksa 
Keuangan, Departemen Keuangan, bahkan mungkin sekali melibatkan pihak lain lagi 
seperti rekanan KPU dalam pengadaan jasa dan logistik pemilu. 

Persoalannya adalah bagaimana membuat KPK dan Kejaksaan Agung memiliki kekuatan 
yang mampu menandingi gurita koruptor dan memiliki strategi yang bisa 
melemahkan kelicikan tikus koruptor. Lembaga pemberantas korupsi ini harus 
didukung oleh setiap komponen bangsa yang merindukan tatanan kehidupan 
bernegara kita bebas dari kejahatan yang sangat destruktif ini. 

PEMERINTAH Yudhoyono yang bertekad memberantas korupsi ditantang untuk 
memberikan dukungan yang nyata pada usaha ini. Lembaga-lembaga pemerintahan 
yang terindikasi korupsi, harus segera membersihkan diri. BPK, misalnya, telah 
membebas-tugaskan tim audit KPU, tetapi partai politik masih diam terhadap 
orang-orang mereka di DPR yang diduga terlibat. Demikian juga dengan Depkeu 
belum menunjukkan tindakan yang konkret untuk mendukung musim pembersihan ini. 

Dibandingkan gurita koruptor, KPK masih terlihat kecil dan lemah, dan perlu 
diperkuat dalam sumber daya manusia dan pendanaan agar mampu menjangkau kepala 
gurita, bukan hanya mengerat tentakel. Lembaga-lembaga independen di masyarakat 
juga sangat penting untuk mendukung usaha ini. Sebab, yang harus diingat adalah 
tikus-tikus koruptor ini termasuk hewan yang cepat berkembang biak. Kekuatan 
gurita mereka bisa membuat orang baik-baik berubah jadi tikus atau gurita yang 
jahat. 



--------------------------------------------------------------------------------
Last modified: 23/5/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Does he tell you he loves you when he's hitting you?
Abuse. Narrated by Halle Berry.
http://us.click.yahoo.com/aFQ_rC/isnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke