menurut hemat saya, Ulil bervisi jauh ke depan. inti terbelakangnya bangsa kita adalah karena kecerdasan bangsa kita didiskon oleh cara pikir agamawan kita, dan karenanya kita rada bolot dan sulit menerima perbedaan dan kemajuan bangsa lain dengan lapang dada. Salam buat Ulil. maju terus...biarlah sejarah yang mencatat prestasi anda buat bangsa ini. Iming--- On Wed 06/01, A Nizami < [EMAIL PROTECTED] > wrote:From: A Nizami [mailto: [EMAIL PROTECTED]: [EMAIL PROTECTED]: Tue, 31 May 2005 22:13:34 -0700 (PDT)Subject: Re: [ppiindia] namanya juga ULILLL....Ulil dapat wahyu?Yang dapat wahyu kan cuma Nabi. Selain itu palingdapat ilham.Memang Ulil dan kawan2 pendukungnya rada"nyeleneh"...:)Beruntunglah orang yang rajin membaca Al Qur'an danHadits, mereka tidak akan termakan oleh retorikasemu...--- mohdsyissamsul wrote:> orang kayak ulil nggak perlu ditanggapin apa yang> disampaikannya.> tapi yang menjadi masalah nanti kalo pendengar dan> pembacanya malah > terpengaruh khususnya bagi kalangan awam yang kurang> memiliki basic > islam, mereka akan menerima dengan mudahnya karena> kelihatan seperti > masuk akal. > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ari Condro"> wrote:> > Judulnya rada provok yak ... :))> > Tapi dibaca aja dech bagian bagian selanjutnya.> > > > salam,> > Ari Condro> > > > > > ----- Original Message ----- > > From: "assyaukanie" > > > > Ulil lagi dapat wahyu. Ide-ide brilian terus> muncul dari kepalanya. > > Sebagai seorang sahabat, saya cuma bisa> mengamininya. Qad ja'al haq > > wa zahaqal bathil......> > > > Luthfi> > -------> > > > Mengapa Kita Perlu Meniru Barat?> > Oleh Ulil Abshar-Abdalla> > Kolom | 31/05/2005> > > > Solusi yang harus ditempuh oleh umat Islam sudah> dicontohkan oleh > > Jepang, yaitu meniru Barat, menerapkan> rasionalisasi atas > kehidupan, > > dan memodernisir teknik; agama sebaiknya> ditempatkan > > dalam "sanctuary" yang namanya ruang privat. Bahwa> Barat harus > ditiru > > secara kritis itu sudah merupakan kebenaran dalam> dirinya > (truisme). > > Jepang pun meniru Barat dengan kritis pula.> > > > Tantangan umat Islam sekarang ini persis seperti> yang dihadapi > Jepang > > pada abad 18 dulu. Ketika itu, intelektual Jepang> dihadapkan pada > > pilihan yang sulit: apakah menerima dan meniru> Barat atau tetap > > berpegang pada warisan Tokugawa yang menutup diri> total dari > pengaruh > > asing. Hashim Saleh pernah menulis mengenai hal> ini di harian Al > > Hayat. Jepang menempuh jalur "nekad" yang ternyata> benar: tirulah > > Barat. Sebagian besar intelektual Muslim selama> peralihan abad 20 > > mengusulkan opsi serupa, "tirulah Barat, karena di> sana terdapat > hal-> > hal yang menjadi rahasia kemajuan umat manusia."> Kalau kita > > baca "Arabic Thought in Liberal Age" karya Albert> Hourani, akan > > tampak bahwa semangat rasionalisme dan keinginan> meniru Barat > begitu > > menonjol dalam kesadaran intelektual Islam pada> abad 19 dan awal > abad > > 20. > > > > Arusnya kemudian berbalik pada tahun 70-an,> terutama dimulai dari > > Timur Tengah, yaitu ketika terjadi pengalaman> pahit "Perang Tujuh > > Hari" (dikenal sebagai "an nakbah") di tahun 1967> di mana negara-> > negara Arab kalah perang terhadap Israel.> Rezim-rezim otoriter di > > Timteng yang kebanyakan mendukung opsi "tirulah> Barat" gagal > memenuhi > > harapan publik, sehingga datanglah kaum Ikhwan> dengan jargon besar > > yang menipu, "Al Islam huwal badil". Semboyan> Ikhwan itu memupus > > warisan penting yang ditinggalkan oleh orang-orang> semacam Rifa'ah > > Tahtawi, yaitu warisan rasionalisme. Dengan> semboyan itu, > dikesankan > > seolah-olah Islam adalah sistem alternatif yang> sama sekali > bertolak > > belakang dengan Barat yang --menurut mereka--> "dekaden" secara > moral. > > Islam, dengan demikian, ditampilkan sebagai agama> yang memusuhi > hasil-> > hasil penting dari rasionalisme Barat, seperti> sistem demokrasi. > > Mengusulkan Islam sebagai "al badil" adalah> kekalahan kedua setelah > > kekalahan bangsa Arab terhadap Israel.> > > > Memang problem besar yang dihadapi oleh bangsa> Arab adalah warisan > > institusi negara di sana yang begitu raksasa.> Kekuatan-kekuatan > > alternatif dalam masyarakat sulit berkembang,> seluruh potensi ke > arah > > pembangkangan diberangus. Hasilnya: negara yang> begitu kuat, tetapi > > sekaligus tak terkontrol. Korban dari "negara> kontrol" ini bukan > saja > > kaum oposisi sekuler, tetapi lebih-lebih adalah> kaum oposisi Islam. > > Inilah pengalaman pahit yang dialami oleh kaum> Islamis di Mesir, Al > > Jazair, Siria, Irak, dan lebih parah lagi Saudi> Arabia. Paradoks di > > dunia Arab adalah bahwa keinginan untuk meniru> Barat dan > rasionalisme > > justru diselenggarakan melalui "negara kontrol"> yang represif. > Sudah > > bisa diduga jika hasil dari semua ini adalah> kekecewan besar > > masyarakat Arab. Kekecewaan itu makin dalam ketika> bangsa Arab > > melihat kenyataan lain, yaitu berdirinya negara> Israel. Masalahnya > > menjadi lebih parah lagi karena berdirinya negara> Isreal itu tejadi > > karena sokongan negeri-negeri Barat terutama AS.> Ujung dari semua > ini > > sudah bisa diduga: menolak Barat berikut> rasionalisme yang > terkandung > > di dalamnya. Manakala Barat ditolak, sudah tentu> alternatif harus > > diajukan. Ditemukanlah "lampu Aladin" baru, yaitu> Islam. > > > > Perkembangan di Arab itu juga mengimbas ke> kawasan-kawasan lain. > > Jargon "Islam adalah solusi" juga kemudian ditiru> di mana-mana. > Lalu > > muncullah ilusi bahwa Islam akan dapat menjadi> sistem alternatif > yang > > bisa menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi> oleh umat Islam. > > Yang patut disayangkan adalah bahwa kata "Islam"> dalam jargon itu > > dimengerti sebagai suatu sistem tertutup yang> seolah-olah khas > > pemberian Tuhan, sudah lengkap dalam dirinya,> sudah siap pakai, > pasti > > sesuai untuk segala zaman dan tempat. Islam juga> dimengerti dalam > > tafsiran yang justru berlawanan dengan kehendak> zaman itu sendiri, > > bahkan terkesan anti-rasionalisme dan> intelektualisme. Saya dapat > > mengatakan dari sejak mula, proyek "Islam adalah> solusi" > kemungkinan > > besar akan menemui kegagalan pula. > > > > Solusi yang harus ditempuh oleh umat Islam sudah> dicontohkan oleh > > Jepang, yaitu meniru Barat, menerapkan> rasionalisasi atas > kehidupan, > > dan memodernisir teknik; agama sebaiknya> ditempatkan > > dalam "sanctuary" yang namanya ruang privat. Bahwa> Barat harus > ditiru > > secara kritis itu sudah merupakan kebenaran dalam> dirinya > (truisme). > > Jepang pun meniru Barat dengan kritis pula. Apa> yang === message truncated ===Bacalah artikel tentang Islam di:http://www.nizami.org__________________________________________________Do You Yahoo!?Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Dying to be thin?Anorexia. Narrated by Julianne Moore .http://us.click.yahoo.com/FLQ_sC/gsnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM--------------------------------------------------------------------~-> ***************************************************************************Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org***************************************************************************__________________________________________________________________________Mohon Perhatian:1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Groups Links<*> To visit your group on the web, go to:http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/<*> To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:http://docs.yahoo.com/info/terms/
_______________________________________________ No banners. No pop-ups. No kidding. Make My Way your home on the Web - http://www.myway.com [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Ever feel sad or cry for no reason at all? Depression. Narrated by Kate Hudson. http://us.click.yahoo.com/LLQ_sC/esnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/