Wah, saya punya cerita sejenis dengan yg dikirim mbak Zalwa ini.
Tapi ini dari orang Budha yg convert ke Kristen.  Berikut ini
saya fw tanggapan teman-teman di milis budaya-tionghua berkaitan
dengan masalah tersebut.  Btw, dari posting ttg masalah convert
ke agama lain dan tanggapan orang ttg berita tersebut kita bisa
melihat kedewasaan cara berpikirnya lho.  Coba dech di baca-baca.

salam,
Ari Condro

===
----- Original Message -----
From: "perfect_harmony2000" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT : Pembelot Dewi Kwan Im


Sebenarnya kesaksian Eddy Tatimu ini pernah beredar beberapa tahun
yang lampau.
Dan saya hanya bisa menyatakan bahwa kesaksian ini adalah tidak
benar adanya. Saya menuliskan ini adalah untuk meluruskan fakta dan
tidak ada niat melecehkan kesaksian bapak Eddy Tatimu.
Mudah sekali mematahkan kesaksian palsu seperti ini.


Ada beberapa point yang bisa saya sampaikan :
1.Taoism tidak mengenal Yo Ong Posat atau Yao Wang PuSa

2.Yao Wang Pusa sendiri adalah manifestasi dari Guan Yin Pusa atau
Kwan Im itu sendiri.

3.bp.Eddy menyebut dewi untuk Kwan Im , tapi menyeput Posat untuk Yo
Ong. Ini adalah point meragukan

4.ilmu Yin Yang yang diciptakan oleh bapak Eddy , saya sendiri
bingung apa itu ilmu Yin Yang dalam pikiran bapak Eddy.
Taoism aliran manapun tidak mengenal penggunaan pengorbanan manusia.

5.berjalan diatas bara dan mandi minyak adalah permainan pesulap.
Tidak memerlukan mantra atau dewa

6.beliau mengatakan mempelajari Tao , tapi jika saya memiliki
kesempatan bertemu dengan bapak Eddy mungkin yang pertama saya tanya
adalah LU jenis apa yang didapatkan oleh bapak Eddy.
Karena seorang yang mempelajari Tao sehingga tingkat seperti bapak
Eddy ini pasti mendapat Lu.
Hal ini saya tanyakan karena ada kemungkinan bapak Eddy tidak
menerima Jie tapi Lu

7.meditasi Tao tidak membicarakan mengosongkan diri.
Kitab Dao De Jing membicarakan kosong bukan dalam bentuk pikiran.
Ini adalah kesalahmengertian filsafat Tao dari bapak Eddy.

8.Khong Hu Cu tidak hanya membicarakan moralitas saja , jika tidak
percaya silahkan lihat kitab Yi Jing atau Zhou Yi yang merupakan
salah satu kitab suci agama Khong HuCu.
Agama Tao juga tidak membicarakan kesaktian belaka , banyak yang
harus dipelajari , misalnya pengobatan , filsafat , beladiri ,
meditasi (yang benar) , menjaga perilaku yang benar.
Seorang master Tao harus bisa menguasai 5 ilmu , dimana filsafat
adalah salah satu ilmu yang harus dikuasai.

9.Goan Si Tian Cun (Yuan Si Tianzun) dan Tai Shang Lokun (Tai Shang
Laojun) bukan raja ilmu atau raja doa.
Dalam tatanan Taoism , Goan Si Tian Cun itu adalah yang memulai
segala sesuatu.
Jadi tidak seperti yang dikatakan oleh bapak Eddy.

10.meditasi yang dilakukan oleh bapak Eddy Tatimu tidak mencerminkan
kelengkapan pelatihan yang berkaitan dengan Zi Wu Mao You.
Mungkin pak Eddy sendiri tidak paham apa yang dimaksud zi wu mao you
yang mengkaitkan waktu untuk meditasi.

11.Yoga , tidak selalu mengandung magic. Asanas Yoga merupakan
latihan peregangan otot dan tubuh.
Semua latihan yoga membuat tubuh menjadi lebih sehat dan pikiran
yang sehat.
Tidaklah mungkin seseorang berlatih Raja Yoga tanpa mempelajari
asanas yoga terlebih dahulu.

12.inti dari Taoism adalah keselarasan dan keseimbangan, bukan
masalah magic atau kesaktian.

13.Kitab Dao De Jing tidak pernah ada aturan dilarang makan daging.

14.aliran Tao apakah yang dipelajari oleh bapak Eddy Tatimu ?
Karena saya sendiri tidak mengetahui adanya aliran Tao yang
mengorbankan manusia untuk menjadi sakti.


Dan dibawah ini saya salinkan kesaksian bapak Eddy Tatimu secara
utuh dan lengkap, tidak diedit seperti postingan sdr.


hormat saya ,



Xuan Tong


PEMBELOT DEWI KWAN IM
Taipak dan guru Yoga : Eddy Tatimu
(Seperti dikisahkan Bpk. Eddy Tatimu kepada Kabar Baik)

Silat! Ya, sifat dan karakter hidupku dibentuk oleh buku-buku silat
Cina yang baca. Begitu banyak. Buku-buku silat Tiongkok seperti Chi
Yung atau Kho Ping Ho itu mengandung ilmu yang sangat tinggi.
Begitu asyiknya saya membaca, sehingga menjiwai saya bahkan
menguasai roh saya. Pendeknya buku silat itu seperti belahan jiwa
saya. Kalau dapat saya katakan, buku-buku yang saya baca seperti
memiliki roh. Betapa tidak, tiap kali membaca, roh saya seperti
tenggelam dalam cerita buku silat itu.

Sejak usia 16 tahun.
Sejak kecil saya sudah terbiasa dengan buku-buku silat Cina.
Sebenarnya kalau hanya sekedar baca tidak menjadi soal, sekedar
untuk mengetahui. Tapi buku-buku itu mengajarkan sebuah ilmu atau
beberapa ilmu, yaitu ilmu untuk menghilang, berjalan diatas bara
api, disiram minyak mendidih dan anehnya saya ingin sekali
mempelajari, menguasai dan mem-praktekan ilmu itu.
Untuk dapat menguasai ilmu-ilmu itu, ada beberapa syarat yang perlu
dilakukan, seperti melakukan yoga, meditasi, membaca mantra-mantra
dan permohonan doa kepada dewa-dewa.
Karena ingin menguasai ilmu, saya mulai belajar yoga dalam usia 16
tahun, masih remaja. Ini dimulai tahun 1964, yakni ketika saya masih
duduk di kelas II SMA di Manado, Sulawesi Utara, tepatnya di sebuah
Klenteng besar di kota Manado.


Dari keluarga Budha
Saya terlahir dari keluarga Budha. Saya lahir di kota Siau, Sangir
Talaud, Sulawesi Utara, tanggal 06 Agustus 1948. Ayah bernama Ngo
Gian Tiet, Ibu bernama Suantje Tatimu. Saya sendiri adalah anak ke-5
dari enam bersaudara. Kami semua dilahirkan dari keluarga Budha.
Tetapi lama-lama kakak-kakak dan adik saya masuk Kristen, yaitu
Kristen Pantekosta kecuali saya, tetap Budha, tentu saja bersama ke
dua orang tua saya.
Meskipun saya bukan Kristen, mungkin saya lebih dahulu tahu, bahwa
dewanya orang Kristen itu bernama Yesus. Soalnya saya juga mempunyai
Alkitab, sebuah buku yang menulis lengkap tentang Yesus.

Dewi Kwan Im
Dewi Kwan Im lah tuhan saya. Dalam buku-buku silat yang saya baca,
Dewi Kwan Im sangat di junjung tinggi. Saya menyembah Dewi Kwan Im
sejak mulai belajar Yoga, yaitu usia 16 tahun. Dalam melakukan Yoga,
ada satu hal yang sedikit menyiksa saya, yaitu selalu mengasingkan
diri dari kesenangan para remaja seusia saya. Saya belajar Yoga pada
guru terkenal. Yoga itu mengandung magic. Jadi dengan beryoga,
artinya saya sudah berada di arena magic. Saya tidak pernah
menyadari itu sebelumnya. Setelah ilmu yoga telah saya kuasai,
akhirnya saya sendiri mempunyai murid 40 - 50 orang.

Mendalami ilmu
Setelah menguasai yoga, dan kemudian menjadi guru yoga, tahun 1973,
dari Budha saya pindah agama To (Tao). To itu adalah satu dari Sam
Kau atau Try Dharma.
Yang dimaksud dengan Sam Kau atau Try Dharma, yaitu tiga agama yang
masih dalam satu aliran, masing-masing adalah : Agama Budha, Kong Hu
Cu dan To.
Untuk lebih jelas, Sam Kau ini dapat dirinci sebagai berikut.
Budha, agama yang mengajarkan tentang cinta kasih, seperti mengasihi
sesama, musuh, binatang termasuk semut.
Kong Hu Cu, merupakan agama yang mengajarkan tentang moral, etika,
tata krama dan kedisiplinan.
To, adalah agama yang mengajarkan tentang power, kehebatan atau
mujizat, ilmu-ilmu sakti, termasuk magic, gaib dll.
Kalau seseorang beragama Kong Hu Cu, pasti dia tahu tentang Budha
dan sebaliknya. Penganut agama To, juga tahu tentang Budha dan Kong
Hu Cu. Tapi Budha dan Kong Hu Cu tidak akan pernah tahu tentang To,
kalau mereka tidak mengkhususkan diri untuk mempelajarinya.
Dalam usia 16 saya sudah masuk agama To, dengan tujuan untuk
menguasai ilmu-ilmu diatas. Dalam agama To ini, mau tidak mau kita
harus melibatkan diri dalam dunia roh, dan itu sudah saya lakukan
sejak tahun 1973.
Tidak mudah mengikuti agama ini. Sejak 1973, setiap malam saya harus
meditasi selama 2 jam. Itu saya lakukan selama 20 tahun dan tiada
malam tanpa semedi. Tiap jam 00.00 saya mulai semedi sampai jam
02.00 dini hari. Pada saat-saat tertentu saya juga bermeditasi di
siang hari. Ada bermacam-macam cara untuk bermeditasi. Sering di
tempat sepi, seperti tengah malam. Tapi sering juga di tempat ramai,
misalnya semedi sambil menyetel televisi keras-keras. Ini maksudnya
untuk melatih konsentrasi.

Mengosongkan diri
Dalam kitab Tao Te King, tujuan orang bermeditasi adalah
mengosongkan diri. Maksudnya, tidak ada beban yang memberatkan hati
dan pikiran. Bila pengosongan diri telah terjadi, kekuatan itu akan
datang. Dalam kekosongan itu kita kuat. Kekosongan itu sebenarnya
inti dari meditasi.
Dalam kitab Tao Te King, kita juga dilarang untuk makan daging,
berhubungan seks atau hura-hura. Kita hanya boleh makan nasi, sayur
atau buah. Bahkan saat-saat tertentu harus bertapa/puasa.
Di usia remaja, saya menjadi manusia alim. Waktu saya hanya habis di
Klenteng, meditasi, bertapa dan belajar hal-hal yang bersifat
religius. Di samping itu saya juga tetap aktif bersekolah sampai
kuliah.

Berhubungan dengan roh
Pada tingkat ilmu tertentu, saya sudah dapat berkomunikasi dengan
roh-roh. Tidak hanya sekedar komunikasi, bahkan roh-roh itu ada
dalam kuasa saya. Saya dapat mengendalikan mereka.
Saya suruh satu-dua roh untuk pergi bergelantungan di tubuh
seseorang, sampai orang itu merasakan kesakitan. Kalau saya mau
sampai ia jatuh sakit, bahkan mati. Tapi sampai tingkat jatuh sakit
tidak pernah saya lakukan. Melihat roh-roh itu bisa tunduk sudah
merupakan suatu kebanggaan. Jadi berhubungan dengan dunia roh itu
adalah hal biasa. Dan saya kira setiap taipak atau paranormal,
berhubungan dengan dunia roh/gaib adalah kegiatan sehari-hari.

Berjalan diatas bara api
Untuk masa kini, melihat orang berjalan di atas bara api, bukan lagi
tontonan baru. Tapi pada tahun-tahun 70-an sampai 80-an, melihat
orang berjalan diatas bara api masih merupakan tontonan yang
mendebarkan.
Itulah yang saya lakukan. Apa yang saya baca dibuku-buku silat Cina
dulu, kini saya mempraktekan sendiri. Saya berjalan-jalan dengan
bebas di atas bara api.
Bara itu ditaruh di wadah sepanjang 5 meter dengan ketebalan bara
kira-kira 20 cm. Kalau diinjak, pergelangan kaki akan masuk
seluruhnya. Bagaimana saya bisa melakukannya tanpa merasa kepanasan?
Itulah ke-saktiannya. Roh-roh itu sangat berperan di sini. Sebelum
bara di injak, saya cabut kekuatan api atau panasnya api. Ini berkat
bantuan roh-roh tadi.
Di hari-hari raya China, biasanya pertunjukan seperti ini diadakan
25 tahun sekali. Tapi saya dan teman-teman dapat melakukannya tiap
hari. Kami anggap itu adalah main-main saja, seperti anak-anak
bermain petak umpet.

Disiram minyak mendidih
Hampir sama seperti berjalan di atas api. Disiram minyak mendidih,
badan saya tidak melepuh. Dihadapan orang, memang nampak minyak itu
panas. Tapi mereka tidak tahu, sebelum minyak panas disiramkan,
panasnya minyak sudah saya cabut.
Memang ngeri bagi orang lain. Tapi ini merupakan permainan yang
menyenangkan.
Apalagi pengalaman saya dalam 20 tahun menjadi pengikut Dewi Kwan
Im? Masih ada. Saya bisa raib. Orang tidak dapat melihat saya,
meskipun saya ada di antara mereka. Selain itu, saya juga bisa
memanggil seseorang secara diam-diam dan orang itu akan datang pada
saya secara diam-diam pula. Kalau saya berdiri 50 meter di belakang
Anda dan Anda tiba-tiba menoleh pada saya, ketahuilah, saya telah
menyuruh satu roh untuk "menarik" kuping Anda ke samping, agar bisa
melihat saya.

Im Yang
Inilah ilmu terakhir yang saya pelajari, bahkan saya "ciptakan"
sendiri, yaitu Im Yang. Ilmu ini dapat dikatakan sangat berbahaya,
kalau kita sengaja memanfaatkannya secara keliru. Im Yang bisa
menolong orang, bisa juga membunuh orang.
Untuk menguasai Im Yang, saya harus mengumpulkan 12 tengkorak kepala
anak kecil, 6 laki-laki dan 6 perempuan. Dan itu artinya saya harus
menyantet 12 anak-anak, untuk memperoleh tengkorak mereka. Tetapi
belum lagi ilmu itu terwujud, saya mengalami sesuatu yang mengubah
seluruh sisa hidupku.

Dewa orang Kristen
Dalam sebuah buku Meditasi, disebutkan bahwa agama To, yaitu agama
saya, memiliki banyak dewa. Selain Dewi Kwan Im, ada dewa yang
bernama Goan Shie Thian Chun, Thai Sang Lo Khun dan Yo Ong Po Sat.
Dewa-dewa ini adalah raja dibidangnya masing-masing.
Dalam buku meditasi itu ternyata ada nama Yesus. Yesus disana
ditulis sebagai dewanya agama Kristen. Tidak banyak yang ditulis
tentang Yesus, itu sebabnya saya menganggap Yesus itu tidak lebih
hebat dari Dewi Kwan Im atau dewa-dewa lain tersebut diatas. Bahkan
ketika saya membaca Alkitab, saya menjadi sangat benci dengan nama
Yesus itu.
Dikatakan dalam buku Meditasi itu, kalau orang beragama Budha, Khong
Hu Cu atau To, mereka boleh memanggil dewa-dewa tersebut diatas
untuk meminta pertolongan. Tapi bagi yang beragama Kristen, dapat
memanggil nama Yesus.

Papa sakit jantung
Tanggal 30 Nopember 1987, Papa saya mendadak sakit jantung dan
segera dibawa ke Rumah Sakit Gunung Wenang Manado, langsung
dimasukan ke Ruang Gawat Darurat (ICU) karena kondisinya sudah koma.
Kalau orang normal, detakan jantungnya 70, tapi Papa 140.
Ada dua dokter yang menangani penyakit Papa. Begitu melihat angka
140 di layar monitor, dokter yang satu berkata, Papa tidak ada lagi
harapan. Saya mulai takut, tapi saya tidak putus asa karena saya
belum memanggil dewa-dewaku.
Dari 140, tiba-tiba naik secara mendadak menjadi 172. Dokter yang
lain datang dan berkata, Papa dibawa pulang saja, apa saja yang Papa
minta dituruti saja.
Tidak! Masih ada waktu bagiku untuk memanggil dewa-dewaku. Saya
mundur beberapa langkah ke belakang dan bersemedi. Saya mengucapkan
mantra-mantra, memanggil dewa Goan Shie Thian Chun. Dalam ilmu Cina
yang saya pelajari, Goan Shie Thian Chun adalah raja ilmu. Saya
minta dia, dengan segala ilmu yang kumiliki, agar dapat menolongku
untuk menyembuhkan Papa. Tapi tiada jawaban.
Saya panggil dewa yang lain, yaitu Thai Sang Lo Kun. Dia adalah raja
doa. Saya minta supaya dia menjawab doaku, yaitu menyembuhkan Papa.
Tapi tidak ada tanggapan. Papa terkapar tak berdaya.
Dewa Yo Ong Po Sat adalah raja obat. Saya panggil nama Yo Ong Po Sat
agar bertindak segera. Papa sedang gawat. Saya meditasi dengan
berkeringat. Saya ucapkan mantra-mantra, tapi dewa yang kusanjung
hanya membisu.
Terakhir saya panggil Dewi Kwan Im. Ini dewa terakhir yang menjadi
tumpuan harapan. Setelah ini tidak ada lagi dewa yang saya miliki.
Tapi sama saja dengan yang lain. Tidak ada reaksi. Detakan jantung
Papa di layar mo-nitor masih tetap 172.
Saya heran. Ke mana perginya segala ilmu yang kupelajari selama 20
tahun menjadi pengikut Dewi Kwan Im? Mengapa dulu saya begitu sakti,
namun kini kesaktian itu hilang?
Saya menangis. Saya kecewa, untuk apa 20 tahun saya menghabiskan
banyak waktu di Klenteng untuk bersemedi, bertapa dan belajar
bermacam-macam ilmu sakti? Bukankah dalam buku Bersemedi, kita boleh
memanggil dewa yang sesuai dengan agama kita bila membutuhkan
pertolongan?
Rasanya saya ingin memanggil nama Yesus, tapi Dia bukan dewa saya.
Dia dewanya orang Kristen, lagi pula Yesus adalah dewa yang paling
ku benci. Tidak mungkin aku memanggilNya, selain itu Yesus belum
tentu lebih hebat dari Dewi Kwan Im.
Papa tergeletak bagaikan mayat. Apa lagi yang harus ku lakukan?
Segala upaya telah dilakukan? Segala upaya telah dilakukan. Tapi
angka 172 tak juga mau beranjak turun.
"Yesus", kataku tiba-tiba, "kalau Engkau mau menyembuhkan Papaku,
aku mau menjadi pengikutMu" lanjutku. Aku kembali mendekati tempat
tidur, dimana Papa tergeletak. Tak sengaja mataku terbelalak melihat
kelayar monitor. Dari angka 172 mulai bergerak turun, 171, 170, 169,
168..terus turun sampai 160. Turun lagi 150. Persis diangka 148,
teriakan Papa mengejutkan semua yang ada di ruangan itu. "Aku hidup
lagi', teriak Papa, sambil menggerakan tubuhnya, seolah ada sesuatu
yang baru saja masuk ke dalam tubuh itu.
Mengapa Papa berkata "Aku hidup lagi" ? Apakah tadinya dia sudah
mati? Saya tidak terlalu memperdulikan itu, sebab aku sendiri belum
hilang dari rasa terkejut. Beberapa menit yang lalu aku masih
memohon-mohon kepada dewa Goan, dewa Thai, Yo dan Dewi Kwan Im. Aku
tidak menyangka secepat ini aku menjadi pengikut Yesus, sesuatu yang
tak pernah terpikirkan kemarin, tadi pagi sampai sejam yang lalu.
Secepat inikah aku beralih keyakinan? Apakah dewa-dewa itu tidak
akan murka kalau aku membelot?

Dibaptis
Melihat Papa sudah sembuh, malam saya tidak bisa tidur. Bukan karena
stress, tapi saya sangat bahagia, terkejut dan kagum sudah bercampur
baur. Bagaimana mungkin saya menjadi Kristen hanya dalam sekejab.
Tiga minggu setelah mujizat di RS Gunung Wenang, Manado itu, saya
memberi diri dibaptis (selam) di Gereja Pantekosta di Indonesia
(GPdI) Manado.
Pengalaman yang menakjubkan ini setiap kali saya saksikan di gereja-
gerja atau persekutuan doa, kapanpun saya sempat menyaksikannya.
Meskipun saya sibuk di kantor (Bapak Eddy Tatimu adalah Direktur PT.
Innimexintra Jakarta- Red) tapi tiap kali ada undangan kebaktian,
saya selalu sempatkan diri untuk menyaksikan kemurahan Tuhan pada
saya ini. Tentu saja saya harus pandai -pandai mengatur waktu antara
kerja dan pelayanan, supaya tidak ada pihak yang dirugikan.
Waktu saya terima Yesus, istri saya juga, Thio Mei Lin ikut terima
Yesus, bersama dua anak kami, Stanley Tatimu dan Cicilia Tatimu,
yang kini sudah beranjak remaja. Saya berbahagia karena anak dan
istri saya sangat mendukung saya, tidak hanya dalam pekerjaan, tapi
juga dalam pelayanan.


----- Original Message ----- 
From: "zalwa setiyadi" <[EMAIL PROTECTED]>

Rudy Mulyadi Foorste S.Th: 
Tertarik Islam Justru Saat Sedang MengKristenkan Seorang Muslim 

"Dua Kalimat Syahadat Membisik di Telingaku"





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Ever feel sad or cry for no reason at all?
Depression. Narrated by Kate Hudson.
http://us.click.yahoo.com/LLQ_sC/esnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke