sebenarnya tidak ada yang disebut pelayanan kesehatan itu,
yang ada adalah bangsa kita ini semakin melarat karena tidak
dapat menghidupi dirinya sendiri dan ketidak pedulian bangsa
ini terhadap sesama.  mereka beramai-ramai ingin menjadi
wakil rakyat tetapi bukan untuk membela rakyat tetapi untuk
membela kepentingan mereka, mereka berlomba-lomba untuk
menjadi kepala daerah tetapi bukan untuk mensejaterahkan rakyat
tetapi untuk memperlihatkan kekuasaanh agar uang mengalir
ke kocek mereka.

rakyat hanyalah sebagai korban, seharusnya rakyat sendiri
yang bangkit untuk membuat dirinya di hormati dan di hargai,
bukan diinjak-injak harga dirinya oleh orang-orang oportunis
ini.

rakyat yang sehat itu adalah rakyat yang cukup sandang
dan pangan.  bagaimana bisa orang bisa sehat kalau
kain penutup badan dan makanan pengganjal perut
tidak ada  ...

rakyat banyak yang di bodohi, coba lihat betapa jahatnya
pemerintah DKI yang membongkar paksa usaha-usaha
rakyat kecil di pinggir jalan, mereka melakukannya seperti
kerbau yang di cocok hitungnya, tidak mempunyai
rasa kemanusiaan  ...

seharusnya rakyat harus membela sendiri martabatnya
bukan memberikan martabatnya untuk di injak-injak oleh
bangsa sendiri  ....

salam,
yustam




                                                                                
                                    
                    A Nizami                                                    
                                    
                    <[EMAIL PROTECTED]        To:     
ekonomi-nasional@yahoogroups.com, ppiindia@yahoogroups.com, lisi  
                    o.com>                <[EMAIL PROTECTED]>, sabili <[EMAIL 
PROTECTED]>, yisc_al-azhar    
                    Sent by:              <[EMAIL PROTECTED]>                   
                        
                    [EMAIL PROTECTED]        cc:                                
                                       
                    groups.com            Subject:     [ppiindia] Akibat 
Privatisasi: Pemulung Bawa Mayat Anaknya   
                                                                                
                                    
                                                                                
                                    
                    07/06/2005                                                  
                                    
                    15:30                                                       
                                    
                    Please respond                                              
                                    
                    to ppiindia                                                 
                                    
                                                                                
                                    
                                                                                
                                    




Sedih juga melihat sebagian rakyat kita yang miskin
mati karena busung lapar atau karena tidak mendapat
layanan kesehatan seperti cerita di bawah ini.

Menurut saya, ini tak lebih karena sistem ekonomi yang
memanjakan kelompok konglomerat dan Multi Nasional
Company, terutama untuk sektor publik dan
pertambangan. Akibatnya, keuntungan perusahaan dari
eksploitasi kekayaan alam kita yang seharusnya masuk
ke kas negara untuk memakmurkan rakyat, jatuh ke
segelintir konglomerat dan pengusaha asing.

Sebagai contoh, blok minyak Cepu yang dikabarkan punya
cadangan migas senilai 2 milyar barrel atau sekitar Rp
1000 trilyun, diserahkan ke perusahaan asing.

Lebih dari 60 trilyun rupiah diberikan setiap tahun ke
kapitalis lewat bunga SBI/Obligasi negara serta para
spekulan valas untuk "menstabilkan" nilai rupiah
karena sistem "floating rate".

Pelayanan kesehatan atau usaha mensejahterakan rakyat?
Urutan ke berapa ya?

PEMULUNG NAIK KRL BAWA MAYAT ANAK DIAMANKAN POLISI


- TEBET - Seorang pemulung panik karena tidak punya
uang sewa ambulans untuk mengubur jenazah anak
perempuannya yang meninggal karena muntaber. Ia nekat
membopong mayat balitanya untuk
dimakamkan di Bogor dengan menumpang KRL di Stasiun
Tebet Jakarta Selatan, pemulung itu diamankan ke
kantor polisi, Minggu siang.

Kisah mengharukan ini menimpa Supriono,38, bapak dua
anak. Putri bungsunya yang meninggal dunia pada Minggu
pagi (5/6) bernama Nur Khoirun Nisa, berusia 3 tahun
2bulan. Melihat anak kesayangannya meninggal, pria
yang biasa mencari barang bekas di kawasan Menteng,
Jakarta Pusat, menjadi sedih. Supriono pun nekat
membawa jenazah putrinya untuk dimakamkan didekat
rumah temannya di Bogor, tetapi menyewa ambulans atau
mobil untuk membawa mereka ke Bogor, juga butuh biaya
yang tidak sedikit.

Bersama Nurizki Saleh,6, anak pertamanya, ia
memutuskan pergi ke stasiun KA Tebet dengan tujuan
Bogor. Tubuh kaku Nur Khoirun Nisa yang memakai kaos
bergambar Dora diselimuti lalu digendong pakai kain.
Di Stasiun Tebet, calon penumpang yang saat itu sedang
menunggu kedatangan kereta api tidak menaruh rasa
curiga terhadap Supriono. Heboh pun muncul saat
seorang pedagang teh botol yang hendak naik kereta api
secara tak sengaja melihat wajah Nur Khoirin Nisa
dibalik gendongan kain.

Anak bapak sakit kok ditutupin pakai kain, kata
penjual teh botol. Dengan polosnya, Supriono mengaku
kalau anaknya sudah meninggal. Mendengar jawaban itu,
pedagang teh botol kaget dan ia langsung berteriak
mayat, ada orang membawa mayat, dalam waktu singkat,
puluhan calon penumpang di Stasiun KA Tebet pun geger.


Seorang warga menghubungi Polsek Tebet, Supriono yang
merasa dirinya tidak bersalah akhirnya dimintai
keterangan di Polsek Tebet. kepada petugas, duda yang
megaku mendapat penghasilan Rp.10.000 per hari dari
usahanya memungut barang bekas itu berterus terang
bahwa anaknya meninggal karena muntah berak. Tapi saya
tidak punya uang untuk menguburnya. Jenazah anak saya
mau dimakamkan di Bogor, kata Supriono.

Dijumpai di RSCM, pria in menambahkan, kedua anaknya
itu merupakan buah pernikahan dengan Turiyem. Karena
tidak kuat hidup miskin, Turiyem mengajukan cerai.
Anak-anak ikut sama Supriono. Takdir rupanya
berkehendak lain, putri pertamanya meninggal akibat
sakit.

http://www.poskota.co.id/poskota/headline_contents.asp?id=5295&file=index

Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org



__________________________________
Discover Yahoo!
Use Yahoo! to plan a weekend, have fun online and more. Check it out!
http://discover.yahoo.com/


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links













______________________________________________________________

Disclaimer :
- This email and any file transmitted with it are confidential and
are intended solely for the use of the individual or entity whom
they are addressed, if you are not the original recipient, please
delete it from your system.
- Any views or opinions expressed in this email are those of the
author only.
______________________________________________________________

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to