http://www.suarapembaruan.com/News/2005/06/09/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY Tajuk Rencana II Putus Sekolah Jangan Disepelekan KEMISKINAN sedang ingin menunjukkan mukanya. Busung lapar, polio, dan campak adalah indikasi adanya kemiskinan di tengah masyarakat kita. Berita-berita yang muncul barangkali hanya puncak dari gunung es berbagai masalah kemiskinan itu. Kita menyayangkan sikap beberapa pejabat yang berusaha menutup-nutupi kasus kemiskinan yang terjadi di wilayahnya, seperti dalam kasus busung lapar misalnya. Busung lapar jelas menunjukkan adanya masalah kemiskinan. Dalam kaitannya dengan kekuasaan, busung lapar adalah contoh kegagalan. Lazimnya, tidak ada gubernur atau bupati yang mau dinilai gagal. Makanya, mereka berusaha keras untuk menutup-nutupi kasus busung lapar. Masalah lain yang tidak kalah pentingnya adalah tingginya angka putus sekolah belakangan ini. Ini adalah wajah lain dari kemiskinan. Kita angkat masalah putus sekolah lulusan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, yang jaraknya hanya belasan kilometer dari Jakarta. UNTUK tingkat SD, jumlah lulusan tahun 2004 sekitar 62.000 siswa, yang mampu melanjutkan ke SMP hanya 31.000 siswa. Berarti lebih dari 50 persennya terpaksa putus sekolah. Tahun 2005 diperkirakan lulusan SD sebanyak 62.000 siswa, sedangkan yang bisa melanjutkan pendidikan 32.000 orang. Untuk tingkat SMP, jumlah lulusan tahun 2004 sekitar 32.000 orang. Yang bisa melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Umum (SMU) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hanya 14.000 orang. Artinya, lebih dari setengah lulusan SMP di kabupaten tak melanjutkan pendidikan ke SMU/SMK. Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena daya tampung sekolah negeri yang hendak mereka tuju terbatas. Sekolah negeri dijadikan tujuan karena ada asumsi biaya sekolah negeri jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya di sekolah swasta. Jelas, mereka yang tak melanjutkan pendidikan terhadap masalah ekonomi. Apa yang terjadi di Kabupaten Tangerang tak mustahil terjadi juga di kabupaten lain, dengan jumlah angka putus sekolah yang tidak kecil pula. Kenyataan ini merisaukan kita karena di masa depan kita pasti menghadapi masalah SDM. Di era globalisasi sekarang, mutu SDM sangat menentukan agar kita bisa bersaing dengan SDM dari negeri lain. PEMBANGUNAN SDM hendaknya menjadi perhatian utama kita. Karena itu pula, kita harus memberi perhatian yang sungguh-sungguh pula pada dunia pendidikan. Masa depan bangsa ini ada di tangan SDM yang berkualitas. Makin banyak SDM yang tidak berbobot, beban negara makin bertambah di masa depan. Karena itu, masalah putus sekolah bukan masalah sepele, bukan masalah statistik biasa. Memang negeri kita kaya akan sumber daya alam. Namun, modal itu saja tidak cukup. Kita perlu menambah modal itu dengan SDM yang berbobot. Banyak negara maju justru tidak memiliki sumber daya alam yang kaya. Namun mereka bisa menggapai kemajuan dan menjadi negara kaya karena ditopang oleh SDM yang berkualitas. Kita memberi perhatian pada pendidikan karena pendidikan memiliki posisi strategis untuk membangun manusia Indonesia baru yang mengagungkan kerja keras, dan tidak bermental terabas, ingin cepat-cepat menjadi kaya dengan mengambil jalan korupsi. Dalam konteks inilah kita menempatkan masalah banyaknya lulusan SD dan SMP di Kabupaten Tangerang, juga kabupaten lainnya, yang tak melanjutkan sekolah. Last modified: 9/6/05 [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/