Apa yang dikisahkan dalam satu agama, tak berlaku bagi agama lain. 
Jadi bagi yang mengimani Kristus dapat berbagi iman dengan mang Ucup. 
Tetapi kita tak dapat mengharapkan, semua orang akan meyakini yang 
mang Ucup kisahkan dari kitab Injil

Dari segi falsafah, jiwa sudah selalu ada. Ini juga dapat disaksikan 
dalam keadaan hynose (regression), dimana seseorang dalam bawah sadar 
mengalami, apa yang dia pernah alami dalam kehidupan sebelumnya.

Karena ini seseorang dapat melihat Musa ataupun Elias yang sudah 
hidup ratusan atau ribuan tahun sebelumnya.

Setelah meninggal, badan ini akan rusak, karena setiap materi akan 
rusak. Ini hukum alam, dan hukum alam belum pernah dipatahkan sampai 
kini.

Nyawa, yang adalah energi, dan immaterial, akan tetap ada, juga bila 
badan telah musnah. bagaikan api lilin, yang tetap ada sebagai 
energi, dan akan menyala ditiap lilin. Sedangkan batang lilin akan 
habis, bila dinyalakan terus menerus. Api lilin menjiwai ya 
menghidupi tiap batang lilin.

Juga akhli akhli arkeologi Kritsen yang menyelidiki secarah ilmiah 
fenomena wafatnya Kristus, masih ragu ragu akan arti hilangnya tubuh 
Kristus. Secara iman, diakui, Kristus telah bangkit bersama tubuh. 
Namun secara ilmiah, tak tertutup kemungkinan bahwa mungkin sekali 
jenasahNya diculik para murid.

Sebagian mengatakan, ini bukti Kristus tidak wafat. Ada akhli biologi 
yang mengatakan, bahwa kala itu ada ramuan yang dicampur cuka, yang 
membuat manusia seolah pingsan dan mati, dan justeru mampu menahan 
derita physik. Tanam tanaman untuk ramuan itu telah dikenal dizaman 
Romawi.

Jadi, mang Ucup, membahas ini dalam forum terbuka yang lintas agama, 
tak membawa faedah apa apa, selain sekedar spekulasi.

Paham falsafah seperti dari Spinoza dan kawan kawan mencoba 
menerangkan mengenai fenomena spiritual yang terjadi dengan jiwa.
Ini lebih kurang berbenturan dengan nalar, dimana, kalau dipercaya 
bahwa ada jiwa, maka jiwa telah ada sebelum tubuh ini lahir, dan 
masih ada kalau badan ini hancur.

Kenaikan jiwa berama badan sangatlah bertentangan dengan hukum alam, 
yang dicipatakn oleh sang pencipta sendiri, yang juga tak menggunakan 
jasmani.

Salam

danardono



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:


> Mang Ucup, saya juga jadi ingin menulis tentang jiwa dari sudut 
> pandang literatur Islam, bukan untuk mengetahui apakah yang ke 
> surga/neraka itu jiwa saja atau jiwa dan tubuh sekaligus, namun 
> hanya sekedar untuk memahami apa itu jiwa yang menjadi wadah tempat 
> bersemayamnya iman.
> 
> Tapi, kemudian saya jadi ingin bertanya tentang hal ini
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "mangucup88" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Apakah benar demikian? Kita lihat saja orang yg telah 
> berpengalaman > naik ke surga adalah Tuhan Yesus. Ketika Tuhan 
Yesus 
> naik ke surga, > yg naik ke surga itu bukan arwah-Nya, melainkan 
> tubuh jasmaniah-Nya. 
> 
> Kalimat diatas ini sangat mudah diucapkan, tetapi sungguh sulit 
> dicerna untuk manusia yang membedakan makna kata "orang" 
dan "Tuhan" 
> pada seorang/tuhan Yesus dan juga pemakaian kata ganti "nya" 
> dan "Nya". Kenapa tidak dikatakan saja Yesus, sehingga terserah 
kita 
> mau menganggap yang kesurga itu sbg manusia or Tuhan, tapi Yesus 
> itulah yang naik ke surga. Ini mungkin cuma sekedar bahasa teologis 
> yang membingungkan.
> 
> > Ini bisa saya buktikan berdasarkan fakta. Kalau arwahNya saja yg 
> > naik ke surga, tentu Tuhan Yesus tidak akan bangkit kembali, 
jasad-
> > Nya masih akan tetap berada di dlm gua kuburan. Disamping itu 
> sudah > dibuktikan dimana murid2Nya bisa menjamah tubuh Tuhan 
Yesus, 
> seperti > juga menjamah tubuh Anda dan saya (Lukas 24:38-40), 
bahkan 
> Ia juga > membuktikan bahwa yg bangkit itu bukannya sekedar roh 
> gentayangan, > melainkan benar2 tubuh nyata yg masih bisa 
> makan "fish & chip" > (Lukas 24:41-42).
> 
> Mang Ucup, apakah alasan ini bisa juga dijadikan bukti bahwa 
> sebetulnya Yesus itu memang tidak wafat. Murid2nya bisa menjamah 
> tubuhnya, jadi murid2nya benar melihat Yesus secara utuh bukan ruh 
> gentayangan dalam gua kuburan itu.
> 
> oke, gitu aja. Saya mau melanjutkan dengan menulis tentang Jiwa.
> 
> wassalam,




***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to